Eksperimen Sony Akan Membuat Balok Permainan LEGO Menjadi Lebih Hidup!
Lego! Sebuah mainan yang merangsang daya kreatifitas kita akan mulai merangkul dan memasukkan teknologi hi-tech ke dalam balok-balok kecilnya. Bekerja sama dengan Sony, mereka sedang bereksperimen untuk menciptakan suatu pengalaman baru dalam bermain Lego!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak kenal dengan LEGO? Mainan yang dulunya biasa dimainkan oleh anak kecil saat ini sudah berkembang menjadi suatu fenomena dimana orang dewasa pun berlomba-lomba memainkannya. LEGO sudah menjadi suatu kultur sendiri, tidak hanya di dunia namun juga di Indonesia. Nah, sekelompok peneliti di Sony Computer Science Laboratories yang berpusat di Tokyo baru saja mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan sebuah proyek dengan LEGO. Mereka bereksperimen untuk memasukkan motor penggerak, baterai serta kamera kedalam balok LEGO.
Kamera nantinya dapat digunakan untuk mentransmisikan video ke smartphones kamu. Sementara itu motor penggerak dapat digunakan untuk merubuhkan struktur yang sudah kamu bangun sesuai keinginan kamu. Mungkin ini terdengar remeh, tapi bagi siapapun yang pernah membangun struktur "raksasa" dengan LEGO pasti merasakan sulitnya membongkar apa yang sudah mereka bangun. Saat ini Sony juga sudah mengembangkan sebuah sistem sederhana dimana satu platform LEGO yang dikendalikan oleh komputer akan mengejar platform lainnya yang dikendalikan oleh pemain, menggunakan controller Dual Shock 3, di dalam sebuah arena. Sederhana memang, namun karena kamu dapat membangun apapun di dalam arena, sepertinya ini akan menjadi fitur yang cukup menjanjikan.
"LEGO khawatir akan kehilangan generasi muda yang mulai pada beralih ke video games dan melupakan permainan semacam LEGO," ujar Ganta Kondo dari bagian R&D Sony. "Kami ingin menjaga ukurannya agar tetap kecil, namun menambahkan unsur interaktif pada permainan ini," lanjutnya lagi.
Namun sayangnya sampai saat ini, semuanya masih berada dalam tahap eksperimen dan belum ada rencana pasti kapan akan diluncurkan ke pasar. Sony masih mempermasalahkan daya baterai yang sangat lemah, dikarenakan ukurannya yang harus sangat kecil. Selain itu mereka juga masih kesulitan untuk mengikuti dan memonitor mana saja komponen yang aktif, dengan kondisi ada banyak balok yang sudah terususun. Riset ini ditunjukkan dalam acara open house di Sony Lab yang juga mempertunjukkan berbagai macam proyek lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak video di bawah ini ya!
http://youtu.be/gPz2iwY9mWo