Kelebihan dan Kekurangan HyperOS, OS Terbaru Xiaomi
Layak dicoba gak, nih?
Perusahaan elektronik asal China, yakni Xiaomi, baru-baru ini memperkenalkan sistem operasi termutakhirnya yang dinamai HyperOS. Ini merupakan singkatan dari Hyper Operating System, sistem yang disebut-sebut sebagai evolusi dari pendahulunya, yakni MIUI yang telah ada selama belasan tahun lamanya.
Xiaomi sendiri mulai mengembangkan OS terbarunya ini sejak tahun 2017. Platform ini diciptakan demi terpenuhinya keseluruhan ekosistem produk Xiaomi, sehingga tak terbatas pada smartphone saja, tetapi juga produk lainnya, termasuk tablet, laptop, peralatan rumah tangga, hingga mobil.
Xiaomi menghadirkan beragam pembaruan yang membuat HyperOS ini jelas berbeda dengan MIUI, salah satunya dapat dilihat dari tata letak dan animasi yang kabarnya terasa lebih unggul.
Meski begitu, pengguna Xiaomi tetap perlu mengetahui poin-poin tertentu yang bisa menjadi pertimbangan apakah mereka perlu mencoba OS terbaru ini atau tidak.
Nah, berikut kami sajikan sejumlah kelebihan dan kekurangan HyperOS sebagai sistem operasi terbaru Xiaomi.
Kelebihan HyperOS
1. Unggul dari sisi keamanan
HyperOS menggabungkan teknologi keamanan tingkat tinggi serta lebih ketat terhadap aplikasi pihak ketiga.
HyperOS menerima pembaruan OS langsung dari Google. Ia juga dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan berupa sandboxing, verified boot, serta encyption.
Artinya, pengguna HyperOS seharusnya bisa lebih terhindar dari risiko malware atau aplikasi berbahaya lainnya.
2. Kompatibel dan terintegrasi
Dengan basis Android 13, HyperOS mendukung seluruh aplikasi dan layanan bawaan Google secara keseluruhan. Ia juga tergabung langsung dengan Google Assistant, Google Drive, Google One, serta Google Photos, sehingga pengguna bisa lebih mudah dalam menyimpan dan mengakses data melalui cloud.
3. Hemat daya dan lebih optimal dari segi performa
HyperOS bisa menjadi pilihan yang tepat bagi pengguna perangkat yang memiliki spesifikasi rata-rata. Pasalnya, sistem ini memiliki ukuran file yang cenderung lebih kecil dibanding pendahulunya.
Dengan begitu, konsumsi daya pun terasa lebih efisien alias hemat baterai. Apalagi, perangkat yang digunakan juga terasa lebih ringan.
4. Fleksibel
HyperOS membebaskan penggunanya untuk menyesuaikan sendiri berbagai aspek OS sesuai keinginan. Kamu bisa mengubah tema, font, icon pack, launcher, dan berbagai fitur lainnya.
Selain itu, ia juga mendukung instalasi modul Magisk, sehingga pengguna bisa bebas menambah fitur tambahan tanpa rooting.
5. Tampilan yang lebih bersih
Dengan dihapusnya sejumlah aplikasi bawaan serta iklan yang mengganggu seperti yang tersedia di sistem MIUI, tampilan HyperOS pun terkesan jadi lebih bersih.
Apalagi, HyperOS juga mengadaptasi desain Material You Google, sehingga warna dan ikonnya bisa menyesuaikan wallpaper yang diterapkan pengguna perangkat.
Baca Juga: 3 Cara Hapus History Google di Handphone atau PC
Kekurangan HyperOS
1. Masih dalam tahap pengembangan
Perlu diingat, saat ini HyperOS masih dalam tahap pengembangan. Akibatnya, pengguna akan menemukan sejumlah bug atau kesalahan dan masalah performa pada perangkat dan kondisi tertentu.
Belum lagi, akan ada kemungkinan tak berfungsi dengan maksimalnya beberapa aplikasi dan fitur yang pengguna pakai.
2. Belum tersedia di seluruh perangkat Xiaomi
Sampai saat ini, setidaknya HyperOS belum tersedia secara resmi di seluruh perangkat Xiaomi, meski diinformasikan bahwa ke depannya akan ada 121 perangkat yang mendapatkan pembaruan HyperOS, mulai dari seri smartphone Xiaomi sendiri, Redmi, serta POCO.
Sayangnya, per Q1 2024 ini, baru perangkat tertentu yang menerima kesempatan untuk mencoba HyperOS versi global. Di antaranya ialah Xiaomi 11T, Xiaomi 12T, Xiaomi 12T Pro, Xiaomi 13, Xiaomi 13 Pro, Xiaomi 13 Ultra, Xiaomi 13T, Xiaomi 13T Pro, dan Xiaomi Pad 6. Selain itu, beberapa seri Redmi dan POCO keluaran terbaru juga mendapatkan update HyperOS.
Jadi, pengguna perangkat yang tak kebagian harus menginstal secara manual jika ingin merasakan pengalaman yang ditawarkan HyperOS.
Cara ini tentunya cukup ribet dan berisiko, sebab harus membuka bootloader, menginstal custom recovery, download file HyperOS, serta melakukan wipe data.
Risikonya pun cukup besar, mulai dari hilangnya data, garansi, bahkan kerusakan perangkat.
3. Terasa asing bagi pengguna baru
Tentunya, tampilan berbeda yang dihadirkan HyperOS dibanding pendahulunya akan membuat beberapa pengguna merasa asing bahkan kesulitan. Bukan tak mungkin pengguna akan lebih menyukai desain MIUI daripada Android murni seperti yang ditampilkan HyperOS ini.
4. Tantangan di masa depan
Poin terpenting yang perlu diperhitungkan dari HyperOS ialah tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan. Semua orang tahu, seiring waktu, perkembangan teknologi semakin maju. Termasuk pasar Android maupun iOS, masing-masing pengembang akan terus berinovasi demi melahirkan sistem operasi yang mampu bersaing. Tak ada yang bisa menjamin nasib HyperOS di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Tentunya, melalui HyperOS, Xiaomi berupaya menghadirkan pengalaman yang berbeda jika dibandingkan dengan MIUI. Upaya tersebut dilakukan dengan diciptakannya sistem yang lebih ringan, kompatibel, ter-update, serta fleksibel dan hemat konsumsi baterai.
Namun, pengguna juga tak bisa menutup mata atas sejumlah kekurangan yang membuat HyperOS ini akan sulit dikenal dan digunakan secara luas, terutama mengingat ketersediaannya yang masih terbatas di beberapa perangkat saja.
Itulah kelebihan dan kekurangan HyperOS, sistem operasi termutakhir yang diperkenalkan oleh Xiaomi sebagai bentuk evolusi OS terdahulu, yakni MIUI.
Dengan mengetahui poin positif dan negatif dari penerapan HyperOS, pengguna produk Xiaomi bisa lebih mempertimbangkan apakah OS terbaru ini layak untuk dicoba atau tidak, apalagi jika perangkat yang saat ini kamu gunakan mendukung.
Jadi, tertarik atau tidak, nih?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 7 HP RAM 8GB di Bawah 3 Juta, Ada Xiaomi Redmi Note 12!