Perang Paten Berlanjut, Apple Menang Atas Samsung Dengan "Achievement" $1.049 Milyar!
Akhirnya kita mendapatkan hasil gugatan hukum pelanggaran paten yang diajukan Apple terhadap Samsung sejak awal 2011 lalu. Para juri menganggap Samsung sengaja melanggar hak paten Apple, dan demikian Samsung harus membayar ganti rugi sebesar US $1.049 milyar.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada 24 Agustus 2012 lalu, kita mendapatkan hasil dari gugatan hukum pelanggaran hak cipta yang diajukan Apple terhadap Samsung di pengadilan Amerika Serikat. Para juri banyak menguntungkan Apple, dan vonis diputuskan bahwa Samsung telah sengaja melanggar hak paten desain dan antar muka yang sudah dipatenkan melalui iPhone dan iPad. Dengan demikian Samsung harus membayar ganti rugi kepada Apple sebesar US $1.049 milyar -- lebih rendah dari tuntutan jaksa sebesar $2.5 milyar.
Sebenarnya tidak hanya di Amerika Serikat saja gugatan Apple atas Samsung diajukan. Kami sendiri pernah mengangkat satu gugatan yang dilayangkan ke pengadilan Australia Oktober 2011 lalu. Selain itu, juga ada langkah Apple berusaha menjegal penjualan beberapa smartphone Samsung di wilayah lain, seperti di pengadilan Seoul, Tokyo, Jerman, Paris, Milan, Belanda dan Inggris Raya -- diantara beberapa tuntutan tersebut, hanya di Inggris Raya dan Australia saja Samsung dimenangkan.
Semuanya dengan satu tujuan sama. Namun hanya melalui pengadilan di Amerika Serikat Apple bisa menang. Dan melalui pengadilan Amerika Serikat Apple menggugat Samsung melanggar sembilan utility patent yang mereka kuasai (United States Patent Nos. 7,469,381, 7,844,915, dan 7,864,163). Apple juga menggugat atas empat design patent (United States Patent Nos. D504,889, D593,087, D618,677, dan D604,305). Note: Kamu bisa klik kode tiap patent untuk mendapatkan keterangan lebih detail mengenai tiap patent yang diajukan Apple. Paling banyak diulas adalah paten nomer 7,469,381, yang berhubungan dengan efek "rubber band" dimana sebuah antar muka bakal memantul ketika kita men-scroll dan mencapai dasar. Paten ini juga termasuk efek touch-screen seperti men-dragging dokumen dan opsi multi-touch pinch to zoom atau twist to rotate.
Lanjut ke halaman 2...
Sementara Samsung sendiri yang awalnya tenang (seperti di wilayah lain) menghadapi tuntutan Apple, berusaha menyerang balik dengan menuduh Apple melanggar United States Patent Nos. 7,675,941, 7,447,516, 7,698,711, 7,577,460, dan 7,456,893. Note: Kamu bisa klik kode tiap paten untuk mendapatkan keterangan lebih detail mengenai tiap paten yang diajukan Samsung. Namun sayangnya tuduhan Samsung tersebut tidak dimenangkan pengadilan, dan mereka menganggap Samsung tidak menderita kerugian apa pun atas pelanggaran paten tersebut. Demikian Apple tidak perlu membayar ganti rugi terhadap Samsung.
Kedua belah pihak juga sudah mengeluarkan pernyataan pasca vonis pengadilan.
Berikut yang diungkapkan oleh Samsung.
Today's verdict should not be viewed as a win for Apple, but as a loss for the American consumer. It will lead to fewer choices, less innovation, and potentially higher prices. It is unfortunate that patent law can be manipulated to give one company a monopoly over rectangles with rounded corners, or technology that is being improved every day by Samsung and other companies. Consumers have the right to choices, and they know what they are buying when they purchase Samsung products. This is not the final word in this case or in battles being waged in courts and tribunals around the world, some of which have already rejected many of Apple's claims. Samsung will continue to innovate and offer choices for the consumer.
Dan kemudian dari Apple, yang muncul setelah Samsung mengeluarkan pernyataan mereka.
We are grateful to the jury for their service and for investing the time to listen to our story and we were thrilled to be able to finally tell it. The mountain of evidence presented during the trail showed that Samsung’s copying went far deeper than even we knew. The lawsuits between Apple and Samsung were about much more than patents or money. They were about values. At Apple, we value originality and innovation and pour our lives into making the best products on earth. We make these products to delight our customers, not for our competitors to flagrantly copy. We applaud the court for finding Samsung’s behavior willful and for sending a loud and clear message that stealing isn’t right.
Samsung sendiri bakal mengajukan banding atas keputusan tersebut, dan langkah Samsung tersebut akhirnya membuat Google yang sebelumnya lebih memilih diam, akhirnya urun berkomentar. Mereka bakal meninjau ulang validitas klaim paten yang dimenangkan, dan sudah menegaskan jika semua pelanggaran tersebut tidak ada hubungannya dengan core Android (stock Android OS yang mereka kembangkan). Berikut pernyataan lengkapnya:
The court of appeals will review both infringement and the validity of the patent claims. Most of these don't relate to the core Android operating system, and several are being re-examined by the US Patent Office. The mobile industry is moving fast and all players — including newcomers — are building upon ideas that have been around for decades. We work with our partners to give consumers innovative and affordable products, and we don't want anything to limit that.
Jujur saja, kami suka bagian: "We work with our partners to give consumer innovative and affordable products," yang secara tidak langsung sejalan dengan pernyataan Samsung: "It will lead to fewer choices, less innovation, and potentially higher prices." Dan jika hasil banding Samsung nantinya tetap tidak disetujui, pasti bakal mempengaruhi semua paten yang berhubungan dengan Apple, termasuk juga berdampak pada desain smartphone dan tablet baru nantinya (dari vendor besar tentunya), agar tidak ada yang mirip desain Apple.
Tentu saja drama tersebut belum berakhir, karena masih ada injunction hearing yang dijadwalkan 20 September 2012 mendatang, dimana saat itu juga kita dapatkan nasib banyak smartphone Samsung yang diimpor dan eksis di Amerika Serikat yang dituduh melanggar paten.
Lanjut ke halaman 3...
Tuntutan hukum yang pertama kali diajukan awal 2011 lalu tersebut cukup menyita perhatian dunia, karena memang dampaknya cukup luas, dan berhubungan dengan peta penyebaran OS smartphone dan tablet. Dalam hal ini antara iOS dari Apple dan Android dari Google. Berdasar data terakhir akhir Juli 2012 lalu, sudah ada lebih dari 410 juta iOS terjual. Android sendiri menduduki posisi kedua. Berdasarkan data selama Google I/O yang digelar akhir Juni 2012 lalu, aktivasi smartphone/tablet Android hingga saat ini mencapai 400 juta unit.
Sekilas jelas terlihat, dengan kemenangan Apple ini secara tidak langsung bakal membuat vendor smartphone/tablet lain ketakutan menggunakan Android, atau khususnya vendor besar bakal lebih berhati - hati dalam mendesain produk mereka agar tidak ada sedikit bagiannya yang meniru paten produk, atau efek antar muka dari iOS-nya Apple. Google sendiri memang sudah mengantisipasi usaha "mematikan" OS mereka melalui perang hak cipta tersebut dengan mengakuisisi Motorola senilai US $12.5 milyar, yang memang memiliki puluhan ribu hak cipta dalam dunia IT (17,000 tepatnya yang sudah menjadi hak Motorola).
Namun jika dilihat lebih jauh lagi, untuk kasus Apple dan Samsung kami menilai sebenarnya bukan sekadar hak cipta iOS dan Android semata. Dan jika melihat lini bisnis Samsung yang tidak hanya smartphone dan tablet, mereka juga hadir tidak hanya di kantong celana dan ruang keluarga kita saja. Namun nama Samsung bisa jadi juga ada di dapur bahkan ruang laundry. Gabungkan mereka semua dengan koneksi Wi-Fi, kita bisa mengendalikan semuanya melalui satu gadget entah itu smartphone atau tablet... Bukan tidak mungkin di masa depan kita bisa mendapatkan nofikasi di layar HDTV (atau smartphone/tablet) jika masakan di oven/microwave sudah matang, atau cucian sudah kering.
Dengan keberhasilan Apple membendung eksistensi banyak Galaxy di Amerika Serikat, tentu mereka kembali mendapatkan momen terbaik melakukan penetrasi lebih mudah, untuk mengkonvert perangkat digital yang mungkin masih berlabel Samsung menjadi Apple, dan memanfaatkan metode yang sama melalui koneksi wireless untuk bisa sinkronisasi satu sama lain. Tentu saja, Apple masih belum menjamah mesin cuci, lemari es atau perangkat dapur lainnya... :)
Lanjut ke halaman 4...
Oh ya, mungkin kamu bingung dengan kode - kode paten yang kami tuliskan pada halaman sebelumnya (meskipun juga kami berikan link langsung ke data tiap paten), dan oleh Apple digunakan sebagai alat untuk menyerang Samsung di pengadilan, berikut kami berikan beberapa penggalan dokumennya yang juga disertakan oleh Apple selama pengadilan. Apple melacak evolusi desain smartphone dan tablet Samsung, membandingkannya dengan iPhone serta iPad, dan karena beberapa kemiripan menuduh Samsung sengaja menirunya. Pertanyaannya, bagaimana menurutmu? Apakah benar desainnya begitu mirip?
iPhone Timeline... menunjukkan desain smartphone Samsung pasca iPhone diluncurkan... Klik saja gambarnya untuk memperbesar![/caption]
iPad Timeline... menunjukkan desain tablet Samsung pasca iPad diluncurkan, dan juga perbandingan dengan desain tipikal tablet sebelum iPad dikenalkan... Klik saja gambarnya untuk memperbesar![/caption]
Desain smartphone Samsung sebelum iPhone dikenalkan...[/caption]
Desainnya memang berubah setelah iPhone dikenalkan... namun kami sendiri juga merasa, mayoritas desain smartphone vendor besar lain seperti LG juga sama kok, gak beda - beda jauh dengan Galaxy-nya Samsung, lantas kenapa yang lain tidak dituntut Apple ya... hehe![/caption]
Galaxy S 4G ini (varian dengan kemampuan 4G HSPA+ dari Galaxy S) menjadi salah satu senjata Apple, yang dituduh mirip dengan desain iPhone....[/caption]
Dan di atas satu bagan lengkap yang menunjukkan paten mana saja yang dituduhkan Apple terhadap Samsung...[/caption]
Lanjut ke halaman 5...
Di dalam konteks perang peten/hak cipta ini, setiap pihak yang terlibat memiliki maksud tersendiri. Dan sebenarnya bukan hanya Apple saja yang menyerang Android dan Google. Sebelumnya pernah ada Oracle, mereka menguasai paten yang berhubungan dengan bahasa pemrograman Java (melayangkan gugatan pada Google pada 12 Agustus 2010). Kemudian Microsoft yang sebelumnya gencar menyerang Motorola (sebelumnya Motorola dulu yang menyerang Microsoft), juga melalui paten atas teknologi yang diklaim mereka kembangkan. Namun diantara serangan tersebut, semuanya tidak ada yang sebesar Apple ke Samsung ini -- yang banyak analis menilai sekaligus juga serangan terhadap Google dan Android mereka. Dan ganti rugi hak paten atas Apple oleh Samsung tersebut tercatat yang terbesar dalam satu dekade belakangan ini.
Seperti yang kami tuliskan sebelumnya, Google memang sudah ancang - ancang menghadapi perang paten tersebut dan mengamankan sistem operasi Android sekaligus banyak rekan bisnis mereka yang bersama - sama mendukung Android, dengan mengakuisisi Motorola Mobility pada Agustus 2011 senilai $12.5 milyar, sekaligus juga memperoleh 17,000 paten yang berhubungan dengan teknologi seluler.
Sepertinya memang perang inovasi dan produk yang lebih baik tidak berlaku dewasa ini ya, karena ada pihak yang lebih suka menghambat pesaingnya dengan menyerang melalui kekuatan hak milik. Namun kamu pengguna Samsung (atau Android) di Indonesia tidak perlu kuatir. Keputusan tersebut hanya dimenangkan di Amerika Serikat saja, yang kemungkinan smartphone / tablet Galaxy di sana bakal ditarik peredarannya jika keputusan injunction hearing 20 September 2012 mendatang kembali bakal memihak Apple.