Just Joke? Ini Lho, Curhat Suka Dukanya Jadi Customer Service Yang Sering di Troll!
Masih mau bilang, ‘Just Joke, Why So Serious? Hidup dibuat santai aja...’?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Just Joke? Sebelum kalian melakukan trolling terhadap Customer Service, dengarkan dulu curhat suka dukanya jadi customer service yang sering di-troll ini!
Semenjak April mop, banyak sekali bertebaran screenshot beberapa user facebook yang trolling customer service beberapa FP dan diunggah oleh MCI. Sebagian ada yang berpendapat, melakukan pembelaan bahwa ini semua ‘Just Joke’ atau ‘Hanya Lelucon’, kemudian ditambahi kalimat ‘Hidup itu dibuat santai, jangan terlalu serius’. Mungkin setelah mendengarkan curhat suka dukanya jadi customer service ini, pandangan mereka bakalan berubah.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/04/07/trolling-admin-customer-service-suatu-fp-lucukah/" title="Trolling Admin Customer Service, Lucukah?"]
Ini adalah curhat suka dukanya jadi customer service oleh user Kaskus perkutut_pos:
“Dear Agans sekalian,
Kalau dari sudut pandang kami, yang pernah mengalami dan menjadi team Customer Care untuk rentang waktu yang lama, memang banyak kendala, derita serta "gangguan" saat bekerja. Kadang bila hari tersebut dapat memberikan layanan terbaik, seperti bisa menyelesaikan masalah pelanggan dan pelanggan bisa kembali menggunakan "jasa" kami, kami sangat bangga dan semangat untuk bekerja kembali.
Namun ada kalanya, memang customer sangat bervariatif, dari yang berlatar belakang gangguan dialami, hingga ke-tidak paham-an customer itu sendiri, dimana tak jarang akhirnya mereka menyalahkan layanan / jasa kami yang dianggap tidak becus, dengan penyampaian baik dari protes keras, seperti akan memasukan nama kami pada Media Cetak karena layanan yang buruk, hingga ucapan-makian dari customer: dari baik hingga buruk, seperti dari kebun binatang hingga kotorannya.
Namun kesemua itu harus dihadapi dengan lapang dada, tegas serta memberikan informasi yang dibutuhkan customer tersebut. Kadang memang terjadi dilema, yang memang meminta kesabaran lebih serta seperti menjadi "hambatan" untuk bekerja kembali. Namun kesemua itu ada hikmah serta pembelajaran didalamnya, membuat kami bisa memahami type / jenis Customer seperti apa yang dihadapi. Tak Jarang banyak Customer yang akhirnya menjadi kenal dan baik dengan kami.
Berikut contoh kendala yang dialami customer :
- Ketidaktahuan pada perangkat yang digunakan.
Ada seorang ibu yang marah-marah, karena komputernya tidak bisa konek ke internet. Sudah berkeluh kesah, marah pada kami serta sedikit "pamer" bahwa komputer yang digunakan adalah hasil pembelian suaminya, dari luar negeri. Kenapa kami garis bawahi? Karena hal itu berkali-kali ditekankan oleh customer. Setelah cek punya cek, ternyata MODEM yang digunakan belum di nyalakan.
TIdak ada kata maaf atau mungkin terima kasih sudah membantu, langsung di bantingnya telpon. Bagaimana? Mungkin kesabaran menjadi hal yang sangat diandalkan disini.
- Sudah selalu menyalahkan pemberi jasa
Sejak panggilan masuk dan diterima, sudah tinggi baik nada bicara serta didasari emosi yang meluap, hingga apapun yang diberikan, diarahkan serta di informasikan dari kami, akan mendapat tanggapan negatif. Apalagi dari sisi Customer Care terdengar gugup atau takut, hal itu akan semakin "Menjadi". Namun customer seperti ini biasanya, bila sudah bisa kembali menggunakan jasa kami, bisa bicara dengan baik bahkan akan sangat berterima kasih atas info/data/bantuan yang diberikan.
- Terlanjur kesal karena mengantri beberapa saat
Setiap penyelenggara jasa, pasti akan mengalami kendala teknis, baik secara partial maupun global, sehingga gangguan massal tersebut tidak bisa dihindari, baik gangguan internal maupun external (seperti infrastruktur yang ter-cangkul oleh pembangunan, dst dsb). Begitu panggilan kami terima, langsung berteriaklah customer tersebut sejadi-jadinya. Panjang lebar dan kesal karena diminta menunggu, karena memang incoming call sangat tinggk karena gangguan tersebut.
Bisanyanya untuk pelanggan yang "pintar" akan cukup bertanya gangguan apa, kedala dimana, berapa lama selesai, beres. Tinggal dari sisi kami yang menghubungi kembali mereka dan menginformasikan, bila jasa sudah bisa kembali digunakan, yang sebelumnya dimintakan nomor yang bisa dihubungi.
Namun Untuk pelanggan yang terdengan kurang paham, mungkin akan cukup di infokan secara dasar dan dihubungi kembali bila memang sudah selesai gangguan massalnya.
Menurut Pandangan Pribadi kami pribadi, Untuk melakukan hal-hal lucu dan konyol tidak apa, namun kasihan bila ada customer beneran yang tidak bisa terangkat keluhannya/gangguannya karena mengangkat telpon dari agan sekalian yang hanya iseng dan jahil juga pertanyaan berputar-putar, seperti menanyakan telpon di bulan bisa atau tidak. (Info dari Youtube, hasil Prank Call ke salah satu Provider Selular Indonesia).
Hargailah pekerjaan mereka yang mengalami friksi dengan orang banyak. Lain bila setelah agan-aganwati kerjain, diberi misal hadiah atau hal yang menyenangkan hati mereka, tidak melulu harus materi. Karena jujur, sebagai Customer Care itu pekerjaan yang sangat berat, harus ditangani dengan sangat berhati-hati, serta mengorbankan perasaan bila pelanggan sudah mulai memaki, mengancam, ancaman fisik apa lagi customer merasa dari salah satu lembaga keamanan negri, dst dsb.
Semua kembali ke masing-masing customer care yang menangani, apakah memiliki dasar dan pengetahuan yang cukup baik, mulai tentang produk yang dijualnya hingga cara menangani beragam customer. Nah demikian sedikit masukan dari Kami, semoga bisa memberikan sedikit masukan dan informasi, dimana hal ini menjadi pertimbangan bila agan-aganwati mau "ngerjain" Customer Care sebuah penyelenggara jasa.
Rgds.”
Hidup jadi Customer Service itu tidak mudah, selalu ada suka dukanya jadi Customer Service. Memang, mendapatkan banyak sekali perlakuan tidak enak dari pelanggan itu sudah jadi konsekuensi dari perkerjaan mereka, tapi apakah itu berarti kita memiliki hak untuk menambahkan masalah kepada mereka?
Setelah mendengarkan curhat suka dukanya jadi customer service diatas, masihkah ada yang ingin berkata ‘Just Joke’ atau ‘Hidup itu dibuat santai aja’?