Review Komik Gundala Movie Adaptation: Melengkapi Kekurangan Filmnya!
Hal yang gantung di film dijelaskan di komik ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa hari sejak perilisan film Gundala, Bumilangit merilis komik Gundala yang merupakan movie adaptation atau adaptasi filmnya.
Seperti kebanyakan komik dari adaptasi film, tentu saja komiknya harus bisa memberikan beberapa penjelasan yang tak dijelaskan di filmnya karena keterbatasan durasi.
Saya berkesempatan membuat review komik Gundala movie adaptation, seberapa berpengaruh ke dalam cerita filmnya dan semenarik apa komiknya? Simak review-nya berikut ini, tapi awas spoiler!
1. Melengkapi Sifat dan Karakter Filmnya
Satu yang menjadi fokus saya adalah komik ini memang dibuat sedemikian rupa untuk melengkapi sifat dan karakter filmnya.
Di komik ini yang dilengkapi adalah kisah masa lalu Pengkor dan bagaimana dia dan anak-anak asuhnya bisa membentuk kelompok kriminal yang sangat kuat di masyarakat.
Menurut saya pribadi, sifat dan motivasi karakter Pengkor di komik ini justru lebih keren dibandingkan versi filmnya. Dia terlihat memiliki motivasi yang baik namun caranya jahat. Akhirnya ya kamu tahu sendiri bagaimana.
Dari sisi cerita sendiri memang memfokuskan ke Pengkor dan anak-anaknya. Hasilnya kita jadi tahu kisah-kisah anak-anak Pengkor yang dididik sebagai pembunuh, sesuatu yang tak terlalu dijelaskan di filmnya.
Porsi Sancaka sendiri hanya sedikit di dalam komik ini, maklum dia kan sudah dominan di filmnya.
2. Gambar yang Keren!
Ini sih hampir pasti, ya. Artist yang menggambar komik Gundala movie adaptation ini adalah Ardian Syaf.
Sebelumnya dia memang bekerja sebagai penggambar di DC Comics dan juga Marvel Comics, karena itu kalau masalah visual kamu tak perlu ragu deh dengan komik ini.
Komik ini memadukan gaya gambar komik Amerika namun dengan kearifan lokal khas yang diusung Bumilangit.
Baca Juga: [Spekulasi Marvel] Apakah Kejiwaan Scarlet Witch Terganggu di WandaVision?
3. Menjelaskan Beberapa Adegan di Film
Film ini menjelaskan kenapa Pengkor bisa langsung menemukan Sancaka di pabrik. Kenapa anak-anak asuh Pengkor itu sangat setia dengan bapak, dan menjelaskan beberapa momen "kenapa begitu?" lainnya di film.
Salah satu poin plus yang memang harus ada di komik adaptasi film menurut saya.
4. Melengkapi Tapi Tak Sama
Beberapa momen dalam komik memang bebar-benar melengkapi filmnya, namun ada beberapa yang terasa sangat berbeda.
Seakan-akan komik ini dibuat sebelum filmnya rilis atau sebelum filmnya masuk ke tahap revisi terakhir namun hanya berpatokan dari naskah yang sudah ada saja.
Beberapa poin beda yang paling terasa adalah Sancaka yang di dalam komik seakan sudah sangat ahli menggunakan kekuatannya dan berpengalaman melawan kejahatan, sementara di film dia masih pendatang baru dalam dunia pahlawan super dan penjahat super ini.
Karakter anak-anak Pengkor juga beberapa ada yang sangat berbeda, mulai dari Kanigara (Sang Pelukis/Maza), Desti Nikita (Sang Pelajar), dan Kamal Atmaja (Sang Pembisik).
Kanigara di komiknya dari penjahat sedang "dibangun" menjadi jagoan alias Maza. Sementara Desti Nikita di komiknya merupakan gadis pintar yang kritis dan ingin tahu banyak hal, sementara di film dia hanya gadis psikopat saja.
Kalau Kamal Atmaja alias Sang Pembisik meninggalkan kesan misterius di komiknya, bahkan entah dia berkaitan dengan logo Mata Malaikat di akhir halaman atau apa.
Apakah ini kekurangan? Sebenarnya tidak, namun perbedaan drastis dibandingkan versi filmnya ini membuat pertanyaan, mana karakteristik yang tepat dari karakter di atas, berdasarkan komik atau dari film?
Baca Juga: Ini Untung dan Ruginya Spider-Man Keluar dari Marvel Cinematic Universe!