5 Hal Menarik dari Teror Patung Dewa di Solo Leveling Episode 2

Senyumannya berhasil membekas di benak para penonton

Agung Anggayuh Utomo

14 January 2024

Episode kali ini bisa dibilang adalah yang paling berkesan karena menyoroti tragedi yang menimpa kelompok Sung Jin-Woo di dalam kuil Cartenon. Salah satunya sendiri adalah adegan para hunter bersujud yang kemudian viral sebagai meme di media sosial.

Apa saja hal menarik dari insiden satu ini? Berikut daftarnya!

1. Song Chi-Yul kehilangan lengannya akibat serangan patung

Sung Jin-Woo membantu menghentikan pendarahan pada lengan Song Chi-Yul ( Dok. A-1 Pictures / Solo Leveling )

Pada akhir episode pertama, patung dewa kuil Cartenon sempat menembak laser dari matanya. Untungnya, insting Jin-Woo bekerja cepat sehingga ia sempat memperingatkan para hunter lain.

Meski tak sepenuhnya tersapu bersih, para hunter langsung jatuh dalam keputusasaan terutama saat melihat beberapa rekan mereka telah gugur akibat tembakan tersebut.

Song Chi-Yul bahkan tak sepenuhnya luput dari serangan itu. Saat berbincang dengan Jin-Woo, terlihat kalau pria paruh baya itu telah kehilangan lengan kirinya.

Situasinya itu makin diperparah karena Lee Joohee sedang dalam kondisi mentalnya rusak sehingga tak bisa melakukan penyembuhan. Alhasil Chi-Yul meminta Jin-Woo membantu menghentikan pendarahannya.

2. Salah satu hunter ditembak patung dewa dengan laser sampai hanya tersisa kakinya

Seorang hunter tewas dengan menyisakan kedua kakinya saja ( Dok. A-1 Pictures / Solo Leveling )

Saat Jin-Woo dan Chi-Yul sedang membicarakan rencana selanjutnya, salah satu hunter malah berbuat ulah.

Ia tak ingin cepat-cepat mati karena diketahui pria tersebut baru membuat kontrak dengan salah satu guild besar di Korea.

Lelaki itu sendiri sempat menyombongkan kecepatan dan merasa percaya diri bisa menghindari serangan laser tersebut.

Namun saat berlari ke arah pintu keluar, patung dewa itu langsung menembakkan lasernya. Alhasil, tubuh hunter tersebut berubah menjadi abu dan hanya menyisakan kedua kakinya saja.

3. Patung dewanya berdiri dan menginjak para hunter meski mereka telah bersujud padanya

Patung dewa berdiri setelah para hunter melaksanakan aturan pertama ( Dok. A-1 Pictures / Solo Leveling )

Setelah mendapat info soal tiga aturan kuil Cartenon, Jin-Woo akhirnya mencoba langkah pertamanya: bersujud.

Dan benar saja, sorot mata patung dewa yang sempat menyala langsung meredup saat para hunter mengikuti perbuatan Jin-Woo. Namun ekspresinya berubah menjadi menaktukan saat ia menyunggingkan senyum kejinya.

Ia malah bangkit berdiri dan mulai mengincar para hunter yang masih kebingungan soal aturan kedua: pujian ke dewa.

Salah satu hunter mencoba hal itu dengan melantunkan doa. Akan tetapi, patung itu malah menginjaknya seperti serangga.

Saat para hunter kocar-kocir, barulah Jin-Woo sadar kalau hal yang tepat adalah berlari ke patung yang memegang alat musik. Jika berlari ke patung yang membawa senjata, maka hunter tersebut akan dibunuh oleh benda tersebut.

Sesuai prediksinya, patung dewa tersebut akhirnya berhenti mengejar orang yang berada di dekat patung instrumen musik.

4. Sung Jin-Woo ditinggal sendirian dalam kuil

Sung terbaring di altar pengorbanan ( Dok. A-1 Pictures / Solo Leveling )

Setelah dua aturan telah dilakukan, para hunter tersebut kini harus melakukan hal ketiga: mentaati dewa.

Usai para patung intrumen melakukan peforma musikal, sebuah altar pengorbanan kemudian muncul di tengah-tengah altar. Para hunter pun harus berkumpul di sekitarnya untuk membuatnya aktif.

Dan benar saja, nyala api biru dan merah kemudian muncul diiringi dengan terbukanya pintu keluar.

Melihat ada peluang kabur, salah satu hunter kemudian kabur dan ternyata ia berhasil karena para patung tak mengejarnya. Hal itu pun lantas diikuti oleh para hunter lain termasuk rekan-rekan terdekat Jin-Woo.

Hal inilah yang membuat Jin-Woo yang kini kehilangan salah satu kakinya kini mengerti bahwa ia yang jadi korban persembahan. Ia pun sampai mengutuk dirinya yang terlalu lemah dan naif hingga selalu dimanfaatkan oleh orang lain.