Spesifikasi HP OMEN MAX 16 dirancang untuk gamer dan kreator, dengan prosesor Intel Core Ultra 9, RAM 32 GB DDR5, penyimpanan 1 TB M.2 SSD, layar 16 inci IPS Display, GPU NVIDIA GeForce RTX 5080.
HP Omen Max 16 memiliki bobot yang terasa dan charger berat, namun performa gaming-nya sangat serius dengan setting Ultra High + 120 FPS yang stabil.
HP Omen Max 16 tetap dingin saat digunakan untuk main game lama berjam-jam berkat sistem pendingin OMEN Tempest Cooling dan cocok digunakan untuk pekerjaan multitasking berat.
Saya berkesempatan menjajal salah satu laptop gaming paling bertenaga dari HP: HP OMEN Max 16.
Dengan layar 16 inci dan performa kelas atas, laptop ini jelas bukan buat main-main. Tapi seberapa hebat sih rasanya main game berat atau sekadar dipakai kerja harian di perangkat sekelas ini?
Yuk, simak pengalaman saya langsung di bawah ini!
HP OMEN MAX 16 benar-benar dirancang untuk para gamer dan kreator yang butuh performa tanpa kompromi. Laptop ini datang dengan spesifikasi yang langsung menegaskan kalau dia bukan sekadar "kuat", tapi siap menembus batas performa mainstream.
Berikut spesifikasi utamanya:
Prosesor: Intel® Core™ Ultra 9
Sistem Operasi: Windows 11 Home Single Language
RAM: 32 GB DDR5 — kecepatan multitasking bukan lagi sekadar bonus, tapi standar.
Penyimpanan: 1 TB M.2 SSD — lega untuk menyimpan game AAA, footage, dan project kerjaan.
Layar: 16 inci IPS Display — kualitas visual yang imersif untuk gaming maupun nonton.
GPU: NVIDIA® GeForce RTX™ 5080 — kartu grafis kelas atas yang menjamin semua game berjalan maksimal.
Kamera: HP True Vision 1080p FHD — buat meeting atau streaming, hasilnya tajam dan jernih.
Keyboard: Full-size backlit keyboard — nyaman untuk dipakai kerja malam hari atau gaming intens.
Dengan kombinasi ini, kamu bisa tahu sejak awal: ini bukan laptop entry-level, ini mesin tempur yang siap menghadapi game next-gen, workload berat, hingga sesi rendering atau multitasking ekstrem.
Di era sekarang, banyak laptop mengedepankan desain tipis dan ringan, agar mudah dibawa ke mana-mana. Tapi HP OMEN Max 16 jelas bukan bagian dari aliran itu.
Laptop ini punya bobot yang lumayan terasa. Bisa saja kamu letakkan di pangkuan saat mendesak (misalnya kerja cepat di LRT atau bandara) tapi jujur saja, penggunaannya jauh lebih ideal di atas meja. Ini adalah laptop yang dirancang untuk performa, bukan mobilitas ringan.
Dan bukan hanya unit utamanya yang berat.
Waktu melihat bentuk chargernya, saya refleks bilang, "Buset, ini kayak batu bata!", dan itu bukan hiperbola.
Output dayanya juga tak bisa diremehkan.
Untuk konteks, laptop kerja saya adalah laptop gaming kelas menengah rilisan 2020, dengan adaptor 150 watt. Sementara OMEN MAX? Dia pakai adaptor 330 watt.
Jadi ini bukan sekadar charger, tapi sudah seperti power supply mini. Daya yang disalurkan pun besar, yang menjelaskan kenapa performanya bisa luar biasa.
Dayanya serius. Bobotnya juga serius.
Tapi yang paling penting?
Performa gaming-nya… lebih serius lagi.
Untuk ukuran game gacha open world, versi PC Wuthering Waves termasuk yang berat. Bukan hanya karena ukuran dunianya yang luas, tapi juga karena desain visualnya yang detail dan menuntut performa.
Apalagi sejak update 2.4 yang memperkenalkan wilayah Septimont, yang dipenuhi area visual indah seperti padang bunga kemerahan, genangan air memantul cahaya bulan, hingga kunang-kunang beterbangan di malam hari, WuWa terasa makin berat dijalankan maksimal.
Sahabat saya, Ichsan, pernah bilang begini soal betapa beratnya WuWa sekarang:
"Saya main di monitor UWQHD (3440 × 1440) rata kanan aja gak sanggup stabil 120fps pak :')
Refreshrate monitor 165Hz, biar stabil 165fps harus didongkrak pake lossless scaling.
GPU udah 4070 dan Ryzen 5800X padahal. Berat sekali sekarang WuWa ini."
Namun, bagaimana performa HP OMEN MAX 16 menghadapi tantangan ini?
Langsung Ultra High. Itu setting default yang disarankan game saat pertama kali saya jalankan.
Dan setelah saya geser FPS-nya ke 120, game-nya masih jalan mulus.
Battle tetap responsif, eksplorasi tetap detail, dan semua efek visual tersaji tanpa kendala.
Saya sempat mencoba salah satu konten endgame, Whimpering Wastes, dengan setting Ultra High + 120 FPS, dan hasilnya membuat saya terkejut. Dalam periode terbaru, tim saya kesulitan dapat rank B saja di konten ini, tapi dengan HP OMEN Max 16, saya bisa naik ke rank A, tanpa perubahan strategi berarti.
Yah, dengan gameplay-nya mulus dan stabil di 120 FPS, bisa ditebak performa gameplay pun jadi ikut mulus juga.
Terkadang memang, bukan cuma skill yang menentukan hasil.
Perangkat yang kamu gunakan juga bisa sangat menentukan.
Oh ya performa ini tentu saat charger bata HP OMEN Max terhubung ya.
Performanya tentu tidak maksimal jika laptop-nya tak terhubung charger, dan itu hal yang seharusnya sudah jelas.
Bagaimana dengan game lain? Mungkin yang lebih mengedepankan sisi multiplayer?
WuWa memang punya fitur co-op, tapi jujur saja saya lebih sering menikmatinya solo. Nah, lain cerita dengan Elden Ring: Nightreign. Versi yang ini memang dirancang untuk menonjolkan pengalaman multiplayer, mulai dari eksplorasi bersama hingga melawan boss yang brutal.
Di setting grafis maksimum, HP OMEN Max 16 bisa konsisten menyajikan 60 FPS mulus. Detail dunia benar-benar maksimal: cahaya kemerahan dari kawah lava di area Crater (itu Shifting Earth yang lagi aktif ketika saya review) terasa hidup, armor karakter tersaji detail, dan animasi gerakan tetap lancar meski layar dipenuhi efek skill dari tiga pemain sekaligus.
Yang paling penting, performa stabil ini bikin pengalaman multiplayer terasa fair. Selama koneksi internet kamu lancar, sensasinya entah saat menang atau kalah tetap terasa smooth. Tidak ada momen memalukan karena di mata temanmu reaksimu ngawur. Gerakanmu tercatat presisi, dan itu krusial di game sekompetitif ini.
Dan seperti bisa kamu lihat di bawah, saya bahkan berhasil mencetak beberapa kemenangan berkat dukungan “mesin tempur” ini. Rasanya seperti benar-benar dipersenjatai untuk bertarung di dunia Nightreign tanpa hambatan teknis sedikit pun.
Kalau soal HP OMEN Max 16, dengan spesifikasinya yang gila-gilaan, menjalankan game apapun jelas bukan masalah.
Sebagai gamer, saya sering menguji batas laptop ini setiap akhir pekan selama periode review Wuthering Waves di pengaturan Ultra 120 fps.
Hasilnya? Jalan mulus.
Darkest Dungeon yang tampilannya sederhana tapi bisa bikin sesi bermain jadi berjam-jam? Itu lebih-lebih, mau main 6 jam juga gak masalah.
Elden Ring: Nightreign dimainkan sampai mabok? Ya masih jalan.
Bahkan ketika saya main maraton 5–6 jam, yang bisa terjadi kalau WuWa lagi keluar konten baru yang signifikan, temperatur tetap terkendali berkat teknologi OMEN Tempest Cooling yang dimiliki laptop ini.
Jadi asal kamu tidak main di tempat membara (ngapain juga), seharusnya temperatur laptop ini tergolong aman terjaga.
HP OMEN Max 16 hadir dengan Microsoft Copilot, dan yang menarik, ada tombol khusus Copilot di deretan keyboard. Tekan sekali, Copilot langsung muncul dan siap membantu aktivitasmu.
Selama masa review, saya sering memanfaatkannya untuk merangkum email dan menyusun balasan formal untuk narasumber maupun partner Duniaku.com dari luar negeri. Fungsinya terasa intuitif dan cepat, membuat workflow lebih efisien.
Bagi saya, Copilot ini bukan sekadar gimmick, tapi bonus nyata yang menambah nilai laptop secara keseluruhan, terutama untuk pengguna yang butuh kombinasi performa gaming dan produktivitas.
Sebagai editor media yang fokusnya ke game dan pop culture, aktivitas sehari-hari saya biasanya meliputi menulis, menyunting, dan merapikan konten. Hal “terberat” yang saya lakukan dengan HP OMEN Max 16 sejauh ini mungkin hanya Alt + Tab dari game ke Chrome, membuka CMS situs, email, atau WhatsApp PC. Semua itu berjalan lancar tanpa hambatan.
Kalau pekerjaanmu tak jauh berbeda, laptop ini mungkin terasa overkill. Tapi itu justru keuntungannya: kamu akan punya PC dengan performa yang lebih dari cukup, jadi tidak ada batasan saat multitasking.
Lebih dari itu, HP OMEN Max 16 juga mampu melayani pekerjaan yang jauh lebih demanding, misalnya:
Streamer, yang harus menjalankan OBS, game, dan interaksi chat secara bersamaan.
Editor video atau motion graphic, yang memerlukan GPU kuat dan RAM besar untuk render cepat.
Programmer atau desainer 3D, yang multitasking dengan aplikasi berat sekaligus.
Singkatnya, kalau kamu butuh laptop yang “kokoh” untuk kerja berat atau sesi gaming sambil multitasking, HP OMEN Max 16 siap menanggung semuanya, bahkan yang terasa terlalu berat bagi laptop standar.
Setelah mencoba semua fitur dan performanya, bagaimana kesan saya soal HP OMEN Max 16?
Kalau dana bukan masalah (harganya bisa mencapai sekitar Rp 62.000.000), ini jelas laptop yang akan saya pilih. Spesifikasinya memang memenuhi semua keinginan saya soal laptop gaming.
Apakah ini ringan dan praktis dibawa kemana-mana? Tidak. Kalau kamu butuh laptop yang bisa dibuka mendadak di transportasi umum, LRT, atau kafe, HP punya pilihan lain yang lebih ringan dan mudah dibawa. Charger-nya saja 330 watt dan berat, jadi kombinasi laptop + charger benar-benar terasa solid dan “serius”.
Laptop ini lebih cocok diletakkan dengan baik di atas meja, colok charger, dan mainkan game favoritmu dengan nyaman, baik pakai keyboard-mouse atau gamepad.
Dengan spesifikasinya, HP OMEN Max 16 bukan cuma menaklukkan game AAA dengan mudah, termasuk menjalankan Wuthering Waves di Ultra High 120 FPS stabil. Dengan performa ini, laptop ini akan tetap relevan untuk beberapa tahun ke depan, cocok bagi mereka yang memikirkan masa depan, bukan hanya “sekarang”.
Selain gaming, laptop ini juga ideal untuk:
Streaming
Programming / development
Video editing atau content creation
Jadi, benar-benar sesuai dengan namanya: OMEN MAX, untuk urusan gaming, ini memang maxed out.
Kalau kamu punya pengalaman atau opini soal HP OMEN Max 16, tulis di kolom komentar!