Review Flight 555: Komedi Pembajakan Pesawat yang Tidak Jelas Arah Ceritanya
Penasaran apakah Flight 555 worth it untuk ditonton? Simak review-nya berikut ini!
Flight 555 merupakan salah satu film komedi yang sebenarnya kami nanti-nanti. Akan tetapi ternyata tidak sesuai dengan harapan. Simak review Flight 555 berikut ini!
Sinopsis
Review Flight 555 akan penulis awali dengan sinopsis dari film ini sendiri. Film ini menceritakan kisah seorang pemuda asal Bali bernama Putu (Tarra Budiman) yang kabur dari ayahnya ke Jakarta karena dijodohkan.
Namun Putu harus kembali ke Bali karena ayahnya sedang sakit berat. Putu pulang ke Bali dari Jakarta dengan menggunakan pesawat Flight Komo 555 yang ditumpangi oleh berbagai macam orang.
Dalam perjalanannya, pesawat Flight Komo 55 mengalami situasi genting yaitu pembajakan oleh beberapa oknum. Hal ini membuat situasi yang dialami oleh Putu sedikit genting karena harus segera menemui ayahnya.
Alur Cerita yang Membingungkan
Ketika penulis mendudukkan badan di kursi bioskop, harapan penulis adalah dihibur dengan cerita Flight 555 yang memang ber-genre komedi ini. Pada bagain awal film , penulis masih bisa mengikuti jejak ceritanya.
Namun semua berubah setelah negara api menyerang. Maksudnya ketika proses pembajakan pesawat dimulai. Sebelum pembajakan pesawat dimulai, penulis masih bisa menerima lawakan-lawakan di dalam bandara.
Kejadian di bandara menghadirkan beberapa kejadian dan cerita lucu terutama dengan adanya sang perempuan pengecek tiket pesawat. Ada pula adegan Ryan D'Masiv yang mencoba menyamar jadi orang lain, yang walau sedikit fail tetapi setidaknya masih ada sense of comedy-nya.
Semua mulai terasa cepat ketika proses pembajakan pesawat. Adegan-adegan yang terjadi pada saat ini terasa dipercepat dan tidak terlihat alur ceritanya. Lawakan-lawakan yang berusaha ditampilkan juga terbilang biasa saja.
Hal menarik di masa pembajakan pesawata kalau boleh dibilang sih pramugari-pramugarinya yang cantik-cantik. Mereka diperani oleh Gisella Anastasia, Meriza Febriani, dan juga Mikha Tamboyang.
Variasi Karakter yang Ditonjolkan Patut Diacungi Jempol
Satu hal yang pantas untuk diacungi jempol dari film Flight 555 ialah variasi budaya yang berusaha ditonjolkan. Budaya-budaya Indonesia lebih spesifiknya.
Ada Putu yang berasal dari Bali, ada yang berasal dari suku Papua dan membanggakan budayanya selama di pesawat (dengan memakai koteka dan pakaian adat Papua, walaupun sebenarnya dia orang Sunda).
Selain budaya, film ini juga memadukan karakter orang-orang dari berbagai latar belakang. Contoh ada seorang bapak-bapak yang mengaku dirinya sebagai wakil rakyat sehingga ia bisa melakukan sesuatu di dalam bandara dan pesawat seenaknya.
Ada pula anak-anak, remaja, orang Jepang, perempuan Thailand yang sebenarnya adalah cowok!
Kesimpulannya
Tidak banyak yang bisa penulis katakan selain film ini tidak pantas kamu habiskan uang untuk menontonnya. Jika kamu memang benar-benar mencari film komedi, masih ada alternatif yang lebih seru seperti Susah Sinyal.
Alur dan lawakan yang disajikan oleh film Flight 555 membuat penulis memberikan nilai 4 dari 10.