Review Komik CIAYO Voiceless: Renungan dalam Diam

Komik bisu tapi tetap menarik? Nggak percaya? Coba deh cek Voiceless!

Review Komik CIAYO Voiceless: Renungan dalam Diam

Voiceless adalah komik "bisu" yang bercerita tentang pergulatan batin orang-orang yang salah mengambil keputusan. Meski didesain untuk bercerita tanpa percakapan, namun komik ini sanggup membuat para pembacanya larut dalam rangkaian konflik yang menegangkan.

Film bisu? Sudah biasa. Bagaimana dengan komik bisu? Mungkin ini agak unik mengingat tidak begitu banyak komik tanpa percakapan di Indonesia. Nah, di platform CIAYO, kita bisa menemukan komik bisu bergenre thriller yang mampu menarik perhatian pembaca tanpa berkata-kata. Pengemasannya yang apik mampu membuat komik ini terasa sangat estetis.

Mari berkenalan dengan Voiceless, komik ini dikaryakan oleh seorang komikus bernama Thoma Prayoga. Bercerita tentang seorang pemuja rahasia yang sangat fanatik, komik thriller ini sanggup menggambarkan ketegangan dan kerisauan tanpa harus menggunakan percakapan yang kompleks. Benar-benar voiceless. Komik ini mampu jadi  perwujudan ungkapan "diam adalah emas" yang hakiki.

Penasaran bagaimana pendapat kami tentang komik ini? Simak ulasannya!

Review Komik CIAYO Voiceless: Renungan dalam Diam Sumber: Facebook[/caption]

Komik Voiceless pertama kali rilis pada tanggal 9 Januari 2018. Komik antologi buatan Thoma Prayoga ini sukses menjadi daftar komik pilihan di platform CIAYO. Merupakan sebuah prestasi yang membanggakan ketika ada komik yang bisa menjadi hot topic di CIAYO.

Komik Voiceless sendiri berkisah tentang kehidupan yang keras, penuh likuan, dan penuh dendam. Meskipun didesain untuk menjadi komik bisu, namun Voiceless berhasil menyajikan cerita yang menegangkan dan penuh kejutan pada setiap episodenya. Teks yang bisa kita dapatkan di komik ini sangat sedikit, paling-paling hanya teks pada pesan media sosial atau berita.

Karakter pada komik ini pun terbilang sangat sedikit. Meski demikian, hubungan antarkarakternya terasa begitu kental. Protagonis maupun antagonisnya punya karakteristik yang sama-sama kuat, sehingga siapa yang benar dan salah sepenuhnya tergantung pada perspektif pembaca. Setiap karakter didesain punya motif dan kisahnya masing-masing, sehingga sulit untuk menentukan siapa yang berperan pada timbulnya konflik.

Ini adalah metode penceritaan yang menarik dan jarang diaplikasikan oleh para penulis cerita. Sebab, penulis/komikus mengajak pembaca untuk berpikir, tidak sekadar menikmati gambar dari episode ke episode. Pembaca diajak aktif untuk memilih dan menjadi hakim.

Karena bergenre thriller, komik Voiceless banyak menyajikan adegan-adegan mengerikan. Oleh karenanya, kamu perlu menyiapkan mental sebelum membaca komik ini. Perang psikologis antara tokoh protagonis dan antagonisnya akan membawa kamu ke dalam suasana yang tidak nyaman, khususnya bagi pembaca yang punya masalah anxietas.

Komik ini dimulai dengan cerita tentang secret admirer atau pemuja rahasia. Sang pemuja rahasia inilah yang selalu menguntit, memerhatikan, hingga memerlakukan sosok yang ia kagumi secara tidak wajar. Dialah yang pada mulanya akan kita anggap sebagai tokoh antagonis, namun di episode-episode berikutnya semuanya akan penuh dengan kejutan!

Itu baru satu cerita. Thoma--sang komikus--masih punya banyak cerita menegangkan untuk dibaca. Jangan khawatir, walaupun seram dan  menegangkan, tetapi cerita-cerita pada komik Voiceless bisa membuat kita ketagihan. Thoma berhasil mengubah komik thriller menjadi seseru komik detektif.

Gaya paling khas dari komik Voiceless adalah twist ending, yang berarti selalu punya ending tak terduga. Pembaca yang semula berpikir A, bisa saja berakhir menjadi B atau C atau D. Uniknya, komik Voiceless bukan hanya sekadar antologi, tetapi antologi penuh pembelajaran kehidupan bagi setiap pembaca, khususnya pada persoalan asmara yang seringkali berujung petaka.


Penilaian kami terhadap komik Voiceless? Baca di halaman berikutnya!

Review Komik CIAYO Voiceless: Renungan dalam Diam Sumber: Facebook[/caption]

Hanya satu kata yang cocok untuk menggambarkan komik Voiceless: keren!

Meskipun style ilustrasi pada komik ini terkesan sederhana, tetapi pembawaan cerita pada komik benar-benar menggugah perhatian pembaca. Hal ini membuktikan bahwa komik yang keren tidak harus punya ilustrasi seindah sensei Makoto Shinkai. Setiap komikus punya style, tekuni style itu sampai ke titik yang paling hebat.

Komik Voiceless juga tidak sekadar menjadi komik bisu, tetapi komik ini seakan "berbicara" kepada pembaca melalui adegan-adegan yang sangat familiar kita alami di kehidupan nyata. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kumpulan cerita pada komik ini. Beberapa karakternya pun dibuat dengan kearifan lokal. Tidak ada yang dibuat-buat, semuanya terasa natural.

Kelebihan lain komik Voiceless adalah tidak bertele-tele, tetapi juga tak mudah diterka. Cerita jenis ini tentu akan memancing rasa penasaran para pembaca. Selain itu, komik Voiceless juga dinobatkan sebagai salah satu komik rekomendasi dari CIAYO. Cerita yang ringan, namun berbobot adalah kelebihan yang akan membuatmu betah berlama-lama membaca komik Voiceless.

Jika kamu termasuk pecinta genre slice of life, jangan salah, komik Voiceless juga mampu memuaskan dahagamu, lho. Betul bahwa komik ini mengandung banyak kekerasan, tetapi pada dasarnya komik ini merupakan cermin dari kehidupan orang di dunia nyata. Khususnya, kalau kamu menggemari platform komik digital, komik Voiceless akan mampu menjadi rekan membaca yang penuh renungan.

Kepada Thoma Prayoga, bravo! Lanjutkan terus ngomiknya! #NoMagerDay

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU