Kenapa Maki Jujutsu Kaisen Susah Bertambah Kuat? Ini Penjelasannya!
Dia baru berhasil membuka potensinya setelah kematian Mai
Seperti yang kita tahu, Maki sempat menjadi penyihir kelas rendah karena faktor Heavenly Restriction dan kemampuan fisiknya yang masih bisa ditandingi sejumlah petarung lain. Namun semenjak kematian Mai dan pertarungan dengan kutukan Naoya, potensi Maki langsung naik secara gila-gilaan.
Kenapa perkembangan kekuatan Maki sempat terhambat? Begini penjelasannya!
Baca Juga: 6 Persamaan Maki Zenin dan Toji Fushiguro di Jujutsu Kaisen!
1. Dalam dunia jujutsu, pasangan kembar dianggap sebagai satu individu
Dalam dunia jujutsu, pasangan anak kembar dianggap sebagai sebagai ramalan buruk.
Hal itu dikarenakan anak kembar dianggap sebagai satu individu. Oleh karena itu, jika yang satu memiliki pemikiran yang berbeda, maka hal itu juga akan berpengaruh pada anak satunya lagi.
Perkara itu akan berkembang semakin parah jika salah satu dari mereka mengalami kondisi Heavenly Restriction yang mengharuskan penggunanya bebas dari energi kutukan.
2. Hal ini menjelaskan kenapa Maki tak bisa bertambah kuat selama Mai masih hidup
Dari penjelasan di atas kita bisa tahu kenapa Maki saat sekolah susah bertambah kuat.
Yah, meski bakat fisik dan pemakaian senjata terbilang oke, level yang bisa dicapai Maki saat itu masih standar petarung biasa.
Hal itu dikarenakan keberadaan Mai yang masih memiliki energi kutukan telah menjadi penghalang syarat bagi Maki untuk mendapat tubuh dan panca indera kelas super.
Bukan hanya itu saja, Mai ternyata diketahui tak punya niatan untuk bertambah kuat. Pemikiran itu juga secara otomatis membuat Maki tak bisa bertambah kuat meski menghabiskan ribuan jam untuk berlatih.
Oleh karena itu, potensi Heavenly Restriction milik Maki baru terbuka setelah Mai meninggal dunia.
Setelah kematian saudari kembarnya, barulah Maki dianggap benar-benar bebas dari energi kutukan sehingga ia baru bertambah kuat dan bahkan bisa membantai seluruh pasukan klan Zenin.
3. Selain itu, Maki ternyata saat di sekolah terus berlatih tanpa bimbingan seorang guru
Oh, ya! Satu hal menarik dari Maki adalah ternyata ia selalu berlatih tanpa bimbingan seorang guru.
Yah, meski telah terdaftar di sekolah jujutsu, Maki tak memiliki satupun orang yang bisa dianggap sebagai guru yang bisa memahami dirinya.
Selain itu, Maki juga punya pola pikir di mana ia tak akan mengandalkan siapapun untuk membuatnya bertambah kuat.
Pola pikir itu kemudian hancur setelah ia melihat bagaimana Daido menebas Naoya meski tak bisa melihat kutukan dan bertemu dengan Miyo yang mengajaknya bermain sumo.
4. Maki diketahui baru berhasil mencapai tingkatan Toji setelah belajar pada Daido dan Miyo
Saat melawan arwah kutukan Naoya, Maki sempat melihat dua peserta Culling Game yang secara tak langsung bertindak sebagai gurunya.
Ketika melihat teknik berpedang Daido, Maki mulai sadar akan kekurangannya yang membuat dirinya tak bisa menyentuh level Toji. Pada saat itulah, Miyo pun mengajarkan apa yang dimaksud samurai tersebut dengan cara bersumo.
Nah setelah belajar apa itu kebebasan dan cara merasakannya dengan tubuh sendiri melalui sumo dari Miyo, barulah Maki berhasil mencapai level Toji dan berhasil mengalahkan Naoya.
Itulah alasan kenapa Maki sempat susah berkembang di Jujutsu Kaisen!
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Teori: Bisakah Toji Mengalahkan Mahoraga Jujutsu Kaisen?