Menjadi Seorang Fan Ternyata Memberikan Efek yang Baik!
Terkadang beberapa orang, terutama orang awam menganggap bahwa menjadi seorang fan, memiliki persepsi yang kurang baik. Padahal, menjadi seorang fan ternyata memberikan efek yang baik.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang beberapa orang, terutama orang awam menganggap bahwa menjadi seorang fan, memiliki persepsi yang kurang baik. Padahal, menjadi seorang fan ternyata memberikan efek yang baik!
Bagaimana bisa? Seorang fan awalnya dianggap memiliki berbagai macam bentuk ketika menyukai sesuatu. Ternyata menurut penelitian dalam Journal of Sports Behaviour menunjukkan bahwa baik para fan olahraga dan fan sebuah film, memiliki bentuk ketertarikan yang sama persis.
Paul Booth, seorang profesor dari DePaul University mengatakan bahwa seorang fan memberikan ekspresi yang lebih dibanding para "fan" lainya.
Sayangnya untuk orang awam hal tersebut dianggap negatif. Menurut Booth, ekspresi atau emosi kecintaan yang ditunjukkan dianggap sebuah kegilaan oleh kultur kita.
Padahal bagi para fan, hal tersebut adalah bentuk penghargaan terhadap apa yang mereka sukai. Menariknya, untuk komunitas fan tersebut, memberikan efek positif untuk mereka.
Fan secara otomatis akan membuat diri mereka merasa terikat dengan apa yang mereka sukai. Sebab, para fan akan membentuk sebuah komunitas yang hal tersebut menunjukkan jati diri mereka.
Dengan membentuk sebuah komunitas, terjadi sebuah konstruksi psikologi. Hal itu akan menjadi sebuah penunjukkan jati diri, serta lahirnya rasa memiliki di dalam komunitas tersebut.
Menariknya, komunitas ini tidak perlu terbentuk dengan cara saling bertemu. Contohnya, berbagai komunitas fan di fanpage Facebook.
Menariknya lagi, meskipun komunitas yang terbentuk tapi tidak pernah bertemu ini, mereka memiliki keterikatan yang sangat tinggi. Bahkan melebihi keterikatan mereka terhadap tetangga sebelah rumah.
Bisa jadi seorang fan lebih bahagia dibanding seseorang yang tidak memiliki kesenangan atau hobi tertentu. Sebab seseorang ketika menyukai sesuatu, akan menghasilkan hormon dopamine yang memberikan rasa bahagia.
Lebih menarik lagi dari seorang fan, ternyata mereka memiliki kemampuan untuk berpikir kritis yang baik. Secara langsung memang kita bisa melihat dari para fan animeserta film yang memiliki berbagai teori mengenai jalan cerita dari sebuah anime ataupun film.
Menurut Booth, terlibatnya para fan menjadikan perkembangan dari sebuah media, menjadi lebih baik dibandingkan tanpa fan.
Komunitas fan memang memiliki keinginan untuk menjadikan apa yang mereka suka dan cintai, jauh lebih baik dari yang biasanya.
Mereka membicarakan tentang hal tersebut, mencoba melakukan sesuatu, dan mengkritik apa yang dia sukai. Hal inilah yang menjadikan para pembuat media bisa melihat apa yang tidak bisa terlihat oleh para kreator.
Dengan adanya fan yang memiliki pikiran kritis, bisa membantu media untuk menjadi lebih baik, dan terus lebih baik.
Sumber: Inverse.
Diedit oleh Doni Jaelani