Biar Enggak Bingung, Ini Panduan Sebelum Nonton Blade Runner 2049
Jika kamu ingin menonton film ini dan butuh pencerahan agar bisa lebih mengikuti ceritanya, silakan baca panduan sebelum nonton Blade Runner 2049 berikut
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sumber: Independent[/caption]
Jika kamu hendak menonton film ini di bioskop dan butuh pencerahan agar bisa mengikuti ceritanya, silakan baca panduan sebelum nonton Blade Runner 2049 berikut.
Film ini dipuji setinggi langit oleh para kritikus, namun angka box office-nya jelek. Itu menandakan film ini tidak begitu populer di kalangan penonton pada umumnya. Ini karena Blade Runner 2049 terpantau berhasil membuat bingung—dan mengantuk—banyak penontonnya.
[duniaku_baca_juga]
Selain itu, Blade Runner 2049 bukan film fiksi-sains penuh aksi seperti posternya itu. Jadi kalau kamu berharap Ryan Gosling beradu pedang laser dengan Jared Leto sambil lari-lari, sebaiknya kamu buang harapan itu jauh-jauh.
Secara mendalam, film ini bercerita tentang eksistensi manusia. Cukup berat, tapi kalau sepaham dengan apa tujuan film ini dibuat, boleh jadi kamu akan terkagum-kagum karenanya.
Blade Runner 2049 dinilai para kritikus sebagai mahakarya fiksi-sains. Bahkan sekuel terbaik. Memang secara penceritaan cukup lambat dan bertele-tele, apalagi durasinya mencapai 2,5 jam. Tapi yang jelas, Blade Runner 2049 punya kisah menarik untuk diceritakan dengan visual yang bikin mindblown.
Hal pertama yang perlu kamu tahu adalah film ini punya prekuel yang rilis tahun 1982, judulnya Blade Runner. Maka, dalam artikel panduan sebelum nonton Blade Runner 2049 ini, bolehlah dimulai dari film originalnya tersebut.
Tentang apa film Blade Runner bercerita?
[duniaku_adsense]
Blade Runner adalah film fiksi sains/neo-noir yang diadaptasi dari novel Philip K. Dick yang berjudul Do Androids Dream of Electric Sheep?. Berlatar tahun 2019, film ini membawa suasana Los Angeles yang kumuh dan muram, dibasuh air hujan serta disiram terangnya lampu neon di setiap sudut kota.
Rick Deckard (Harrison Ford) bertugas sebagai blade runner, semacam detektif yang bertugas memburu replicant. Replicant adalah robot humanoid yang otak, perilaku, dan tampilannya yang sangat mirip sekali dengan manusia. Mereka sadar bahwa mereka hanyalah sekadar android.
Para robot-robot itu dikembangkan Dr. Eldron Tyrell (Joe Turkel) sebagai budak karena kekuatannya yang di atas manusia biasa. Namun, karena memiliki kecerdasan seperti manusia, para replicant itu pun memberontak sehingga harus diburu.
[read_more id="335823"]
Manusia digambarkan sangat membenci sekali replicant. Itu karena dalam perkembangannya, replicant banyak dilaporkan menyerang majikan manusianya. Hal tersebut menjadi alasan untuk mengurangi jatah hidup replicant menjadi hanya empat tahun saja.
Blade Runner membawa ide tentang kemanusiaan. Jika replicant sudah diciptakan semirip mungkin dengan manusia, bahkan memiliki memori dan perasaan serta bertindak lebih manusiawi, mengapa mereka dianggap bukan manusia? Apakah menonaktifkan replicant juga berarti membunuh manusia?
Apalagi dalam Blade Runner The Director’s Cut dan The Final Cut, sutradara Ridley Scott menambah adegan yang membuat fans bertanya-tanya: apakah Rick Deckard itu manusia atau replicant?
Nah, apalagi ini cut-cut segala? Oke, kita masuk pada poin selanjutnya
Tapi sebelum itu, kalau kamu tertarik menonton film orisinalnya, tapi tidak sempat untuk nonton, boleh tonton rangkuman filmnya dalam sepuluh menit lewat video di bawah. Ini juga berguna kalau kamu sudah pernah nonton, tetapi butuh panduan sebelum nonton Blade Runner 2049.
Halaman selanjutnya akan menjelaskan poin penting yang menghubungkan Blade Runner dengan Blade Runner 2049. Check it out!
Versi Blade Runner mana yang benar?
[duniaku_baca_juga]
Kabarnya ada hingga tujuh versi yang telah beredar. Dan tentunya, semua versi benar menurut tujuannya masing-masing. Namun hanya tiga yang mewakili perubahan mayor: Theatrical Cut, Director’s Cut, dan Final Cut.
Theatrical Cut adalah versi Blade Runner yang ditayangkan pertama kali untuk publik Amerika. Awalnya versi original dipertontonkan pada sejumlah penonton untuk mengecek ombak. Tapi para penonton tidak suka karena ending-nya membingungkan. Maka pihak studio menambah narasi penjelasan oleh Rick Deckard dan mengganti akhirnya menjadi happy ending.
Scott berang. Ia tak puas. Pada tahun 1992, sekaligus merayakan sepuluh tahun Blade Runner, ia merilis The Director’s Cut. Versi ini memotong narasi oleh Deckard dan mengganti happy ending tadi, termasuk mengembalikan pertanyaan utama: apakah Deckard replicant atau bukan?
Versi The Final Cut tidak berbeda jauh dengan Director’s Cut. Scott hanya mengubah beberapa gambar yang terlihat terlalu terang menjadi lebih gelap. Intinya ia meningkatkan gambaran suasana neo-noir/fiksi sains yang jadi trademark film Blade Runner. Versi inilah yang menjadi dasar sutradara Dennis Villeneuve dalam membuat Blade Runner 2049.
Jadi kalau kamu belum nonton film originalnya, The Final Cut adalah versi yang kamu cari.
Jadi apakah Deckard itu replicant?
[duniaku_adsense]
Ini pertanyaan yang sangat penting, terutama dalam panduan sebelum nonton Blade Runner 2049 ini. Pertanyaan ini sudah menghantui para fans berat Blade Runner selama bertahun-tahun. Apalagi mereka yang membuat filmnya pun berpendapat berbeda. Harrison Ford berkata Deckard itu manusia, sementara Scott bersikukuh bahwa ia replicant.
Blade Runner 2049 ditenggarai akan menjadi akhir dari penantian panjang mereka.
Dalam film originalnya, Deckard bertemu dan jatuh cinta dengan Rachael (Sean Young). Rachael adalah replicant eksperimen terbaru yang tidak sadar bahwa ia replicant. Dr. Tryell yang membuat Rachael mengatakan ia menanamkan memori masa kecil agar Rachael percaya bahwa dia manusia. Namun apakah Rachael satu-satunya model seperti itu? Tidak terjawab.
Kembali ke pertanyaan tadi. Ada beberapa bukti yang menguatkan Deckard adalah replicant. Pertama, dalam suatu adegan lain saat Rachael bertanya pada Deckard apakah ia telah mencoba tes replicant kepada dirinya sendiri atau belum, Deckard secara tidak nyaman mengabaikannya.
Kedua, dalam momen terakhir di film original, Deckard berhadapan dengan Batty, replicant yang memimpin grup pemberontak. Deckard kalah dan teruntai di tepi gedung, lantai paling atas.
Namun Batty justru menarik Deckard ke tempat yang aman. Batty justru mulai sekarat karena masa waktu empat tahunnya hampir habis. Batty terlihat menyelamatkan Deckard barangkali karena ia menemukan arti menjadi manusia: kemampuan untuk berbelas kasihan.
Atau barangkali saat Deckard sedang teruntai, Batty melihat ada cahaya pada pupil mata Deckard. Sepanjang film, replicant digambarkan memiliki pupil yang bersinar seperti cermin pada saat-saat tertentu.
Ketiga, masih ingat ketika Dr Tyrell bilang ia menanam memori ke dalam otak Rachael? Sebuah adegan ditambahkan dalam The Director’s Cut yang berisi Deckard bermimpi seekor unicorn yang melompat-lompat di hutan. Deckard tidak pernah bilang kepada siapapun tentang mimpi itu, termasuk pada Rachael.
Namun pada akhir film, Deckard bertemu Gaff, blade runner veteran. Gaff tampaknya tahu lebih banyak daripada Deckard. Selagi Gaff mengucapkan salam perpisahan, ia meninggalkan origami berbentuk unicorn.
Villeneuve tampaknya memanfaatkan rasa penasaran tersebut dalam Blade Runner 2049. Jadi latar belakang di atas setidaknya sudah cukup agar kamu bisa ikut tersentuh dengan ceritanya.
Tiga Film Pendek Sebagai Pembuka
Ada tiga film pendek yang menjadi pembuka jalan bagi Blade Runner 2049, Black Out 2022, 2036: Nexus Dawn, dan 2048: Nowhere to Run. Tiga film pendek ini sebenarnya tidak wajib kamu tonton karena Villeneuve cukup baik memperkenalkan universe Blade Runner 2049 sehingga penonton kasual masih bisa menikmati. Tapi setidaknya dengan film pendek ini masuk dalam panduan sebelum nonton Blade Runner 2049, kamu bisa mendapat lebih banyak wawasan.
[read_more id="335437"]
Berikut ketiga film pendek tersebut. Tapi kalau kamu masih bingung, baca penjelasannya di bawah ini.
Kisah Blade Runner 2049 berlatar 30 tahun pasca kejadian di film original pertamanya. Dalam Black Out 2022, kamu bisa mengetahui bahwa pada tahun 2022, sekumpulan replicant mengebom Los Angeles dengan bom EMP. Bom ini mematikan seluruh perangkat elektronik, dan juga semua data yang tersimpan.
Dalam 2036: Nexus Dawn, kamu bisa melihat penampakan Jared Leto sebagai Niander Wallace. Ia mengumumkan keinginannya untuk membangun ulang proyek replicant. Keinginannya ditentang otoritas, tetapi ia membuktikan replicant buatannya sangat loyal bahkan lebih memilih bunuh diri ketimbang menyakiti tuannya.
Sementara itu, 2048: Nowhere to Run mengikuti kisah Sapper Morton (Dave Bautista) yang berusaha menyelamatkan seorang wanita dan anaknya dari preman. Morton diketahui adalah replicant yang kuat, sehingga preman-preman itu dengan mudah kalah. Morton kemudian bersembunyi, karena tindakannya tadi telah menyakiti manusia. Tetapi seseorang melaporkan keberadaannya.
Begitulah panduan sebelum nonton Blade Runner 2049. Semoga bisa setidaknya memberi pemahaman agar kamu bisa menikmati filmnya secara maksimal.
Diedit oleh Fachrul Razi