Romantisasi Shibuya, Ini Review Anime Branz Mega Kuningan!

Bagus sih, tapi...

Romantisasi Shibuya, Ini Review Anime Branz Mega Kuningan!

Akhirnya anime Branz Mega Kuningan tayang melalui channel resminya di YouTube! Ini dia impresi penuh kami terhadap anime iklan proyek bangunan tersebut!

1. Hiruk pikuk Shibuya di Kuningan

https://www.youtube.com/embed/PwDj_biVv-U

Secara garis besar, anime berdurasi 10 menit ini berkisah tentang Harry, salah seorang kontraktor rekrutan Tokyu Land Indonesia yang ingin membangun citra khas Shibuya melalui proyek BRANZ Mega Kuningan, dan Elis, seorang wanita yang menyadari keindahan Indonesia melalui hidupnya di Jepang!

Kisahnya diceritakan paralel dengan saling oper antara sudut pandang Harry dan Elis, di mana konflik ringan hanya muncul dalam ketidaktahuan Elis akan indahnya budaya tradisional Indonesia sementara dari sudut pandang Harry, proyek tersebut langsung disulap jadi sepuluh tahun kemudian.

2. Fotografinya apik!

Romantisasi Shibuya, Ini Review Anime Branz Mega Kuningan!youtube.com/Branz Mega Kuningan

Mengingat ini adalah iklan berwujud anime, tidak heran rasanya kalau secara magis Harry langsung disulap menjadi seorang direktur dan proyek yang bertempat di dekat kantor redaksi duniaku.com tersebut langsung jadi tanpa bumbu konflik berarti.

Tapi tentu saja tidak dapat dipungkiri kalau animasi garapan studio Colorido ini menyajikan idealisasi keramaian Shibuya dan lingkungan terik Mega Kuningan dengan sinematografi yang cerah, misalnya dalam paduan animasi 3D dari tarian tradisional yang menyatu dengan latar belakang acara budaya Indonesia di Jepang yang enak dipandang!

Baca Juga: Netflix Ungkap Adaptasi Anime Dari Altered Carbon

3. Dubbing-nya bisa lebih bagus lagi...

Romantisasi Shibuya, Ini Review Anime Branz Mega Kuningan!youtube.com/Branz Mega Kuningan

Dengan cerahnya lingkungan anime tersebut dan karakter-karakternya yang ekspresif dalam interaksi mereka, sayangnya akting suara yang didominasi bahasa Inggris tersebut justru mengganggu pengalaman menontonnya. Contohnya? Akting "Ah...?!" yang disuarakan dengan "Wow" yang datar di atas.

Dalam tiga bahasa Inggris, Jepang, dan Indonesia, akting bahasa Inggris yang memakan hampir seluruh durasi film justru yang paling terdengar canggung, terlepas dari skrip dialognya sendiri yang tidak kalah canggung. Sangat disayangkan dengan animasi yang sudah rapi justru dibawakan dengan akting ragu-ragu yang mengingatkan penulis pada Resident Evil pertama alih-alih ketujuh.

Apa pendapatmu sendiri setelah membaca review anime Branz Mega Kuningan ini? Sampaikan opinimu melalui kolom komentar!

Baca Juga: Tower of God dan Noblesse Jadi Anime Orisinal Crunchyroll!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU