5 Film Santai untuk Menghilangkan Stres (Bagian II)
Dari mulai animasi sampai film Indonesia, berikut lanjutan dari lima film santai untuk menghilangkan stres yang bisa kamu tonton agar perasaanmu nyaman.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berikut ini adalah lanjutan dari lima film santai untuk menghilangkan stres yang bisa kamu tonton agar perasaanmu tentram dan nyaman.
Seperti yang sudah dibahas dalam Bagian I, kita semua sepakat bahwa hidup ini keras. Maka pasti ada saat-saat di mana kamu merasa stres atau down. Pada saat seperti itu, kamu biasanya pengin nonton film enak untuk menemani waktumu.
[duniaku_baca_juga]
Berikut ini, penulis merekomendasikan 5 film santai untuk menghilangkan stres, sebagai lanjutan dari Bagian I.
[page_break no="6" title="Up (2009)"]
Mari kita mulai daftar ini dengan Up. Film animasi oleh studio Pixar ini bercerita tentang seorang anak Pramuka bernama Carl Fredricksen (Ed Asner) yang berpetualang bersama seorang kakek uzur bernama Russell (Jordan Nagai) dengan mengendarai sebuah rumah yang diikat ribuan balon gas. Russell berencana menepati janjinya pada Ellie, sang istri, untuk membangun rumah di dekat air terjun di Amerika Selatan.
Up adalah salah satu film terbaik Pixar dan terbukti mampu menggugah perasaan banyak orang di seluruh dunia. Jangan lupakan juga sekuens paling memorable tentang kehidupan pasangan Russell dan Ellie dari waktu ke waktu.
Film garapan sutradara Pete Docter (Monsters, Inc. dan Inside Out) bersama Bob Peterson ini dijamin bikin air mata meleleh berkat ketulusannya. Belum lagi dipandu oleh musik gubahan Michael Giacchino, Up adalah sajian ampuh sebagai pelarian dari kenyataan.
[page_break no="7" title="What We Do in The Shadows (2014)"]
Kalau dilihat sekilas dari poster dan judulnya, film ini memang kelihatan jelas seperti film horor. Tapi tunggu dulu, film asal Selandia Baru ini berjenis mockumentary alias film fiksi yang disajikan seperti dokumenter. Genrenya horor dan komedi.
Film ini bercerita tentang empat vampir yang tinggal satu rumah di Kota Wellington. Keempat vampir tersebut bernama Viago, Vladislav, Deacon, dan Petyr. Walaupun telah hidup berabad-abad, mereka masih menjalani kehidupan seperti orang normal.
Oleh karena disajikan secara dokumenter, kita dipertontonkan kehidupan sehari-hari vampir-vampir kesepian itu secara jenaka. Disutradarai dan ditulis oleh duo Jemaine Clement dan Taika Waititi (Thor: Ragnarok, 2017), What We Do in the Shadow mampu mengocok perut lewat teknik komedi deadpan joke.
Deadpan joke atau humor kering adalah cara melucu dengan menampilkan emosi datar yang kontras dengan betapa bodohnya subjek humor yang disampaikan. Wajib tonton!
[page_break no="8" title="Chef (2014)"]
Jangan dibayangkan film ini akan seperti reality show Master Chef yang bertensi tinggi. Film ini dibuat oleh Jon Favreau, orang di balik Iron Man (2008) dan The Avengers (2012). Makna “dibuat” tadi berarti dari departemen naskah, penyutradaraan, hingga produksi, dikerjakan oleh Favreau.
Alasan Favreau membuat film ini juga cukup unik. Ia ingin “back to basics”, istirahat sejenak dari ingar-bingar film-film ber-budget besar, dan membuat film sederhana tentang masak-memasak.
Dalam film ini, Favreau sendiri memerankan karakter Carl Casper, seorang koki profesional yang memilih untuk keluar dari pekerjaannya sebagai koki restoran tersohor dan memilih menjual roti lapis khas Kuba dengan menggunakan food truck.
Lewat kisah Casper, Chef adalah film yang tidak hanya lucu, tapi juga berhasil menyentuh hati. Jarang-jarang lho ada tontonan yang berhasil bikin kita merasa puas, dan film ini adalah salah satunya.
[page_break no="9" title="Little Forest Summer/Autumn (2014)"]
Banyak film tentang masak-memasak yang berhasil bikin kita merasa senang. Setelah Chef yang mewakili film Barat, kini ada Little Forest: Summer/Autumn yang mewakili film Asia, khususnya Jepang.
Film ini berkisah tentang Ichiko (Ai Hashimoto) yang terbiasa tinggal di kota besar, namun kini memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, Komori yang terletak di lereng gunung. Ichiko hidup mandiri. Ia juga senang memasak dengan bahan-bahan yang bisa ditemui di alam sekitarnya.
Kalau kita menetapkan definisi dari film santai untuk menghilangkan stres, maka Little Forest: Summer/Autumn adalah arti yang paling dekat. Dinarasikan dengan perlahan-lahan, kita dipertontonkan adegan masak-memasak dengan bahan-bahan organik yang segar dari alam dan pemandangan menenangkan dari desa di lereng gunung di Jepang.
Film ini boleh dibilang sebagai film terapi yang dapat menenangkan syaraf-syarat tegangmu. Summer/Autumn juga dilengkapi dengan suara-suara autonomous sensory meridian response atau lebih dikenal dengan nama ASMR, di mana suara statisnya dapat menimbulkan euforia dan perasaan positif.
[page_break no="10" title="Janji Joni (2005)"]
Setelah sembilan film santai untuk menghilangkan stres yang sudah disebut sebelumnya adalah film luar negeri, kini bolehlah kita beri tempat untuk film Indonesia. Janji Joni adalah film pertama Joko Anwar (Pengabdi Setan, 2017) yang mengorbitkan namanya menjadi salah satu sutradara paling menjanjikan dari Indonesia.
Janji Joni bercerita tentang Joni (Nicholas Saputra) yang berprofesi sebagai pengantar rol film antarbioskop. Dalam melakukan pekerjaannya, Joni bertekad untuk selalu tepat waktu, namun dalam perjalanannya, banyak rintangan yang harus ia lewati.
Sebelum membuat film thriller dan horor, Anwar lebih dahulu membuat komedi yang mewujud menjadi Janji Joni. Selain humor-humornya yang sukses memancing tawa, kekuatan utama film ini adalah jejeran soundtrack yang mengiringinya. Lagu-lagu dari grup musik indie seperti The Adams, Sore, hingga White Shoes & The Couples Company membuat film ini terasa berenergi dengan nada-nada yang memancing minat.
Musik dan komedi, dipadukan oleh naskah brilian serta penyutradaraan apik dari Joko Anwar, menjadi kombinasi yang ampuh untuk menghilangkan stresmu.
[read_more id="332068"]
Nah mana film santai untuk menghilangkan stres favoritmu?