Samsung Galaxy S III, Bukan Sekadar Smartphone, Ini Adalah Superphone!
Inilah dia, penerus smartphone terbaik dunia... Samsung Galaxy S III... Designed for humans, inspired by nature!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
UPDATE: Memang rencana awalnya Samsung bakal pertama kali merilisnya di Eropa 29 Mei mendatang. Namun hari ini, 22 Mei 2012, dikabarkan jika Samsung Indonesia bakal menggelar konferensi pers, sehubungan dengan perilisan Galaxy S III di Indonesia. Superphone ini bakal meluncur 2 Juni 2012 mendatang di Indonesia, dengan harga penawaran Rp 6,999,000! Angka yang wajar, tidak mungkin Samsung meletakkan harganya di bawah Galaxy Note.
Seperti yang sempat kami ungkapkan sebelumnya, Samsung sedang menyiapkan smartphone Galaxy baru. Saat itu petunjuknya adalah produk yang ramah lingkungan, memperluas pandangan akan alam, pas digenggam, dan juga tidak memiliki sudut. Tanggal yang dipasang adalah 3 Mei 2012, atau kemarin, dengan fokus selama event Samsung Mobile Unpacked yang diadakan di London. Banyak yang menebak Galaxy S III... namun kenapa petunjuknya juga tanpa sudut, padahal Galaxy S II tetap memikat dengan desain mengotaknya?
Pasca beberapa teaser yang mengundang tanda tanya, dan event yang dijadwalkan usai berjalan, semuanya terjawab. Rupanya benar mereka mengkonfirmasikan Galaxy yang sudah lama ditunggu. Galaxy flagship Sammy yang sampai saat ini masih identik sebagai smartphone terbaik dunia dan selalu menjadi benchmark perbandingan dengan tipe flagship pabrikan lainnya. Inilah Samsung GT-i9300 Galaxy S III... ponsel yang bukan sekadar smartphone, karena inilah superphone terbaru.
Sebenarnya apa yang paling kita tunggu hanyalah seperti apa desain Galaxy S III tersebut, karena banyak detail spesifikasinya sudah bocor sebelumnya. Seperti yang pernah kami ulas lengkap melalui artikel "What We Know So Far!" ini. Yah, memang tidak semua prediksi spesifikasinya tembus, namun setidaknya sekarang kita tidak perlu mengkhayal seperti apa body Galaxy S III yang tampaknya makin bohay saja ya... hehe! Ok, kita langsung saja ke intinya, kami akan memberikan point penting, mulai dari desain, lalu spesifikasi resmi, dan apa saja yang diunggulkan dari superphone Sammy ini.
Samsung GT-i9300 Galaxy S III
- Radio: GSM 850/900/1800/1900 MHz, UMTS 850/900/1900/2100 MHz, HSDPA 21 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps; 4G LTE (untuk kawasan tertentu, dan menggunakan chipset yang berbeda)
- Dimensi: 136.6 x 70.6 x 8.6 mm, 133 g
- Layar: Capacitive 4.8 inchi, 16 juta warna, resolusi HD (720 x 1280 pixel) dengan bahan Super AMOLED. Dilapisi lapisan Gorilla Glass 2
- CPU: Prosesor quad-core berteknologi 32nm, berjenis ARM Cortex A9 pada kecepatan 1.4 GHz, menjadi satu dalam SoC (System on Chip) Exynos 4212 Quad
- GPU: Mali-400MP (kemungkinan core-nya ditingkatkan hingga 4 core)
- RAM: 1GB
[/caption]
- OS: Android 4.0.4 (Ice Cream Sandwich)
- Storage: 16/32/64GB storage, bisa dikembangkan melalui microSD
- Kamera: 8 megapixel auto-focus camera dengan face detection, touch focus dan image stabilization; merekam video Full HD (1080p) pada 30fps. Dilengkapi LED flash dan kamera depan 1.9MP untuk video call
- Konektivitas: Wi-Fi a/b/g/n, Wi-Fi hotspot, Bluetooth 4.0+HS, port microUSB yang juga menerima port MHL, navigasiGLONASS/GPS SatNav, audio jack 3.5mm, FM radio, TV-out, USB-on-the-go, NFC
- Baterai: 2100 mAh
- Fitur tambahan: TouchWiz 4.0 UI, dukungan codec DivX/XviD, Accelerometer, mendukung multi-touch, sensor Proximity, sensor Gyroscope, sensor Barometer, metode input text Swype, Ambient Light sensor, RGB light sensor, Digital compass, S Beam, Buddy Photo Share, Share Shot, AllShare Play, AllShare Cast, Smart Stay, Social Tag, Group Tag, Face Zoom, Face Slide Show, Direct Call, Smart Alert, Tap to Top, Camera Quick Access, Pop up Play, S Voice, Burst Shot & Best Photo, Recording Snapshot, HDR
Samsung GALAXY SIII Commercial
Secara desain, jujur saja, penulis pada khususnya merasa sudah sangat puas dengan model mengotak yang diterapkan Samsung melalui Galaxy S II. Seandainya Sammy mau merubah pakem flagship mereka ini, kami berharap ada terobosan. Namun ternyata tidak. Galaxy S III kamu dapati begitu mirip dengan Driod ofisial Google, yaitu Galaxy Nexus. Atau bahkan bisa dikatakan cerminan Droid tersebut. Mulai bentuk mengkurva tidak bersudut, serta layar dengan model contour atau agak melengkung, langsung membuat saya tertuju pada Galaxy Nexus.
[/caption]
Bisa jadi usaha Sammy ini juga agar Google senang, dan proyek Droid resmi Google selanjutnya tetap jatuh ke tangan mereka. Walaupun penulis belum menggenggam langsung Galaxy S III, namun dengan melihat perbandingan ukurannya dengan Galaxy Nexus, bisa dikatakan meskipun berlayar 4.8 inchi 1280×720 pixel dengan bahan Super AMOLED (bukan 4.7 inchi seperti yang kami sebutkan sebelumnya), Galaxy S III ini tetap nyaman digenggam. Kok bisa tidak beda jauh dengan Galaxy Nexus yang layarnya hanya 4.65 inchi? Ini karena Sammy membuat bezel-nya (sebutan untuk bagian sisi casing sebuah ponsel) begitu tipis mengelilingi layar.
Telapak tangan penulis memang lebar, dan menggenggam Galaxy Nexus tetap merasa nyaman. Namun bagi tipikal tangan cewek misalnya, yang lebih kecil ukurannya, jelas Galaxy S III bakal merepotkan. Prediksi kami, Sammy pasti akan merilis versi lebih mungil Galaxy S III untuk pasar seperti di Jepang. yang memang doyan smartphone mungil semacam Sony Ericsson Xperia Ray.
[/caption]
Detailnya, Galaxy S III memiliki dimensi panjang 136.6 mm, lebar 70.6 mm dan tebal 8.6 mm. Tebalnya itu untuk keseluruhan casing, tidak lagi kamu temui bagian yang sedikit lebih tebal dan ada yang tipis seperti Galaxy S II, yang sempat memicu kontraversi dengan Apple, dan berakhir saling klaim siapa antara iPhone 4 dan Galaxy S II yang seharusnya mendapat predikat smartphone tertipis. Meskipun lebar, berat Galaxy S III ini pun hanya 133 gram saja -- tetap seakan tidak terasa ketika masuk kantong. Sebagai perbandingan, Galaxy Nexus memiliki dimensi panjang x lebar x tebal sebesar 135.5 mm x 67.94 mm x 8.94 mm dengan berat 135 gram. Lalu jika dibandingkan dengan kakaknya Galaxy S II pun juga tidak terpaut jauh. Penulis sangat nyaman menggunakan smartphone terbaik 2012 tersebut dengan dimensi 125.3 mm x 66.1 mm x 8.49 mm dan berat 130 gram.
[/caption]
Demikian Galaxy S III hanya lebih panjang sekitar 1 cm saja dari pendahulunya. Sammy benar - benar hebat bisa memasukkan layar selega itu di bidang yang terbatas. Penyebutan lapisan keramik sebagai bahan casingnya, sama sekali tidak menjadi bagian pengenalan Sammy melalui event di London. Lagian dengan usaha mereka membuat Galaxy S III sebagai produk ramah lingkungan (usaha yang sama juga dilakukan Sony Ericsson sebelumnya melalui tagline GreenHeart), jelas yang digunakan di sini lebih ke bahan plastik yang dengan mudah bisa didaur ulang. Seperti Galaxy S II, marerial plastik glossy melapisi kedua sisi depan - belakangnya (seperti penulis sebutkan di atas, casing belakangnya flat alias datar, tidak ada bagiam yang menyembul lebih tebal). Kamu juga dapati modul kamera dengan flash serta corong loudspeaker di belakangnya.
Lanjut ke halaman 3 untuk lebih jauh mengenai desain Galaxy S III...
[/caption]
Dua warna yang dikenalkan adalah Pebble Blue dan Marble White. Keduanya bisa dikatakan berwarna cerah, namun untuk yang Pebble Blue sepertinya bakal lebih menarik karena aksen warna biru-nya itu jarang menjadi pilihan untuk smartphone. Di sini Sammy kembali menawarkan solusi build full plastik untuk Droid mereka, walaupun sama sekali tidak mengesankan kualitas yang pas - pasan. Kenapa? Sekitar 8 kali penulis tidak sengaja menjatuhkan Galaxy S II dari ketinggian sekitar 1.5 meter, dan sampai sekarang smartphone tersebut masih "sehat walafiat."
Oh ya, yang juga sempat menjadi tanda tanya, apakah dengan digunakannya Ice Cream Sandwich sebagai Android default Galaxy S III ini, memaksa Samsung untuk membuang semua tombol fisik di bagian depan. Ternyata tidak, karena Samsung masih memasang satu tombol fisik (tombol home) yang bentuknya cukup slim di bawah layar, membuatnya masih sejalan dengan konsep Galaxy S sebelumnya, termasuk juga Galaxy - Galaxy lain yang mereka miliki. Toh penulis yakin juga banyak yang lebih menyukai tombol fisik dengan feedback yang nyata daripada tombol sentuh.
[/caption]
Selain satu tombol fisik tersebut, kamu juga bakal dapati dua tombol sentuh capacitive di kiri - kanannya, dengan fungsi utama untuk memunculkan menu serta tombol back. Diperkirakan nanti kamu langsung mendapatkan Ice Cream Sandwich versi 4.0.4 untuk Galaxy S III ini, dan tentu saja masih dibalut dengan antar muka Sammy yang ringan dan fungsional, TouchWiz 4.0 UI. Namun yang jelas TouchWiz-nya berbeda dari apa yang penulis kenali, karena ada lima ikon di bagian terbawah layar, termasuk ikon untuk mengakses app drawer. Sedangkan homescreen-nya sendiri masih tipikal TouchWiz-nya Galaxy S II, karena mampu menampung 4 ikon dalam satu baris -- meleset dari dugaan sebelumnya, yang menyebutkan bakal seperti Galaxy Note yang mampu menampung 5 baris ikon.
Kemudian sejalan dengan prinsip ramah lingkungan, Sammy sendiri mengembangkan Galaxy S III dengan filosofi "Inspired by nature, designed for humans." Dan kesan alam tersebut begitu banyak kamu temui di dalamnya, seperti langsung datang dengan efek cipratan air pada wallpapaer layar lock- screen-nya dan juga beberapa efek suaranya pun mengesankan suara air. Selain itu Sammy juga memasukkan banyak wallpaper bertema empat musim dunia.
Lanjut ke halaman selanjutnya, kita masuk ke fitur fitur kamera...
[/caption]
Juga meleset prediksinya dari 12 megapixel, rupanya Sammy masih memasang selongsong 8 megapixel untuk Galaxy S III mereka ini -- sama seperti Galaxy S II dan Galaxy Note. Penulis yang kesehariannya menggunakan kamera Galaxy S II merasa lebih dari cukup. Apalagi dengan dukungan banyak pilihan software kamera gratisan yang mampu menawarkan opsi tanpa kompresi di Google Play Store, hasil foto yang dihasilkan kamera 8 megapixel Galaxy S II pun cukup mumpuni untuk kelas kamera smartphone, dan bahkan juga dibandingkan kamera digital point-and-shoot sederhana. Namun di sini hasil uji kualitas foto tidak akan bisa diungkapkan sampai unit retailnya dijual bebas nantinya.
[/caption]
Dan karena selama event di London kemarin juga tidak menyebutkan secara detail sepesifikasi kameranya, akhirnya semuanya menunjuk pada rumor yang beredar sebelum event, ada yang berhasil mengekstrak data EXIF foto hasil kameranya. Didapatkan aperture F/2.6 (Galaxy S II hanya F/2.65) dan focal length 3.7mm (dibandingkan 3.97mm pada Galaxy S II), dan itu berarti kamu bakal mendapatkan entah lensa baru dengan angle yang lebih lebar, atau bisa juga sensor yang lebih besar -- namun karena jelas disebutkan 8 megapixel, berarti bisa disimpulkan di sini Galaxy S III hadir dengan bukaan lensa yang lebih besar, makin sensitif, dan makin bagus kalitas fotonya -- namun biarlah kita jawab bersama pertanyaan kualitas foto itu saat retailnya dirilis nanti.
[/caption]
Tidak seperti HTC dengan brand One mereka yang mengajukan solusi dengan image prosesor khusus dan software encoding yang handal, atau Nokia dengan PureView yang kemampuan optic-nya mencapai 41 megapixel, solusi Sammy ini sepertinya lebih ke arah value added software dan pengalaman sharing -- entah itu sharing dengan sesama Droid, atau sharing dengan jejaring sosial dan layanan cloud. Demikian Galaxy S III bisa menjadi alternatif casual dengan kemudahan berbagi content bagi mereka yang biasa kemana - mana berbekal point-and-shot. Dan bukan berarti 8 megapixel mereka ini biasa saja. Video berkualitas HD 1080p mampu direkam oleh kamera utama 8 megapixel-nya. Sedangkan kamera sekunder dengan 1.9 megapixel mampu merekam pada 720p.
[/caption]
Kemudian seperti salah satu fasilitas yang diberikan HTC untuk One mereka, kamu masih bisa mengambil foto sembari merekam video -- dengan cara menyentuh tombol shutter khusus di ujung kanan atas. Secara fiturnya, kamera Galaxy ini menawarkan mode Burst Shoot pada 6 frame tiap detiknya, dengan total 20 foto bakal kamu terima melalui mode tersebut. Dengan kata lain dibutuhkan 3.3 detik untuk satu foto, lumayanlah, meski tidak secepat klaim HTC One X dan Xperia S. Lalu mode Best Photo-nya langsung mengambil 8 foto berurutan pada kecepatan 6 frame per detik, untuk satu kali klik, kemudian otomatis bakal memilah mana frame yang terbaik. Untuk pemotretan normal, Sammy juga memberikan fitur ala Galaxy Nexus, yaitu Zero Shutter Lag, dimana kamu bisa mengklik shutter untuk mengambil foto dengan jeda tiap klik kurang dari satu detik -- fitur yang sama juga kamu dapati dari Xperia S (disebut Fast Capture) dan juga HTC One X.
[/caption]
Kemudian untuk solusi pengalaman foto lainnya, Sammy menawarkan banyak software pendukung. Mulai Face Zoom, ketika kamu mengakses gallery, dimana kamu bisa dengan mudah men-zoom sebuah foto sekelompok orang, agar langsung menyorot bagian wajah mereka. Langsung saja sentuh dua kali (double tab) wajah mereka untuk melakukannya. Lalu ada Face Slideshow, yang otomatis menciptakan slideshow foto, namun terfokus pada bagian wajah. Fitur yang aneh ya, kalau penulis maunya slideshow langsung menyorot bagian tertentu saja, tidak hanya wajah... hehe! Namun praktisnya, masih dengan satu foto sekelompok orang, daripada men-double tab wajah mereka satu-per-satu, aktifkan saja Face Slideshow ini. Jadi slideshow ini bukan berarti harus berbekal banyak foto, cukup dengan satu foto yang berisi banyak orang saja, bisa tercipta Face Slideshow.
Lanjut ke halaman 5 untuk detail fitur tambahan bebasis sharing dan grouping...
[/caption]
Beberapa solusi sharing dikebangkan Sammy, seperti Group Tag, Social Tag serta Buddy Photo Share. Semuanya berperan dalam mempermudahmu dalam menyortir foto, serta ketika mau men-share-kannya ke pengguna Droid lain. Group Tag sendiri bakal menjaga contact-mu terorganisir dalam kelompok tertentu, namun sekaligus juga menyortir foto. Jadi misalnya untuk contact ibu kamu berikan juga foto beliau, dan contact tersebut dimasukkan dalam group / kelompok "keluarga." Maka di gallery, jika ada foto ibu lainnya yang dikenali Group Tag ini, otomatis juga langsung dikelompokkan ke dalam satu folder / album "keluarga."
[/caption]
Kemudian untuk Social Tag menjadi fitur pengelompokan yang lebih advance, karena sepertinya ini juga mirip - mirip dengan konsep dan cara kerja augmented reality yang ditawarkan Google Glass beberapa waktu lalu. Karena fitur ini bakal mencocokkan foto atau subyek yang kamu ambil dengan gambar profil keseluruhan contact-mu. Jika ada yang cocok, otomatis langsung memunculkan informasi contact-mu secara pop up selama proses pencocokan tadi. Bukan hanya itu, jika koneksi internet tidak lambat tentunya, setelah proses pencocokan terjadi dan ditemukan juga kecocokan dengan salah satu contact-mu di Google+, maka halaman contact bersangkutan langsung muncul. Sedangkan untuk Facebook, jika ada kecocokan, sementara ini baru link ke profil mereka saja yang muncul -- yah, seperti yang ditawarkan Google Glass.
[/caption]
Tidak ketinggalan Buddy Photo Share, fasilitas ini membantumu langsung mengakses contact melalui suatu foto. Tinggal sentuh foto mereka, atau salah seorang dari suatu foto yang berisi kumpulan orang, maka langsung membawamu ke halaman profil mereka dalam contact. Lebih jauh dari fitur ini, misalnya kamu mengambil foto seseorang, dan foto itu dikenali di daftar contact-mu, sentuh foto tersebut untuk langsung masuk ke profil mereka, sekaligus juga sebagai shortcut jika kamu mau mengirim foto tersebut ke alamat email mereka -- jika data email mereka tersimpan di contact.
[/caption]
Selain kenikmatan sharing dan grouping foto yang ditawarkan Sammy melalui Galaxy S III tersebut, kamu juga bakal merasakan wujud teknologi baru mereka yang disebut S Voice. Ini adalah jawaban Sammy atas Siri-nya iOS. Voice recognition yang bisa dipanggil dengan sapaan "Hi Galaxy!" ini bakal memungkinkanmu mengaktifkan aplikasi foto (dengan perintah seperti "I want to take a picture!"), atau bahkan mengambil foto tanpa harus menyentuh layar (dengan hanya berteriak "Cheese!"). Sepertinya apikasi ini bisa kamu aktifkan seperti voice command Galaxy S II, yaitu dengan menekan tombol home dua kali.
Oh ya, penulis menghubungkannya dengan perintah untuk mengambil foto, namun S Voice ini jelas mampu mengenali perintah lainnya. Mulai menelepon seseorang, hingga mungkin memberikanmu jalan tercepat dan terlancar ke suatu alamat melalui navigasi Google Maps. Dan benar, kamu membutuhkan koneksi internet yang mumpuni agar aplikasi ini berjalan dengan lancar... duh!
[/caption]
Terakhir, fasilitas sharing yang memanfaatkan chip NFC (near field communication) dan fasilitas WiFi adalah S Beam. Memang koneksi NFC (seperti pada Galaxy S II, chipnya disembunyikan di balik baterai) masih belum banyak dimaksimalkan, padahal jauh lebih ringkas dan cepat dibandingkan Bluetooth misalnya. Kamu tinggal menyentuhkan Galaxy S III dengan Droid atau smartphone ber-NFC enable lainnya untuk melakukan "hubungan" dan memulai sharing content, seperti foto dan video dengan mudah dan cepat, karena kecepatannya mencapai 1.4 Mbps. Namun jika Droid lawanmu juga memiliki fasilitas WiFi Direct, kamu bisa saling bertukar kontent dengan mudah dengan kecepatan hingga 300 Mbps! Bayangkan saja, file 10MB bisa ditransfer dalam sekejap mata...
Lanjut klik di sini, kamu jabarkan sedikit mengenai chipset yang digunakan...
[/caption]
Kembali pada layarnya, 4.8 inchi dengan resolusi HD berbahan Super AMOLED, memang sama seperti yang kamu temui dalam Galaxy Nexus atau Galaxy Note. Dan di sana tidak ada tambahan "Plus," seperti Super AMOLED Plus pada Galaxy S II. Artinya, layarnya masuk kategori PenTile yang jika diamati dalam jarak dekat, masih terlihat pixelated, alias pixel - pixelnya terlihat jelas, seperti pada Galaxy Nexus dan juga Galaxy Note. Sammy sendiri mencoba menutupinya dengan kerapatan per pixel yang tinggi, mencapai 306 PPI, dan dengan resolusi yang HD, efek pixelated itu pun tidak akan kamu temui dengan penggunaan Galaxy S III pada jarak pandang normal. Oh ya, menjamin keamanan layar tersebut, Samsung melapisinya dengan lapisan Gorilla Glass 2 yang diklaim tahan goresan.
[/caption]
Kemudian ke jantung Galaxy S III, kamu temukan chipset Exynos baru, yaitu Exynos 4412 dengan prosesor quad-core 1.4GHz berteknologi 32nm -- dibandingkan 40nm pada Galaxy S II. GPU-nya pun masih diberitakan sebagai ARM Mali 400, namun diklaim 66% lebih kencang dari Galaxy S II karena kini GPU tersebut berjalan di kecepatan lebih dari 400 MHz dan kemungkinan juga dengan empat core. Peralihan ke 32nm juga memungkinkan Sammy mengurangi biaya produksi (dua core tambahan hanya memberi efek kecil ke area die, dan ukuran Exynos 4 Quad ini seharusnya lebih kecil dari pendahulunya), namun masih bisa meningkatkan clock speed.
Sammy sendiri juga termasuk konservatif untuk urusan clock speed (1.4GHz baru pertama kali ini kami dengar), namun mereka mampu mem-push GPU dan menjamin peningkatan kemampuan 3D. Sayang RAM-nya masih 1GB, dan penulis sendiri merasa itu sangat kurang seandainya Droid dipaksa dengan banyak aplikasi dan game berjalan bersamaan. Kami akan memberikan ulasan tersendiri mengenai kinerja hardware-nya pada artikel lain, melalui beberapa hasil uji benchmark.
[/caption]
Namun dari banyak sumber yang kami dapatkan, hasil uji benchmark Galaxy S III ini mengungguli semua smartphone di luar sana. Dan bahkan HTC One X yang menjadi Droid quad-core dengan Tegra 3 pertama yang dirilis di pasaran pun dibuat malu, karena kinerjanya cukup jauh tertinggal. Data hardware lainnya yang perlu kamu catat, seperti kapasitas baterai kini menjadi 2,100mAh, dan bahkan Sammy juga menawarkan solusi wireless charging yang sebelumnya menjadi rumor -- bakal kami ulas juga lebih jauh nantinya teknologi apa itu.
[/caption]
Kemudian nantinya Sammy bakal mulai menjual Galaxy S III ini pada 29 Mei 2012 dengan tiga pilihan storage, 16GB, 32Gb dan 64GB selain dua pilihan warna. Harganya memang belum resmi dikonfirmasikan, namun ada yang mengatakan yang SIM free alias tanpa kontrakl operator, bisa ditebus dengan mahar €450 Euro, atau sekitar Rp. 7 jutaan! Selain internal storage, kamu masih bisa memperbesarnya melalui slot microSD yang posisinya diletakkan di sebelah slot... micro-SIM! Yup, mengikuti banyak smartphone terkini, kamu dipaksa memotong SIM card-mu menjadi micro! Namun meskipun SIM-nya micro, penulis merasa sangat lega ketika masih menemukan slot microSD di sana, ketika Droid terbaru seperti Galaxy Nexus, Xperia S dan HTC One X entah kenapa membuang slot microSD tersebut.
[/caption]
Konektivitas lainnya seperti Wi-Fi a/b/g/n, Bluetooth 4.0, DLNA, micro-USB yang kompatibel dengan konektor MHL (perlu konektor tambahan untuk mendapatkan fungsi TV-Out dengan kualitas HD 1920x1080 pixel atau 1080p) ke HDTV), USB-on-the-go, port headphone dan juga GPS dengan a-GPS serta sudah mendukung sistem satelit dari Rusia, GLONASS.
Dan terakhir di halaman 7, bagaimana pandangan kami terhadap Droid super ini?
[/caption]
Memang penulis agak kecewa karena persamaan desain dengan Galaxy Nexus. Namun Sammy juga berupaya menutupinya dengan "kostum" yang lebih memikat. Mereka langsung berikan warna putih, yang begitu enak dipandang -- dan sejauh ini belum dikonfirmasikan warna yang lebih gelap. Namun seandainya ada warna hitam, mungkin banyak yang susah membedakannya dengan Galaxy Nexus.
Overall tetap "super smartphone" yang menarik (karena warnanya, duh!), layar Super AMOLED HD setara Galaxy Note, serta chipset yang kencang -- di atas standar quad-core yang ada saat ini. Kemudian banyaknya fitur tambahan memang membuatnya terlihat keren, walaupun tidak bisa dikatakan revolusioner, karena tidak banyak yang benar - benar baru. Aksesoris Car Link dan AllShare Cast Dongle yang dikenalkan Sammy di sini sebenarnya juga menjadi solusi baru HTC untuk brand One mereka.
[/caption]
Namun saya juga suka cara Sammy menawarkan Galaxy S III ini. Mereka seakan tidak ikut kompetisi persaingan kamera dengan beberapa vendor seperti HTC dan Sony Ericsson yang menonjolkan fitur tersebut, justru malah mengedepankan aspek sosial melalui dukungan software. Integrasi sosial networking servicealias SNS yang baik, space gratis 50GB dari Dropbox (entah sampai berapa lama), dukungan codec DivX/Xvid, text input Swype, lalu fitur yang begitu mengoptimalkan hardware dan software seperti Smart Stay (melacak pergerakan mata), S-Voice, Buddy Photo Sharing, Group Cast (saling berbagi dokumen) hingga wireless charging (butuh hardware tambahan). Oh ya, kabarnya Sammy juga bakal mengenalkan layanan cloud storage mereka sendiri bersama Galaxy S III ini, disebut S Cloud, namun ternyata belum ada beritanya sampai saat ini.
[/caption]
Sammy juga menyediakan beberapa aksesoris baru, seperti Desktop Dock, Flip Cover ala Galaxy Note, AllShare Cast Dongle, serta S Pebble MP3 player. Namun tetap saja langkah desain dan penggunaan material berkesan murahan pada Galaxy S III ini bukan jawaban atas banyak keluhan mengenai kualitas "plastic look" seperti pada Galaxy S II. Dan cara Sammy menambahkan tagline "ramah lingkungan" seakan menjadi satu langkah untuk berkelit ketika ada yang kembali mempertanyakan kualitas berkesan plastik tersebut -- jelas kan, bahan yang ramah lingkungan tidak akan dibuat dari material yang keras? Namun penulis pribadi (dengan pengalaman puluhan kali menjatuhkan smartphone) merasa dengan material Galaxy S II yang tahan banting itu sudah cukup puas... percuma juga kan jika berlapis keramik (atau oleophobic, jika merujuk pada iPhone 4) yang diklaim tahan gores, namun ketika jatuh langsung retak atau pecah (yang saya maksudkan ada pada video di bawah!).
iPhone 4S vs. Samsung Galaxy S II Drop Test
httpv://youtu.be/elKxgsrJFhw