Web Series Indonesia : Channel Tara Arts Movie
Mulai saat ini dan ke depannya Duniaku.net akan lebih banyak membahas channel Web Series Indonesia. TaraArtsMovie ini salah satu channel Web Series Indonesia, Youtube Partner pertama di Indonesia.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kolaborasi dengan Youtuber Amerika, David Spates.[/caption]
TaraArtsMovie ini salah satu channel Web Series Indonesia. Kali ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai Diwantara Anugrah Putra salah satu pendiri channel TaraArtsMovie seputar karyanya dan harapan ke depan Web Series Indonesia.
Duniaku Network (DN) : Pertama-tama, bisa diperkenalkan siapa saja yang ada di belakang Tara Arts Movie? Sedikit penjelasan juga mengenai Tara Arts Movie.
Diwantara Anugrah Putra (DAP) : Oke. TaraArtsMovie itu channel youtube yang saya buat di tahun 2010, bersama adik saya Gema Cita Andika. Kita buat channel itu karena kita memang sudah lama suka nonton film. Lalu dengan kamera foto yang bisa rekam video kualitas rendah, jadilah video pertama berjudul "Bearminator". Pemerannya adalah adik saya, Gema, sama sepupu saya, John. Sejak saat itu juga kita baru tahu beberapa software, seperti After Effects untuk visual effect, tapi untuk editingnya kita masih belum tahu software apapun, jadinya cuma pakai Windows Movie Maker saat itu.
Nah, karena waktu itu setelah di upload ke youtube ternyata lumayan banyak yang views, mulai banyak yang mau ikutan syuting. Jadilah mereka pemeran-pemeran TaraArtsMovie yang bergantian, tapi kru tetepnya tetep cuma saya sama adik saya, Gema. Tapi karena setelah dilihat-lihat hasilnya kurang bagus, kita pun beli kamera HD super murah terringan di dunia, memang HD, tapi kualitasnya pun tidak begitu bagus. Tapi dari kamera itu lahirlah video parodi Harry Potter dengan visual effects : "Tara Putra and the Battle of Ages". Kita sering diminta orang-orang di kantor saya untuk dibuatkan video untuk profil mereka, dari sana kita dapat membeli kamera baru, Olympus EPL1. Setelah kamera Olympus E-PL1, kita buat banyak sekali video, dan sejak itu views TaraArtsMovie mulai menanjak. Apalagi sampe kita buat video "Bridge to Dinosauria" yang memenangkan Schoolicius Movie Competition dari Good Day Coffee, lalu kita dapat hadiah yang kita impikan sejak dahulu kala. 5D Mark 2!
Lalu sebulan kemudian kita sangat kaget ketika salah satu admin youtube menawarkan kita untuk menjadi Partner Youtube yang padahal di Indonesia itu belum bisa, hingga akhirnya kita jadi youtube partner pertama di Indonesia. :)
httpv://www.youtube.com/watch?v=kiOV3-PSjmw
DN : Wah, jadi cuma berdua ya. Kesibukan saat ini apa saja? Dari semua video buatan Tara Arts Movie yang paling banyak viewnya yang mana?
DAP : Hehe, iya cuma berdua. Kesibukan saya, syuting-syuting buat Youtube, karena kita kan sekarang Youtube Partner, alias kita dapat uang dari setiap views di video kita dari iklan yg ditayangkan. Untuk views paling banyak untuk TaraArtsMovie saya kurang tahu, karena lumayan banyak yang tembus 100 ribu - 400 ribu views tiap videonya, tapi rata-ratanya setiap upload 1000-5000 views. Tapi channel kita yang lain, yang khusus game, TaraArtsGame, itu views terbanyaknya ada yang sampe hampir 4 juta views untuk hanya satu video. Cuma itu khusus game channelnya, jadi cuma walkthrough game saja.
DN : Dari awal berdiri tahun 2010 sampai sekarang pengalaman yang paling berkesan? Misal ada video yang susah dalam pembuatannya?
DAP : Hal paling mengesankan sekaligus edit video terribet adalah video "Bridge to Dinosauria"! Untuk animasi, render, sama komposisi dinosaurusnya itu makan waktu 2 bulan! Biasanya video-video TaraArtsMovie kaan cuma sketsa, 1 menit - 3 menitan, palingan 1 atau 2 visual effects. Untuk film pendek Bridge to Dinosauria, visual effectsnya dari ujung ke ujung selama 10 menit, hampir pingsan editnya. Hehe.
DN : Mungkin bisa jelaskan juga soal Weapon Hand versi widescreen yang baru saja rilis?
DAP : Untuk Weapon Hand itu sebetulnya sih tidak ada inspirasinya, sebenernya waktu itu lagi mau syuting pakai pistol, cuma ada kejadian tak terduga, pistolnya rusak, sementara sudah "undang" sepupu buat syuting jauh-jauh. Akhirnya secara paksa dan super cepat, datanglah ide untuk film itu. Ceritanya di film itu, orang sudah bisa install senjata ke tangannya dan baru kelar syuting episode 2, sekarang lagi tahap edit. Aslinya video ini sudah rilis dari 14 Juli, diupload ulang karena subscribers banyak yang minta dijadiin webseries. Hehe.
httpv://www.youtube.com/watch?v=IBWIcgrYHw4
DN : Rencana ke depan untuk Weapon Hand sendiri bagaimana? Kira-kira berapa episode?
DAP : Weapon Hand tadinya masuk ke web series sketsa saya yang judulnya After Effect Series. Tapi ternyata banyak yang ingin dibuat lanjutannya, akhirnya dibuat cerita lanjutannya untuk web series tersendiri, kemungkinan sampai 5 episode.
DN : Oh ya, bisa kasih tips buat teman-teman yang baru mau terjun ke sinematografi ataupun yang baru memulai?
DAP : Kalau tips, mungkin lakukan saja hal yang disuka, karena seperti itulah kita memulainya. Kadang dalam hal syuting, edit, bikin cerita, dsb, pastinya menemukan banyak kendala, tapi karena dasarnya suka, semua itu jadi tidak terasa. Kalau soal kemampuan sih, kan bisa diasah seiring berjalan. Itu juga yang kita lakukan. Hehe.
DN : Harapan ke depan untuk web series indonesia khususnya buat TaraArtsMovie sendiri?
DAP : Harapan Web Series Indonesia ke depan supaya terus berkembang. Bosen lihat sinetron terus. Hehe. Ternyata sudah banyak kenalan, banyak teman-teman yangg kreatif-kreatif & keren-keren di Webseries Gatheringnya mas Dennis. Jadi tambah termotivasi! Saya juga kaget ternyata banyak banget yang kreatif. Dan milih internet buat publish semua karya mereka. Mantap deh pokoknya! Ke depan sih kayaknya web series akan jadi tren. Untuk TaraArtsMovie juga sama, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi.
DN : Terima kasih untuk kesempatannya. Sukses terus buat Tara Arts Movie!
DAP : Sama-sama. :)