7 Tanda Kalau Kamu Diam-Diam Adalah Wibu!

- Menyukai Lagu JepangSering mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jepang dari anime, J-Pop, atau soundtrack game Jepang menunjukkan minat kuat terhadap budaya Jepang.
- Antusias Menonton Film Anime di BioskopRela antri panjang demi menonton film anime favorit di hari pertama penayangan, bahkan berburu tiket presale dan bonus merchandise.
- Menyembunyikan Koleksi MangaMemiliki koleksi manga yang disimpan dengan rapi dan tidak ditampilkan kepada orang lain, namun diikuti dengan penuh dedikasi.
Wibu adalah sebutan untuk orang yang memiliki obsesi sama budaya Jepang, terutama anime, manga, dan hal-hal yang berbau Jepang lainnya, kayak J-pop, cosplay, sampai makanan Jepang.
Istilah ini berasal dari kata "weeaboo", yang awalnya bernada negatif dan digunakan untuk menggambarkan individu yang terlalu fanatik terhadap budaya Jepang, sampai-sampai sering mengabaikan atau merendahkan budaya asalnya sendiri.
Berikut daftar yang harus kamu perhatikan untuk menemukan salah satunya di antara teman, atau bahkan dirimu sendiri yang ternyata wibu!
1. Menyukai Lagu Jepang

Selera musik memang hal yang sangat subyektif, setiap orang bebas menyukai genre atau artis apa pun tanpa harus merasa dikotak-kotakkan. Namun, apa yang kamu dengarkan secara konsisten bisa mencerminkan minat dan preferensi, termasuk apakah kamu seorang wibu atau bukan.
Jika kamu merasa lebih sering mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jepang dibandingkan lagu-lagu dari genre atau bahasa lain, terutama lagu-lagu yang berasal dari anime, J-Pop, atau bahkan soundtrack game Jepang, itu bisa jadi tanda bahwa kamu punya ketertarikan kuat terhadap budaya Jepang atau bisa dibilang lumayan wibu.
2. Antusias Menonton Film Anime di Bioskop

Meskipun kamu mengklaim bukan penggemar berat anime, kenyataannya kamu rela meluangkan waktu untuk antri panjang di bioskop hanya demi bisa menonton film anime favoritmu di hari pertama penayangan. Kamu bahkan mungkin sudah mengatur jadwal jauh-jauh hari, memastikan tidak ada acara lain yang bentrok dengan jadwal nontonmu.
Tidak cukup sampai di situ, kamu juga ikut berburu tiket presale yang sering ludes dalam hitungan jam. Kalau ada bonus merchandise seperti poster, postcard, atau clear file, untuk disimpan.
3. Menyembunyikan Koleksi Manga

Kamu mungkin punya rak buku keren yang dipenuhi komik-komik Amerika mulai dari Batman sampai Spider-Man dan itu sengaja kamu pajang di ruang tamu atau tempat yang gampang dilihat orang. Tapi coba lihat folder tersembunyi di komputer atau bagian paling dalam dari lemari buku kamu. Di sanalah harta karunmu yang sebenarnya, terdapat banyak koleksi manga yang nggak mau kamu umbar.
Mulai dari manga yang tenang dan menyentuh seperti Yotsubato! atau Barakamon, sampai yang absurd dan unik seperti Hinamatsuri, atau bahkan karya klasik dan underrated seperti Yokohama Kaidashi Kikou dan Dungeon Meshi, semuanya kamu ikuti dengan penuh dedikasi. Tapi ketika temanmu datang berkunjung, kamu buru-buru menutup tab baca online atau geser rak supaya cover manga tidak terlihat.
4. Mengetahui Detail Pertarungan di Anime

Salah satu ciri khas wibu in denial adalah pengetahuan yang terlalu mendalam tentang pertarungan ikonik dalam anime padahal mereka sendiri bilang tidak ngikutin, tapi bisa jelasin dengan rinci jurus apa yang dipakai, bagaimana kondisi emosional si karakter, bahkan urutan plot twist-nya.
Kalau ada teman yang baru mulai nonton Jujutsu Kaisen atau Attack on Titan, kamu langsung jadi "penasihat" yang ngasih saran urutan nonton, menjelaskan lore yang rumit, atau ngasih info soal manga-nya. Tapi di saat bersamaan, kamu masih suka bilang kalau kamu bukan penggemar anime.
5. Bergabung dengan Komunitas yang Berbau Anime

Kamu mungkin nggak mau mengaku sebagai wibu, tapi pilihan kegiatan yang kamu ikuti sering kali membocorkan identitasmu secara tidak langsung. Kamu bergabung dengan klub atau komunitas yang tampaknya “umum”, padahal sebenarnya isinya wibu semua, atau mungkin komunitas pecinta anime yang nampak seperti cosplayer.
Kamu juga mungkin gabung di forum-forum seperti MyAnimeList, Reddit, atau komunitas lokal di Facebook dan Telegram yang sering ngebahas anime seasonal, jual-beli merch, atau mabar game berbasis anime seperti Genshin Impact, Honkai: Star Rail, atau Blue Archive.
6. Menggunakan Foto Profil Bertema Anime

Mungkin kamu sering bilang ke teman atau kenalan bahwa kamu hanya memilih foto profil anime karena gambarnya keren atau estetik, tanpa niat menunjukkan bahwa kamu penggemar anime. Namun, kenyataannya, kamu sebenarnya sangat menyukai karakter atau anime yang menjadi sumber gambar tersebut.
Kadang kamu juga dengan bangga mengganti foto profil sesuai mood. Misalnya, saat sedang semangat, kamu pilih karakter dengan ekspresi penuh semangat, atau saat lagi santai, kamu pakai gambar karakter yang kalem dan cool. Namun ketika ditanya, kamu masih cuek dan menutupi.
7. Mengkritik Fandom Anime Secara Mendalam

Kamu sering bilang kalau kamu bukan bagian dari fandom anime, tapi kenyataannya kamu justru punya pengetahuan dan opini yang sangat mendalam tentang perilaku, tren, dan kontroversi dalam komunitas penggemar anime.
Meskipun kamu kadang menolak label “wibu” karena takut dianggap terlalu fanatik atau berlebihan, kritik dan pengamatanmu justru memperlihatkan bahwa kamu sangat terlibat dan peduli dengan dunia anime. Ini berbeda dari sekadar menonton atau membaca anime secara santai
Itulah 7 tanda kalau kamu diam-diam adalah wibu. Jadi, jangan merasa risih atau malu kalau kamu ternyata suka dengan anime, manga, atau budaya Jepang lainnya. Menjadi wibu bukan hal yang negatif selama kamu tetap bijak dalam menikmati hobi tersebut, tidak sampai mengabaikan kewajiban, dan selalu mencintai produk serta budaya dalam negeri. Bagaimana menurutmu?
Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!
Penulis: Diaz Virangga Atsila
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku