RIM-pire Strikes Back, Melalui BlackBerry Experience Resmi Kenalkan BlackBerry 10
Melalui event BlackBerry Experience di New York dan Toronto, Research in Motion mengenalkan sistem operasi baru BlackBerry 10, sekaligus BlackBerry Z10 yang fokus pengendalian touchscreen sebagai wakil pertamanya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang sudah kami ungkapkan sebelumnya, pada 30 Januari 2013 kemarin melalui event BlackBerry Experience di New York dan Toronto, Research in Motion atau RIM, yang melalui event kemarin juga merubah namanya menjadi BlackBerry, mengenalkan sistem operasi baru BlackBerry 10, yang bakal menjadi andalan mereka melawan kompetitor pasar smartphone berbasis touch screen lainnya yang makin crowded saja pilihannya. Sebagian besar mengenai sistem operasi baru ini sudah kami bahas, termasuk bagaimana konfigurasi hardware-nya, meskipun informasinya muncul secara tidak resmi. Kini kita langsung saja melihat beberapa highlight yang dikeluarkan langsung oleh BlackBerry.
Pertama, kami masuk ke channel YouTube BlackBerry, ada banyak video review BlackBerry 10, termasuk juga BlackBerry Z10 yang menjadi ujung tombaknya, serta BlackBerry Q10 (sebelumnya disebut N10 dan X10) yang masih membawa ciri khas BlackBerry lawas yang mengandalkan keyboard QWERTY -- akan segera dirilis pada bulan April 2013. Agak aneh memang, dengan jumlah pengguna layanannya yang masih tercatat lebih dari 70 juta user di seluruh dunia menggunakan BlackBerry yang memiliki build-in keyboard QWERTY, namun BlackBerry justru mengajukan wakil pertamanya ini yang full touch.
BlackBerry 10: Introducing the new BlackBerry Z10
BlackBerry 10: Introducing the new BlackBerry Q10
Selain dua video yang mengenalkan dua anggota pertama sistem operasi BlackBerry 10 tersebut, kemarin BlackBerry juga merilis banyak video baru yang membantu kita memahami seperti apa interface dan cara pengoperasiannya. Seperti video yang menjelaskan apa itu BlackBerry Hub. Pusat dari keseluruhan fungsi utama BlackBerry 10, dimana kamu mencari aplikasi pesan, email, BBM dan juga update jejaring sosial. Seperti keseluruhan interface-nya, Hub baru ini sepenuhnya dioperasikan menggunakan sapuan jari, kerena itulah untul BlackBerry Z10 yang berlayar lega, kamu tidak menemukan satupun tombol fisik.
BlackBerry 10 - BlackBerry Hub
Kemudian melalui video lainnya, BlackBerry juga memamerkan keunggulan aplikasi keyboard virtual baru yang mereka terapkan melalui BlackBerry Z10. Karena full touch, smartphone tersebut tidak memiliki keyboard QWERTY fisik. Demikian kamu hanya bisa memasukkan tulisan dengan keyboard virtual yang diklaim sangat cerdas, selain juga cepat dan responsif. Keyboard tersebut memudahkan kita memasukkan kata karena mampu menebak kata selanjutnya yang mungkin akan kamu ketikkan (awalnya perlu beradaptasi dengan kata yang sering kamu ketikkan), sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan lebih banyak effort. Sebenarnya fungsi ini sudah banyak diaplikasikan pada aplikasi keyboard lain, terutama aplikasi keyboard alternatif untuk Android -- kecuali opsi menebak kata apa yang mungkin muncul selanjutnya, yang menurut penulis termasuk keren. Namun memang untuk iOS dan Windows Phone, yang menjadi target pesaingnya, fungsi "text prediction" semacam itu termasuk fitur asing.
BlackBerry 10 - BlackBerry Keyboard
Satu hal yang membuat banyak penggemar smartphone menghindari BlackBerry, adalah pilihan gamenya yang sangat minim. Dengan OS yang lama, game tidak akan berkembang. Karena itulah dengan BlackBerry 10 ini, BlackBerry merubah keadaan, dan BlackBerry baru ini juga maksimal diterapkan untuk bekerja dan bermain. Untuk itu diberikan satu fitur baru, BlackBerry Balance. Menurut penulis, itu menjadi salah satu fitur terbiknya. Balance esensinya fungsi enterprise yang banyak digunakan pengguna untuk banyak fasilitas di lingkungan perusahaan. Kamu perlu mengesetnya melalui bagian IT agar Balance bisa lebih maksimal, dan bahkan dimaintain secara remote. Namun BlackBerry membuat Balance ini benar-benar seimbang. Jika sebelumnya kamu membawa dua gadget, satu khusus untuk kerja, dan satunya untuk fun, melihat media, atau bermain game, maka melalui BlackBerry Balance keduanya disatukan. Kamu mendapat satu ruang khusus untuk bekerja, dan semuanya juga dipisahkan -- e-mail, calendar, aplikasi, game. Bahkan kamu tidak bisa mengkopi data dari salah satu bagian yang khusus untuk bekerja ke bagian lain yang khusus untuk bermain game misalnya, untuk mem-protect informasi yang sensitif. Sebenarnya menjadi fungsi yang hebat, dan bakal berguna bagi mereka yang menggunakan BlackBerry untuk keperluan pekerjaan. Hanya saja di mata mereka yang hanya membeli BlackBerry untuk BBM-an saja, fitur tersebut menjadi agak useless.
BlackBerry 10 - BlackBerry Balance for Business
BlackBerry Z10 menjadi BlackBerry pertama dengan kamera sekunder di depan yang bisa digunakan bersamaan dengan fungsi BlackBerry Messenger (BBM) video chat. Selain fungsi komunikasi suara melalui Wi-Fi yang sudah dikenalkan sebelumnya, fitur keren BlackBerry 10 adalah Video Chat dan Screen Sharing. Fungsi video chat sudah diterapkan melalui PlayBook, tidak heran jika di sini juga diintegrasikan melalui BBM. Di dalam BBM, kamu bisa memilih entah akan melalukan video atau voice call pada seseorang. Dan jika lawan bicaramu juga memiliki video chat, maka kamu bisa langsung beralih ke video chat dari dalam aplikasi phone dengan mudah. Sedangkan Screen Sharing yang kini diintegrasikan ke dalam BBM, menjadi pelengkap video chat. Fungsi ini bisa diaktifkan ketika kamu sedang terhubung dalam sebuah video chat, maka kamu dengan mudah bisa switch ke screen share dan menunjukkan pada lawan bicaramu apa saja yang saat ini kamu jalankan melalui BlackBerry 10-mu. Bisa menjadi alternatif presentasi, atau membantu teman newbie yang baru saja menggunakan BlackBerry 10 namun dia kebingungan mengoperasikannya. Sayangnya, sementara ini baru melalui WiFi saja... hehe! Syarat dan ketentuan berlaku :)
BlackBerry 10: BBM Video Chat and Screen Share
Melihat dari beberapa fungsi unggulannya, sebenarnya yang membedakan dibandingkan kompetitornya hanya BlackBerry Messenger dan juga fitur keamanannya. Sayang di sisi lain, dengan adanya layar full touch yang secara tidak langsung menjadi jawaban BlackBerry atas kondisi pasar yang saat ini mulai beralih ke layar lebar dan interaksi layar sentuh, tidak banyak hal baru yang bisa kita temukan di sana. Apalagi justru yang full touch ini ditawarkan dengan harga premium, sementara pengguna korporat atau mereka yang memang tidak bisa hidup tanpa BlackBerry lebih nyaman dengan papan ketik fisik.
Semoga saja langkah mengenalkan antar muka BlackBerry dengan interaksi layar sentuh ini adalah langkah yang tepat. BlackBerry tidak mau menggunakan dengan platform lain, Android misalnya, untuk mengintegrasikan layanan unggulannya BBM. Namun mereka mem-build platform baru (yang menjadi pengembangan sistem operasi BlackBerry PlayBook), mereka menguasai semua codingnya, dan yang penting, BlackBerry menentukan nasib mereka sendiri dengan sistem operasi baru ini.