Nonton Para Maniak Game Fighting Berantem !
Kalau biasanya komentator memandu jalannya pertandingan olahraga, bagaimana kalo komentator memandu jalannya pertarungan antara gamer?
Perhelatan Fight Fest Jakarta Game di awal November kemarin sungguh meriah dengan tampilnya para gamer berkelahi di Tekken. Tidak ketinggalan juga Street Fighter, Persona, Marvel Vs. Capcom, Soul Calibur, dan UMVC3. Mereka menampilkan pertandingan yang tampak sangat seru untuk hanya dilihat saja. Bagaimana rasanya kalau saja keseruan itu bisa lebih dirasakan pula bagi para penontonnya?
Ketika bermain game fighting, pemain seolah ikut menjadi sang petarung. Sehingga ketika menyaksikan mereka bermain tak ubahnya menyaksikan langsung atlet-atlet beladiri bertarung. Hal ini bisa menjadi pertunjukkan yang menarik, melihat bermacam-macamnya jurus yang digunakan tokooh-tokoh fighting semacam Heihachi, Jin Kazama dan lain-lain.
Hal inilah yang coba diangkat oleh komunitas Advance Guard. Mereka mengemas pertandingan fighting game menjadi sebuah tontonan yang menghibur. Tak ubahnya ketika kita menonton sepak bola, jalannya pertandingan akan dipandu oleh komentator.
Para komentator Advance Guard[/caption]
Advance Guard dibentuk pada 9 Maret 2012 dengan inisiasi dari lima orang Garlic, Joz, Aho, Lizanias, dan Mask10. Tentu saja itu bukan nama sebenarnya, melainkan nama-nama panggilan di komunitas game fighting. Melihat game fighting di luar negeri yang sering menjadi tontonan, mengilhami mereka untuk membuat hal yang sama dan jadilah pertunjukkan online fighting game. Kini, mereka berjumlah sembilan orang dengan adanya anggota baru Botsu, Oscura, Hakujin, dan Disc-Co.
“Kami ingin mengemasnya menjadi game show,” ujar Garlic laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan di lembaga penelitian ini ketika ditanya mengenai Advance Guard. Garlic dan timnya menyiarkan pertandingan game fighting itu secara langsung melalui streaming. Ini bisa diintip di www.twitch.tv/joztv. Salah satu event yang mereka siarkan secara streaming adalah Fight Fest Jakarta Game Show 2012.
Kehadiran komentator pertandingan membuat game fighting menjadi tontonan yang menyenangkan. Komentar mereka menghidupkan suasana pertandingan dan mengundang pengunjung yang penasaran untuk penonton. “Pengunjung pameran yang awalnya tidak tertarik menjadi penasaran pengen nonton,” jawab Aho.
Selain itu, Advance Guard juga membuat video tentang bagaimana cara memainkan game fighting. “Lewat video inilah kami mencoba membantu,” sahut Garlic ketika ditanya seputar banyaknya orang yang mungkin belum tahu cara bermain game fighting. Berdasarkan bincang-bincang oleh pihak Tempo, mereka juga sering memberikan panduan tentang aspek-aspek game fighting, dari pengertian game tersebut, jenis-jenisnya, sejarahnya di Indonesia, hingga cara memainkannya. Adapun paket video yang sudah mereka buat juga bisa ditengok di YouTube dengan akun advanceguardtv.
Advance Guard terbuka bagi para pemain game fighting untuk terlibat dalam pembuatan video. Poin pentingnya yakni selalu siapkan tema, poin-poin yang ingin disampaikan, dan siapa saja tamu yang akan dihadirkan. Advance Guard juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas game lain, seperti Indotekken dan IndoSF. “Asalkan tentang fighting game,” ujar Garlic.
Meskipun sebagian dari mereka masih berkuliah dan bekerja, mereka masih menyempatkan waktu di akhir pekan untuk kegiatan mereka. Mereka merekam atau menyiarkan game fighting yang dimainkan secara langsung lewat Internet. “Kalau sudah kumpul, bisa dari pagi sampai pagi lagi,” kata Oscura, yang masih berkuliah di Universitas Atma Jaya, Jakarta.