INAICTA 2013: Building Sustainable Game Industry
Seberapa penting sih, membangun sebuah industri yang sustainable? Lebih jauh lagi, apa maksud dari sustainable game industy? Anton Boediono dari Artoncode membagi pengetahuannya dalam sesi conference INAICTA 2013!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sesi conference di event INAICTA 2013 memang sarat dengan pembicara-pembicara handal yang tentunya sudah memiliki pengalaman yang luar biasa. Kali ini, Anton Boediono, Managing Director Artoncode, Vandaria International sekaligus CEO dari Stormidea Games yang merilis card game Combo, memberikan materi dengan tema Sustainable Game Industry. Selain itu, Anton juga menceritakan pengalamannya selama berkiprah di industri game nasional.
Anton adalah salah satu dari segelintir pelaku industri game nasional yang merupakan jebolan dari Matahari Studio di era 2000-an awal. Mungkin banyak diantara kalian yang tidak tahu apa itu Matahari Studio. Matahari Studio adalah studio game yang memiliki base di Australia namun membuka cabangnya di Indonesia. Nah, mereka-mereka yang pernah bekerja di Matahari Studio juga pernah terlibat dalam proyek-proyek keren seperti Need For Speed, Stuntman serta Everquest 2, tidak terkecuali dengan Anton.
Di dalam sesi ini, Anton menjelaskan bagaimana membangun sebuah industri game yang sustainable. Mungkin pertanyaan pertama yang terlontar adalah, 'apa sih yang dimaksud dengan sustainable disini?' Maksud dari sustainable itu adalah kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidup secara terus menerus. Di dalam konteks bisnis, berarti sustainable disini harus mampu menciptakan pemasukan secara teratur tanpa merusak masa depannya. Sementara itu, sustainable game berarti sebuah game yang dapat menghasilkan pemasukan tanpa perlu campur tangan dari pembuatnya secara terus menerus serta tanpa perlu merubah prinsip-prinsip dasar game tersebut, misalnya genre ataupun gameplay.
Nah,permasalahan di industri game nasional ada beberapa poin menurut Anton, misalnya sangat sedikit sekali investasi yang dikeluarkan untuk game development di Indonesia. Nominalnya tidak lebih dari 2 juta Dollar per tahun. Developer-developer lokal juga rata-rata hanya membuat game dengan budget yang rendah, yaitu kurang dari 50 ribu Dollar per tahun. Selain itu, talent-talent yang kita miliki umumnya memiliki pengalaman kurang dari 5 tahun dalam pembuatan game.
Anton menutup sesi conference dengan memberikan pesan kepada para developer yang baru memasuki industri game untuk terus mengasah mentalitas mereka. Industri game adalah industri yang keras dan siapa saja dapat tersingkir dengan mudah dan seringnya, hanya mengandalkan passion saja tidak lah cukup untuk menghasilkan sebuah industri yang sustainable.