Kisah Tersembunyi di Balik Pipa di Halaman Bermain Doraemon
Apa sih gunanya pipa-pipa itu? Proyeknya gak kelar-kelar?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggemar setia Doraemon, pasti sering melihat tumpukan pipa berwarna abu-abu di halaman bermain Nobita dan kawan-kawan. Gian sering menggunakannya sebagai panggung bernyanyi dan Nobita juga memakainya untuk bersembunyi dari kejaran Gian serta Suneo.
Kalau kita perhatikan lebih seksama, halaman bermain Nobita dkk. tersebut sebenarnya ialah tanah kosong yang menunggu untuk dibangun rumah di atasnya. Sementara itu, pipa berwarna abu-abu itu adalah pipa beton yang lazim dipakai untuk pembangunan saluran air.
Tapi sebetulnya apa cerita di balik keberadaan pipa yang ikonik ini, sampai puluhan tahun tanah bermain Doraemon dan kawan-kawannya itu kosong terus gak dibangun-bangun?
1. Fungsi pipa-pipa itu dalam sejarah
Awalnya adalah masa keajaiban ekonomi Jepang pasca Perang Dunia II. Pada waktu itu, Jepang menerima banyak bantuan dari Amerika Serikat. Pemerintah Jepang pun menginvestasikan bantuan tersebut untuk sektor infrastruktur, termasuk di dalamnya sistem pembuangan air.
Pada tahun 1960-an, masyarakat Jepang secara masif meninggalkan WC siram dan beramai-ramai menggantinya dengan toilet. Maka atas kebutuhan tersebut, pemerintah Jepang memakai banyak sekali pipa-pipa (Dokan) untuk memodernisasi saluran got mereka.
Oleh karena saking banyaknya proyek yang digelar, pipa-pipa tersebut seringkali ditumpuk dan diletakkan di halaman yang kosong untuk sementara. Setelah itu, karena banyak dari anak-anak yang tak punya akses ke taman bermain, mereka memilih tempat seadanya saja: halaman kosong, dan tentu saja tumpukan pipa.
Menggunakan pipa-pipa ini sebagai pengganti alat bermain sebenarnya cukup berbahaya juga. Banyak kasus pada waktu itu di mana anak-anak tertimpa dan tergilas pipa yang jauh lebih besar dari tubuhnya.
Tapi ya namanya juga anak-anak, dokan tersebut terus dipakai sehingga menjadi kebiasaan. Mulai pada tahun 1990-an hingga sekarang, saat ekonomi Jepang mulai stagnan dan modernisasi sudah merata, pipa-pipa tersebut sudah mulai langka penampakannya.
Baca Juga: Review Stand by Me Doraemon 2, Nobita dan Shizuka Akhirnya Menikah
2. Ada teori Fujiko F. Fujio mengadaptasi lingkungan di sekitar dia
Doraemon pada awalnya merupakan manga buatan Fujiko F. Fujio tentang robot kucing dari abad ke-22 yang menembus waktu kembali ke belakang untuk membantu Nobita.
Serial orisinal Doraemon dimulai dari 15 Desember 1969 dan berakhir 23 Juni 1996. Terjual hingga lebih dari 100 juta kopi, Doraemon menjadi salah satu manga paling laku di seluruh dunia.
Chukichi dalam artikelnya di NAVER berteori bahwa Fujiko F. Fujio mengadaptasi lingkungan sekitarnya pada waktu itu ke dalam manga Doraemon. Hal ini sebenarnya masuk akal mengingat berbarengannya waktu saat dokan menjadi tren di Jepang dengan awal mula penciptaan manga Doraemon.
Jadi, kenapa ada pipa-pipa di halaman bermain Doraemon? Diduga ya Fujiko Fujio memang melihat pipa semacam itu di tanah kosong di sekitarnya, dan dia mengadaptasinya juga ke manga yang ia garap.
3. Pipa-pipa ini juga mempengaruhi Mario?
Kisah mengenai teori pipa di halaman bermain Doraemon ini ternyata tak hanya sampai di situ saja, seperti dilansir dari reichanjapan. Video game Super Mario Bros juga punya simbol yang sama pada pipa lungsin berwarna hijau. Pada game tersebut, Mario lazim menggunakan pipa sebagai portal untuk menembus lokasi berbeda.
Dalam seri Iwata Asks yang digelar Nintendo di situs resminya, dua pentolan Nintendo, Satoru Iwata dan Shigeru Miyamoto pernah mengobrol santai membicarakan Mario.
Ada salah satu potongan dari pembicaraan mereka yang membahas perihal pipa ini. Miyamoto ternyata mendapat inspirasi tentang pipa penembus lokasi itu dari manga yang ia baca dan observasinya langsung di lapangan.
“Kalau kamu membaca komik jadul, kamu pasti akan menemukan tanah kosong dengan pipa-pipa yang berserakan,” ujar orang di balik Mario, Donkey Kong, dan The Legend of Zelda ini.
“Jadi ide bahwa kamu bisa masuk ke dalam pipa terlihat masuk di akalku. Di sepanjang perjalanan dari kantor pulang ke rumah, aku melihat dinding beton di area perumahan dengan banyak lubang-lubang yang merupakan pipa drainase. Pada saat itu aku berpikir: ‘Aku bisa pakai ini!’”
Kamu mungkin berpikir bahwa oleh karena Mario adalah seorang tukang ledeng, maka dibuatlah pipa-pipa itu. Tapi sebenarnya secara kebetulan justru sebaliknya.
“Peran Mario sebagai tukang ledeng sebenarnya beda cerita. Di Donkey Kong, Mario adalah tukang kayu dan ia bekerja membuat bangunan, lalu di game selanjutnya, kami membuat Mario Bros atas dasar itu. Setting Mario Bros pada awalnya itu di gorong-gorong dengan pipa berwarna hijau dan kura-kura yang muncul dari dalamnya. Jadi kemudian kami berpikir, akan masuk akal kalau Mario berprofesi sebagai tukang ledeng. Jadi begitulah asal mulanya,” ujar Miyamoto kepada NPR.
Banyak produk kultur pop dari Jepang yang terinspirasi dari sejarah ini, tidak hanya pipa di halaman bermain Doraemon dan pipa lungsin Mario. Mereka di antaranya anime Tobidase! Dokan-kun dan game Animal Crossing.
Menarik sekali melihat bagaimana kebiasaan anak-anak dan sekelumit kisah dari sejarah Jepang dapat diingat berkat orang-orang seperti Fujiko Fujio dan Shigeru Miyamoto sehingga warisannya tak akan pernah lekang oleh waktu
Baca Juga: 5 Wajah Bapaknya Shizuka, Yoshio Minamoto di Doraemon!