Mobile Monday, Memanfaatkan Advergames Secara Efisien
Advergames yang sebenarnya bisa sangat bermanfaat, belum banyak diketahui penggunaannya secara efisien. Mobile Monday membahasnya bersama dengan para pakar game, untuk memaksimalkan advergames, baik untuk produk atau personal brand. Simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki hari ke-enam Jakarta Marketing Week 2014 (JMW) yang diadakan di Kota Kasablanka, Jakarta mulai dari 7-13 Mei 2014, pada sesi terakhir di hari Kamis kemarin terdapat pembicaraan menarik terkait dengan "Advergames: Using Games for Branding and Engaging Your Customers" bersama dengan Vincentius HW Ismawan (Agate Studio), Girabaldy Wibowo Mukti (NightSpade), dan Ami Raditya (Duniaku.net).
Perbicangan ini sendiri merupakan bagian dari tema utama yang diusung Mobile Monday bersama dengan MarkPlus Inc, yaitu "Mobile Marketing and Mobile Apps can Build Customer Engagement for Netizen, Woman, and Youth".
Perkembangan game yang cukup signifikan membuat beberapa brand mulai melirik pasar game untuk disisipkan produk-produk mereka. Dan ternyata, advergames tidak hanya bisa diisi oleh brand sebuah produk, tetapi juga pencitraan diri untuk kepentingan tertentu.
Para pembicara menjelaskan hal-hal tersebut yang berkaitan dengan apa yang sudah mereka kerjakan dalam gamenya sendiri. Vincentius memberikan penjelasan mengenai karakter hardcore gamer yang bisa sangat berguna untuk advergames. Hardcore gamer yang memiliki waktu bermain sekitar 40% waktunya dalam seminggu berpontensi menjadi brand loyalis.
Namun, hardcore gamer biasanya tidak tertarik dengan reward dari sebuah brand, Ia senang bermain karena gameplay yang dimainkan.
"Ketika gameplaynya sangat menyenangkan, maka mereka akan main dan senang dengan sendirinya," jelas Vincent.
Maka dari itu, disarankan untuk membuat game yang bisa memotivasi gamer untuk membeli sebuah brand atau produk yang bisa membantu gamer meneruskan gamenya dan main lebih sering lagi.
Penjelasan menarik juga disampaikan Ami Raditya, dengan tolak ukur hasil kampanye Barack Obama dalam dua periode yang ternyata sukses dengan bantuan in game advertisment, memasang iklan di dalam game yang sudah terkenal dan banyak disukai. Game diyakini mampu membentuk sebuah personal brand atau pencitraan diri yang berdampak positif.
"Game ini adalah sebuah media. Dan mereka (gamer) main game di Xbox dan melihat gambar Obama. Maka saat mereka memilih, mereka akan pilih orang yang sering dilihat dalam gamenya," kata Ami.
Hasil efisien yang diterima Obama dalam dua periode, coba diikuti Indonesia dalam masa kampanye ini. Ami mencontohkan beberapa game lokal yang bertemakan personal brand, seperti Jokowi dan Prabowo mulai banyak bermunculan. Dan setidaknya, Jokowi yang sudah pernah melakukannya saat kampanye Gubernur DKI, sudah merasakan manfaatnya.
Dengan hasil yang sudah didapat, bisa dikatakan advergames bisa sukses jika dilakukan di tempat yang tepat dan game yang memiliki pasar besar. Tidak hanya harus sesuai konten produk yang akan dipasarkan, tetapi juga enak dimainkan. Kualitas tetap menjadi modal utama untuk mendapatkan keuntungan dari advergames.