Cerita Rakyat Lutung Kasarung dan Pesan Moral yang Bisa Diambil

Kisah antara pangeran Guruminda dan Purbasari

Cerita Rakyat Lutung Kasarung dan Pesan Moral yang Bisa Diambil

Cerita rakyat atau dongeng merupakan salah satu bacaan yang paling banyak diminati oleh anak-anak kecil. Tidak hanya jalan ceritanya yang seru, tetapi juga mengandung banyak pesan moral yang bisa diambil.

Salah satu cerita rakyat yang paling populer adalah cerita rakyat Lutung Kasarung. Cerita tersebut pada dasarnya mengisahkan tentang seorang pangeran tampan dari kayangan dan putri cantik bernama Purbasari. Untuk lebih lengkapnya, simak cerita rakyat Lutung Kasarung dibawah ini.

1. Apa itu cerita rakyat?

Cerita Rakyat Lutung Kasarung dan Pesan Moral yang Bisa Diambililustrasi cerita rakyat (Unsplash.com/Nong V)

Cerita rakyat adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh orang-orang zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut. Biasanya cerita rakyat tersebut mengandung unsur lokal suatu daerah sehingga ceritanya sangat dipercayai oleh masyarakat.

Cerita rakyat juga memiliki beberapa bukti yang masih bisa kita lihat di zaman sekarang. Sehingga tidak heran jika masyarakat banyak yang mempercayai bahwa cerita rakyat tersebut mengisahkan asal usul suatu daerah atau tokoh. 

2. Cerita rakyat Lutung Kasarung

Cerita Rakyat Lutung Kasarung dan Pesan Moral yang Bisa Diambililustrasi hutan (Unsplash.com/Sebastian Unrau)

Pada zaman dahulu terdapat suatu kerajaan bernama Pasir Batang yang dipimpin oleh raja bernama Prabu Tapa Agung. Raja tersebut memiliki putri bungsu bernama Purbasari yang memiliki wajah cantik dan sifat baik hati. Namun, sifatnya tersebut berbanding terbalik dengan kakak pertamanya yang bernama Purbararang. 

Suatu hari, Prabu Tapa Agung berniat untuk turun tahta setelah sudah menjadi raja dalam waktu yang lama. Setelah mempertimbangkan banyak hal, ia pun memilih anak bungsunya, Purbasari, untuk menggantikannya. Purbararang yang mendengar hal itu marah besar dan berniat untuk mengacaukan acara penobatan Purbasari sebagai raja.

Purbararang akhirnya mendatangi nenek sihir dengan ditemani tunangannya yang bernama Indrajaya. Keduanya diberi boreh (zat berwarna hitam yang dibuat dari tumbuhan) untuk disemburkan ke wajah dan seluruh tubuh Purbasari. Purbararang pun segera melaksanakan pesan dari si nenek sihir itu. 

Setelah disembur, tubuh Purbasari bermunculan bercak-bercak hitam mengerikan yang membuatnya tidak lagi cantik jelita seperti biasa. Dengan kondisi itu, Purbararang memiliki alasan untuk mengusir Purbasari dari istana. Purbararang mengatakan bahwa Purbasari tidak cocok untuk menjadi ratu karena penyakitnya yang mengerikan. Bahkan ia memerintahkan Purbasari untuk diasingkan agar penyakitnya tidak menular. Dengan diasingkannya Purbasari ke hutan, Purbararang pun mengambil alih tahta kerajaan. 

Di sisi lain, masalah besar sedang terjadi di kayangan dimana pangeran Guruminda menolak untuk menikah dengan bidadari pilihan ibunya. Guruminda berkata bahwa ia hanya ingin menikah dengan perempuan yang kecantikannya setara dengan ibunya, Sunan Ambu. Ibunya pun mengatakan bahwa perempuan cantik tersebut hanya bisa ditemukan di dunia manusia.

Pangeran Guruminda akhirnya meminta untuk turun ke dunia manusia untuk menemui perempuan cantik tersebut. Namun, sang ibu berkata bahwa Guruminda harus pergi ke dunia dalam bentuk penyamaran berupa lutung. Setelah menyetujui persyaratan tersebut, Guruminda pun turun ke dunia manusia dengan nama Lutung Kasarung. 

Tidak butuh waktu lama, Lutung Kasarung sudah menjadi raja dari para lutung berkat kesaktiannya. Setelah beberapa waktu di dunia manusia, Lutung Kasarung mengetahui keburukan dan kekejaman Purbararang yang bertahta sebagai ratu di kerajaan Pasir Batang. Akhirnya ia memutuskan untuk menimbulkan kekacauan di istana Pasir Batang untuk memberi Purbararang pelajaran.

Setelah sekian lama, Lutung Kasarung berhasil ditangkap dan diasingkan ke hutan di mana Purbasari berada. Dengan hadirnya Lutung Kasarung, Purbasari pun tidak lagi merasa sedih karena mendapat teman untuk menghibur dan melindunginya. Keduanya pun dengan singkat menjadi sahabat dekat. 

Berkat kebaikan dan kelembutan Purbasari, Lutung Kasarung akhirnya jatuh hati kepadanya. Hal itu dirasakan juga oleh Purbasari berkat sikap tanggung jawab yang dimiliki oleh Lutung Kasarung. Semakin lama keduanya menjadi tidak terpisahkan. 

Tanpa diketahui, Lutung Kasarung meminta tempat pemandian untuk Purbasari kepada ibunya. Tempat pemandian itu pun berhasil dibuat dengan disertai doa-doa dari para dewa. Pada saat Purbasari mandi di tempat pemandian tersebut, kutukan dari nenek sihir yang sebelumnya melekat tiba-tiba sirna. Lutung Kasarung pun terperangah melihat kecantikan dari Purbasari yang melebihi ibunya.

Kabar tentang kembalinya kecantikan Purbasari sampai ke telinga Purbararang. Khawatir posisinya tergantikan, Purbararang akhirnya mencari cara untuk kembali menyingkirkan adiknya tersebut. Pertama, ia menantang Purbasari untuk beradu panjang rambut yang akhirnya dimenangkan oleh Purbasari. Lalu, Purbararang mengemukakan tantangan baru, yakni beradu ketampanan tunangannya masing-masing.

Lutung Kasarung pun tiba-tiba duduk bersila dengan mata terpejam. Setelah mulutnya berkomat-kamit, tiba-tiba asap tebal menyelimuti tubuh Lutung Kasarung. Sosok lutung yang berwarna hitam akhirnya hilang dan tergantikan dengan sosok pangeran Guruminda yang tampan dan gagah.

Purbararang pun terperangah dan sadar telah mengalami kekalahan dari tantangan yang dibuatnya sendiri. Pangeran Guruminda pun lantas mengumumkan bahwa Purbasari adalah ratu kerajaan Pasir Batang yang asli. Sejak saat itu Purbasari kembali bertahta sebagai ratu dengan disambut gembira oleh rakyat. Tidak hanya itu, Pangeran Guruminda pun akhirnya menikahi Purbasari yang dicintainya.

3. Pesan moral cerita rakyat Lutung Kasarung

Cerita Rakyat Lutung Kasarung dan Pesan Moral yang Bisa Diambililustrasi membacakan cerita rakyat (pexels.com/Ron Lach)

Pesan moral yang bisa diambil dari cerita rakyat Lutung Kasarung adalah bahwa kebaikan dan kerendahan hati dapat mengalahkan kebatilan. Selain itu, sifat dengki dan iri hati sebaiknya dihilangkan karena hanya akan membawa hal negatif pada diri sendiri.

Itulah cerita rakyat Lutung Kasarung beserta pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut. Bagaimana menurutmu?

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU