Netizen Ancam Bubarkan MCI dan MRCI!
Just joke? Netizen membuat petisi online yang menuntut MCI dan MRCI untuk segera berbenah atau mereka akan ancam bubarkan MCI dan MRCI!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/06/22/dion-cecep-supriadi-meme-sudah-kuduga/" title="Terungkap! Dion Cecep Supriadi, Identitas Pria Lugu di Balik Meme Sudah Kuduga"]
Just joke? Netizen membuat petisi online yang menuntut MCI dan MRCI untuk segera berbenah atau mereka akan ancam bubarkan MCI dan MRCI!
Banyak yang percaya bahwa pada awalnya MCI dan MRCI (Meme Comic Indonesia dan Meme Rage Comic Indonesia), dua fanpage yang berada dalam Facebook menyajikan konten “meme” yang lucu dan menghibur. Akan tetapi, lama kelamaan kedua page tersebut dirasa oleh netizen semakin hari semakin menyimpang dari yang namanya “hiburan”. Oleh karena itulah, seorang netizen mengambil inisiatif untuk membuat sebuah petisi dimana fanpage tersebut harus segera membenahi konten mereka atau para netizen akan dengan secara paksa bubarkan MCI dan MRCI.
Melalui sebuah situs Change.org, seorang user bernama Kaliandra Memoriandi, membuat sebuah petisi dimana mengancam akan bubarkan MCI dan MRCI jika kedua FP tersebut tidak segera membenahi konten mereka yang sudah sangat menyimpang. Berikut ini sebagian dari isi petisi yang mengancam untuk bubarkan MCI dan MRCI:
“Belakangan, keberadaan dua Fan Page di Facebook ini (Meme Comic Indonesia dan Meme Rage Comic Indonesia) menjadi sorotan karena beberapa postingan yang ditampilkan justru keluar dari apa yang disebut sebagai "Hiburan".
Bayangkan, jika sebuah postingan "meme" selalu membahas tentang seksualitas, perilaku menyimpang yang melibatkan anak dibawah umur (terutama percintaan) dan ditampilkan secara eksplisit, konflik SARA, penghinaan terhadap individu, dan juga beberapa unsur negatif yang hakikatnya bukan untuk konsumsi publik. Dikhawatirkan, generasi penerus bangsa ini akan menjadi generasi perusak bangsa karena dampak dari unsur negatif tersebut jika tidak ada tindakan apapun dari yang terlibat dalam menampilkan dan menyebarluaskan konten meme dengan unsur negatif.
Unsur seksualitas?[/caption]
Sayangnya, admin yang bersangkutan juga dinilai tidak acuh terhadap postingan-postingan yang tidak laik untuk ditampilkan. Admin di FP tersebut justru menampilkan postingan yang tidak laik. Padahal, Admin adalah orang yang berkewajiban untuk memfiltrasi konten-konten negatif dan menyeleksi konten yang laik untuk ditampilkan.
[embed_FB urlpost="https://www.facebook.com/488574391290149/photos/a.488938064587115.1073741829.488574391290149/489846027829652/?type=1" width="600"]
Disayangkan, jika unsur-unsur negatif dan tidak laik itu disanggah oleh admin dan orang yang terlibat dengan kalimat "Ini hanya guyonan", "Ini hanya hiburan", "Mengapa begitu serius? Ini candaan". Apakah unsur negatif dan tidak memiliki relevansi sebagai sebuah hiburan, justru dibenarkan sebagai sebuah "Hiburan"?
Padahal, diantara mereka yang menganggap postingan tidak laik itu sebagai sebuah hiburan, acap kali memaki konten negatif serta tidak laik di televisi. Mereka acap kali mengeluh terhadap tayangan sinetron yang menurut mereka tidak laik disaksikan karena hanya menampilkan adegan percintaan saja serta tidak mendidik karena mengandung konten negatif. Kenyataannya, apa yang mereka lakukan di kedua FP tersebut juga sama seperti yang ada di televisi, yakni sama-sama menyajikan konten negatif dan menjadi konsumsi publik, terutama pengguna media sosial
Petisi ini muncul atas banyaknya keluhan pengguna media sosial yang berkeberatan atas munculnya konten negatif. Petisi ini sebenarnya ditujukan agar admin di kedua FP tersebut (dan juga admin FP lain dengan tema dan tajuk yang serupa dengan kedua FP itu) mau memfiltrasi dan menyeleksi konten "meme". Bukannya malah membiarkan, atau bahkan menyebarkannya kembali sehingga muncul pertentangan dan konflik tidak berkesudahan.
Sebelumnya, ada pemberitaan di media massa, dimana seseorang yang wajahnya dijadikan objek guyonan ala "meme" merasa keberatan. Ada pula seorang anak dibawah umur yang ditilang Polantas hingga menangis dan bersujud agar masalahnya tidak diperpanjang, justru ekspresi wajahnya diedit dan dipastikan membuat psikologisnya terganggu. Beruntung, jika kedua orang yang "dipopulerkan" secara negatif melalui meme itu tidak memiliki niatan untuk menempuh jalur hukum, yang berakibat pada ditutupnya kedua FP meme itu, dimana pada akhirnya jika itu benar-benar terjadi, seolah ada upaya kriminalisasi dan pembredelan terhadap kebebasan berekspresi maupun berpendapat”
Setelah dijadikan meme, kabarnya anak ini sekarang jadi bahan bully di lingkungannya![/caption]
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/04/07/trolling-admin-customer-service-suatu-fp-lucukah/" title="Trolling Admin Customer Service Suatu FP, Lucukah?"]
Yah, jika kita pikir-pikir kembali, yang dibicarakan oleh Kaliandra memang ada benarnya. MCI dan MRCI terkenal sering kali kelewatan batas. Mereka banyak menyindir sinetron atau pihak tertentu, tetapi mereka juga ikut-ikutan melakukannya –maling teriak maling. Dulu juga pernah ada kasus trolling terhadap Customer Service yang dilakukan pada bulan april. Memang pelakunya bukanlah admin dari MCI dan MRCI, tetapi page tersebut berperan dalam penyebarannya sehingga menyebabkan (dan menyemangati) banyak orang untuk ikut-ikutan. Dan lagi, meskipun temanya saat itu april mop, tapi bukankah tidak etis jika kita mempermalukan seseorang yang sedang bekerja dengan sungguh-sungguh didepan orang banyak –belum lagi kita tidak mengenal orang tersebut?
Hal yang paling disayangkan dalam setiap guyonan tersebut adalah pembenaran yang dilakukan oleh admin dan beberapa orang yang terlibat terhadap guyonan tak pantas mereka dengan jawaban: "Ini hanya guyonan", "Ini hanya hiburan", "Mengapa begitu serius? Ini candaan", "Just Joke."
Sampai saat tulisan ini dibuat, sudah ada 5.618 netizen yang menandatangi petisi tersebut –kurang 1.882 tanda tangan lagi untuk mencapai target, yaitu: 7.500. Jika kamu tertarik untuk ikut menandatangani petisi tersebut, kamu bisa melakukannya disini. Tertarik untuk ikut menandatangani petisi?
Sumber: Change.org