Setelah BBM Android dan iOS Ditunda, Kini 4000-an Karyawan BlackBerry Terancam PHK dan Perusahaannya Dijual

Setelah kehebohan di jejaring sosial karena BlackBerry tidak jadi merilis aplikasi BBM mereka untuk Android dan iOS, kini yang tidak kalah menarik adalah rencana perusahaan Kanada tersebut untuk mem-PHK 4000-an karyawannya, dan juga menjual perusahaan.

Setelah BBM Android dan iOS Ditunda, Kini 4000-an Karyawan BlackBerry Terancam PHK dan Perusahaannya Dijual

Setelah BBM Android dan iOS Ditunda, Kini 4000-an Karyawan BlackBerry Terancam PHK dan Perusahaannya Dijual

Sepertinya mulai mereda hari ini, setelah Sabtu sore kemarin, banyak update status dan tweet di jejaring sosial Indonesia yang isinya mengenai dimana mendapatkan BlackBerry Messenger (BBM) di Android dan iOS, atau kenapa kok tidak bisa dijalankan. Seperti kita ketahui, BlackBerry memang menjanjikan akan memberikan cuma-cuma "senjata" andalan platform mereka tersebut mulai 21 September kemarin.

Untuk iOS di App Store memang aplikasi resmi BBM sudah tersedia. Sedangkan di PlayStore-nya Google, tidak muncul sesuai waktu yang dijanjikan. Namun para pengguna Android sendiri sudah mendapatkan file .apk aplikasi tersebut dan meng-isntallnya di Android masing-masing. Karena itulah setelah server dibuka, walaupun belum tersedia di PlayStore, para pengguna Android bisa mengakses. Akibatnya, tidak sampai 24 jam setelah server mereka aktivkan untuk menampung, ternyata tidak mampu pengguna Android dan iOS yang ingin mencoba BBM for All di platform masing-masing, servernya langsung ngadat.

Setelah BBM Android dan iOS Ditunda, Kini 4000-an Karyawan BlackBerry Terancam PHK dan Perusahaannya Dijual

BlackBerry pun langsung merilis pernyataan resmi melalui blog mereka jika aplikasi BBM yang bocor untuk Android, dengan banyaknya pengguna masuk bersamaan (diklaim mencapai 1.1 juta) meskipun aplikasinya belum diluncurkan, telah membuat masalah. Sehingga BlackBerry terpaksa menutup akses BBM untuk Android, termasuk juga BBM di App Store yang diluncurkan lebih awal terpaksa ditarik kembali.

Kenyataan tersebut memang membuat banyak pengguna yang antusias ingin segera mencobanya merasa kecewa, dan banyak yang menuduh ternyata BlackBerry tidak siap dengan BBM multiplatform tersebut, tanpa mereka mau tahu bagaimana sebenarnya kondisi BlackBerry itu sendiri. Seperti yang sering kami ulas sebelumnya, produsen smartphone asal Kanada ini sudah lama dirundung masalah. Saham mereka terus merosot, OS dan produk terbarunya kurang begitu laku, dan bahkan sempat muncul rencana akan dijual dengan target November mendatang!

Sehubungan dengan kondisi perusahaan induk BlackBerry yang memang kurang begitu bagus, kabar mengenai PHK masal juga kembali berhembus. Mengutip berita dari Wall Street Journal, yang kemudian juga dipublikasikan oleh BlackBerry melalui laporan awal kuartal ketiga, BlackBerry menuliskan jika mereka masih menderita kerugian yang cukup besar, hingga mencapai Rp. 10 trilyun hingga nanti kuartal kedua 2014 berakhir!  Laporan keuangan tersebut juga diiringi dengan rencana PHK masal, hingga 4500 karyawannya akan dipangkas untuk mengurangi beban pengeluaran operasi selama tahun depan. Selain itu, kerugian yang cukup besar akibat minimnya angka penjualan BlackBerry Z10, membuat BlackBerry memutuskan untuk merubah standar harga smartphone mereka, sehingga nantinya menarik untuk pengguna “entry-level” dan mengajukan BlackBerry Z30 saja sebagai satu-satunya flagship.

Pasca dipublikasikannya laporan keuangan tersebut, kembali muncul kabar jika salah satu pemegang saham individu terbesar BlackBerry, Mike Lazaridis, co-founder dan juga mantan CEO BlackBerry mengambil langkah pribadi dengan menawarkan perusahaan tersebut kepada perusahaan ekuitas Blackstone Group dan Carlyle Group, untuk sebuah kemungkinan menjual perusahaannya. Sebagai salah satu pemegang saham tertinggi, tentu saja keputusan Lazaridis akan sangat berpengaruh. Namun karena ini hanya rencana saja, semuanya masih belum pasti. Kita lihat saja kabar selanjutnya, bagaimana nasib BlackBerry dan juga instant messaging unggulan mereka BBM, seandainya perusahaan induknya jadi dijual ke pihak lain.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU