Jadi Mangaka itu Kesepian? Ini Pengakuan Komikus di Jepang!
Siapkah kamu jadi orang yang kerjanya ketemu orang itu-itu mulu di Jepang?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat One Piece yang sukses dan Oda yang bergelimang harta karun, pernah nggak kamu kepikiran kalau jadi mangaka di Jepang itu banyak pengorbanannya?
Daripada orang tua, kita lihat perspektifnya dari mangaka yang masih muda! Apa sih, sebenarnya harga yang harus dibayar untuk jadi Mangaka profesional? Barangkali dari pengakuan seorang komikus muda ini kita dapat salah satu jawabannya.
Setta Kobayashi adalah seorang pendatang baru di dunia mangaka profesional. Belum lagi, ia adalah orang yang baru-baru ini dapat jatah mengerjakan sebuah karya yang diangkat dari sebuah serial populer Shonen Jump yang kita kenal betul, Black Clover oleh Yuuki Tabata!
Manga yang dikerjakannya itu adalah sebuah spin-off komedi dari Black Clover yang berjudul Asta-kun Mahoutei e no Michi. Komik ini dijadwalkan akan terbit pada bulan Februari 2019.
Kenapa komikus ini? Karena bagi kita-kita yang ingin masuk ke dalam industrinya, sudut pandang orang baru pastinya akan cocok untuk pemahaman kita!
https://twitter.com/setta_kobayasi/status/1082641389404315649
Belakangan ini, ia juga membuat banyak cuitan tentang kehidupan seorang Mangaka di Jepang, dan sebuah cuitan yang ia buat ketika baru saja menghadiri sebuah konser menjadi viral!
Dalam pos tersebut, ia teringat akan bagaimana jadi Mangaka juga bisa berarti menjalani hidup yang kesepian. Banyak sekali artis dari ranah dunia hiburan yang rutin berjumpa dengan orang-orang lain, seperti para produser, sesama musisi, sampai fansnya!
Sumber: Downfall, Inio Asano[/caption]
Dengan jadwal terbit yang selalu mencekik leher dan deadline menyeramkan, apalagi kalau komiknya komik mingguan, paling-paling interaksi yang rutin dilakukan adalah pertemuan bulanan dengan editor komikmu!
Jadi Mangaka, menurut Kobayashi, juga sulit rasanya untuk mengerti kalau mereka adalah bagian dari tim besar editor dan asisten. Ia juga kemudian menyebutkan bahwa banyak Mangaka yang hidup sendirian, jarang makan, dan susah tidur akibat selalu dilanda kegelisahan.
Bagaimana tidak? Industri komik Jepang adalah industri yang menyakitkan, di mana akibat persaingan yang masif karya seseorang yang kurang menarik bisa langsung diberhentikan pada saat itu juga!
Sumber: Hinamatsuri, Crunchyroll.[/caption]
Tapi lihat sisi baiknya! Kobayashi juga mengingatkan bahwa para Mangaka juga bahagia akan apresiasi dari para fansnya, entah itu lewat surat ataupun lewat dukungan positif via media sosial!
Tentu, tidak semua orang bisa membeli manga aslinya, meskipun membeli komik asli adalah dukungan paling utama dari para fans untuk komikus favoritnya.
Meskipun Kobayashi mengingatkan pentingnya membeli komik, ia juga menyarankan untuk merekomendasikan komik kesukaanmu ke orang lain kalau tidak bisa membelinya. Siapa tahu, melalui rekomendasi itu penjualan komik tersebut semakin meningkat!
Apa pendapatmu tentang industri Manga di Jepang yang semakin ketat ini? Bagikan pendapatmu tentang penderitaan Mangaka lewat kolom komentar di bawah ini!