Review Legion Pro 7 16IRX8H: Besar, Berat, dan Cukup Powerful
Besar, berat, tapi memang powerful
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Duniaku.com mendapat kesempatan mencoba Legion Pro 7 16IRX8H.
Seperti apa kesan saya soal laptop ini?
Simak di bawah!
1. Spesifikasi
Spesifikasi dari Legion Pro 7 16IRX8H yang saya terima adalah:
Prosesor: Intel Core i9-13900HX 2.2 GHZ
Ram: 32GB
Storage: 1TB+1TB SSD
GPU: RTX4080
Display: 16.0" WQXGA
Battery: 4Cell
OS: Windows 11 Pro
Baca Juga: Lenovo Hadirkan Laptop ThinkPad dan IdeaPad Intel Core Ultra!
2. Kesan pertama saya melihat bentuknya: besar dan berat
Dari segi ukuran, Legion Pro 7 16IRX8H ini terasa mewakili gambaran awam soal laptop gaming: berat dan besar.
Bobotnya terasa lumayan, terutama saat dimasukkan ke ransel kerja saya dan dibawa bersama barang-barang lain saya pulang-pergi kerja.
Jadi kalau kamu mencari laptop gaming yang lebih ringkas dan ringan, ini mungkin kurang cocok.
Tapi bagaimana performanya?
3. Berhasil melalui ujian pertama saya: memainkan Resident Evil 4: Chainsaw Demo dengan setting grafis preset maksimum, performanya bahkan cukup lancar
Saya cukup terbiasa menguji laptop gaming dengan memainkan Resident Evil 4: Chainsaw Demo.
Soalnya versi singkat Resident Evil 4 ini ternyata tidak mudah dimainkan dalam setting visual maksimal. Kalau laptop hanya memiliki VRAM sekitar 8GB, maka kalau dipaksa main maksimum ya game-nya akan crash setelah mencoba membuka pintu pertama yang ditemui di demo.
Ketika saya mencoba menguji Resident Evil 4: Chainsaw Demo dengan setting maksimum di laptop Legion Pro 7 16IRX8H, sebenarnya angkanya sempat tertulis merah. VRAM yang terdeteksi dari mesin ini adalah 10.39GB sementara yang dibutuhkan adalah 13.7GB, katanya.
Tapi ketika saya mainkan, hanya ada masalah tersendat sedikit di area awal.
Setelah itu saya bisa main dengan relatif lancar dalam setting maksimum, bahkan hingga pertempuran besar di desa, dimana banyak musuh bergerak memburu Leon.
Jadi Legion Pro 7 16IRX8H ini melalui ujian saya dengan Resident Evil 4: Chainsaw Demo, dan dari situ saya sudah merasakan laptop ini cukup kuat untuk main game kualitas AAA.
Masalah terbesar yang saya rasakan dari memaksa Legion Pro 7 16IRX8H main Resident Evil 4: Chainsaw Demo di setting visual maksimum adalah panas laptopnya jadi terasa meski durasi main saya hanya sekitar 30 menit.
Ini lebih panas dari ketika saya mencoba main game macam Valorant, yang saya bahas di poin selanjutnya.
4. Dites dengan Valorant untuk multiplayer dan saya suka hasilnya
Untuk menguji kemampuan Legion Pro 7 16IRX8H dalam memainkan game multiplayer, redaksi Duniaku.com mencoba dengan game Valorant.
Saya suka laptop gaming ini masih memiliki ethernet port. Saya cukup paranoid memainkan game multiplayer atau melakukan aktivitas macam streaming main game dengan koneksi wifi saja. Jadi bisa colok kabel ini terasa sebagai sebuah keunggulan.
Untuk performa sendiri...
Saat FPS-nya tak dibatasi, Valorant bisa konsisten dimainkan dengan FPS stabil di angka 130 dalam setting visual rata kanan dan semua fitur grafis aktif.
Yang menarik perhatian saya adalah bagaimana setelah melewati puluhan ronde permainan dengan setting visual tertinggi pun panas yang saya rasakan terasa oke-oke saja. Tidak sampai seterasa ketika memaksa Resident Evil 4: Chainsaw Demo main maksimum.
Jadi kasus panasnya RE4 itu bukan situasi awam yang akan kamu temui di Legion Pro 7 16IRX8H ini. Beneran tergantung game-nya.
Satu hal menarik lagi yang kami temukan: ketika mencoba Valorant dengan baterai, dalam kondisi laptop tidak tercolok, performa visualnya pun masih bagus dan masih bisa menyajikan gameplay dalam FPS 130.
Saat melakukan uji coba ini saya sebenarnya ada ekspektasi bakal ada penurunan performa yang terlihat, tapi ternyata performanya masih lancar.
5. Hasil dicoba dengan sejumlah game lain
Semasa mencoba Legion Pro 7 16IRX8H, saya menguji beberapa game:
-Persona 3 Reload: Episode Aigis: yang ini beneran tidak ada masalah. Game-nya lancar, dan meski dimainkan berjam-jam laptopnya tetap terasa cool-cool saja.
-Zenless Zone Zero: yang ini pun tidak ada masalah. Saya menggunakan laptop ini untuk grinding dan mengerjakan event cukup lama dan tak ada masalah. Bahkan ketika menghadapi Nineveh, boss dengan efek serangan yang kadang heboh sekali visualnya, saya bisa lancar tanpa menemui kendala. Legion Pro 7i Lenovo terasa lebih dari cukup untuk memainkan game-game HoYoverse dengan visual rata kanan.
-The First Descendant: yang ini baru cukup menantang untuk Legion Pro 7i Lenovo.
Kalau mencoba setting auto untuk grafis, The First Descendant akan mengatur Legion Pro 7 16IRX8H ke setting High, bukan Ultra. Dan memang, setelah saya mencoba itu adalah setting paling oke untuk dimainkan di laptop ini.
Dimainkan di setting visual maksimum sih bisa, namun bakal ada beberapa momen game-nya melambat.
Setting yang menampilkan visual mendekati terbaik tapi dengan gameplay masih smooth berdasaran percobaan saya adalah grafis High dengan Ray-Tracing Medium.
Ray-tracing Ultra dengan visual High saya coba sih masih jalan, tapi momen game-nya mendadak melambat juga jadi lebih sering dibanding setting di bawah-nya. Bukan hal yang baik dalam situasi pertempuran.
-Elden Ring: saya mencoba memainkannya dengan setting visual maksimum dan juga ray-tracing maksimum. Pengalaman main saya terasa cukup mulus bahkan ketika menghadapi sejumlah boss yang serangannya heboh.
6. Kesimpulan
Legion Pro 7 16IRX8H adalah laptop yang cukup powerful.
Saya rasa laptop ini sudah cukup kuat untuk memainkan banyak game yang tersedia sekarang.
Namun mengingat batasan yang saya rasakan ketika memainkan The First Descendant, walau cukup powerful laptop ini masih akan menemukan beberapa game tergolong baru yang terlalu berat jika dimainkan benar-benar maksimum rata kanan.
Bobot laptop ini juga tergolong lumayan, dan bisa jadi bahan pertimbangan kalau kamu kurang suka laptop yang terlalu berat.
Nah itu review Legion Pro 7 16IRX8H dari saya. Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Review Laptop Legion 7 16IRX9, Bisa Gak Main Zenless Zone Zero?