Kunjungan Perwakilan Joint Venture Square Enix-Gotanda Denshi ke Surabaya!
Tak disangka-sangka, perusahaan sebesar Square Enix mengirimkan perwakilan dari salah satu mitra mereka ke Surabaya. Beliau memberikan kuliah umum yang salah satu materinya adalah mengenai kesempatan kerja diperusahaan Joint Venture Gotanda Denshi - Square Enix. So check it out!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bertempat di teater PENS ( Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ), pada hari Kamis tanggal 7 September 2012, perwakilan sekaligus direktur perusahaan mitra dari Square Enix, Gotanda Denshi Co, Hiroaki Kanamaru datang untuk memberikan kuliah tamu seputar rencana pembukaan Joint Venture Gotanda Denshi Co. dan Square Enix di Surabaya. Yang tentu saja sangat dinanti-nanti parafresh graduate banyak institusi, terutama PENS sendiri.
Potongan poster Godansha Denshi - Square Enix[/caption]
Diawal kuliah tamu, beliau, yang juga merupakan sahabat presiden Square Enix Yoichi Wada, memberikan kuliah mengenai perusahaannya, yakni Gotanda Denshi. Perusahaannya ini merupakan perusahaan yang bergerak di internet solution yang juga merupakan perusahaan yang pertama kali menggunakan iPad untuk penjualan apparel di toko.
Perusahaan Gotanda Denshi memiliki empat bisnis utama yang merupakan spesialisasi mereka. Keempatnya yakni Bisnis Penjualan melalui Internet dan Layanan Konsultasi Bisnis, Bisnis Application IPad for Business, Bridge Business dengan Indonesia, dan Bisnis Investasi Pengembangan Industri Internet. Melihat keempatnya, salah satu yang menarik perhatian bagi para programmer tentu saja Bisnis Application Ipad for Business? Mengapa? Sepertinya pada awal berdirinya Gotanda Denshi di Surabaya nantinya, mereka akan merekrut banyak programmer yang mampu membangun aplikasi di IPad! Meskipun demikian, menurut beliau, Android dan BlackBerry pula nantinya akan masuk dalam rencana bisnis mereka.
Kuliah tamu mengenai Godansha Denshi Company[/caption]
Setelah mendengar awal kuliah umum beliau, pada awalnya saya agak bingung, apakah benar ada hubungan antara Square Enix dan kuliah umum barusan. Namun ternyata, informasi mengenai Square Enix dijelaskan setelah penjelasan mengenai perusahaan beliau! Animo para mahasiswa PENS pun langsung berubah sedikit agak meriah. Mau tahu apa saja hal yang dibeberkan beliau? Info yang bakal membuat para game developer, fresh graduate, programmer, dan banyak penggemar Square Enix lainnya di Indonesia terpacu? Simak dihalaman berikutnya.
Para mahasiwa berfoto bersama[/caption]
Sebelum materi mengenai Square Enix diberikan, pertama-tama beliau menunjukkan ke audience sebuah video project terbaru dari Square Enix, yakni Agni Philosophy. Di Internet sendiri, video mengenai ini memang sudah ada, mungkin bagi para pembaca yang belum mengetahui nya bisa dilihat di video berikut.
[youtube id="UVX0OUO9ptU"]
Lalu beliau mulai berbicara mengenai rencana-rencana Square Enix ke depan. Beliau menunjukkan beberapa game buatan Square Enix yang digarap di studio di luar Jepang, yang salah satunya adalah game Tomb Raider yang dikembangkan di studio Square Enix Amerika Serikat. Beliau juga memberitahu mengenai alasan kenapa mereka memilih Indonesia, tepatnya di Surabaya sebagai awal pembukaan studio Square Enix di Asia Tenggara! Mengapa bukan Singapura, ataupun Malaysia yang boleh dikatakan lebih maju ketimbang Indonesia.
Menurut beliau, bersama dengan presiden Square Enix Yoichi Wada, beberapa hal yang menjadi pertimbangan mereka adalah yang pertama, jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dan pengguna Internet yang tiap tahun terus bertambah. Ini menjadi pertimbangan keduanya karena rencana Square Enix yang paling diutamakan adalah web-based application game. Yang di Indonesia sendiri juga terus berkembang meskipun belum sebaik negara-negara seberang, namun karena jumlah pengguna yang jauh lebih besar tentu saja akan lebih menguntungkan pembukaannya di Indonesia. Lalu kenapa di Surabaya?
Menurut pembicaraan beliau, institusi-institusi di Surabaya memiliki lulusan yang unggul di pengembangan game. Khususnya di PENS, ternyata beliau telah mengunjungi kampus PENS sebelumnya dan telah ditunjukkan beberapa tugas akhir para mahasiswa PENS di bidang game, dan beliau menjadi tertarik melihat hal tersebut. Ditambah keduanya menjadi lebih tertarik mengetahui keramahan orang-orang Indonesia setelah mengunjungi Surabaya.
Lalu kenapa bukan di Bandung, yang juga terdapat institusi-institusi yang juga terbaik di Indonesia? Ternyata alasannya simple sekali, untuk dapat ke Bandung, mereka harus turun dahulu di Jakarta baru berangkat dengan transportasi darat menuju Bandung. Sedangkan untuk menuju Surabaya, mereka cukup langsung turun saja di bandara Juanda Surabaya. Sangat simple tapi menentukan! Beliau juga mempertimbangkan faktor waktu.
Lalu, kenapa bukan di Jakarta? Nah, untuk yang ini, alasan yang sangat mudah ditebak yang tentu saja sudah banyak menjadi banyak perbincangan di televisi maupun media. Apakah itu? Ya, tepat sekali. Banjir, macet, panas merupakan beberapa hal yang beliau tidak suka di Jakarta. Beliau sendiri juga memaparkan alasan pribadinya, menurutnya ketika tinggal di Jakarta, beliau tidak bisa melihat langit biru yang cerah seperti ketika beliau berada di tempat tinggalnya di Surabaya!
Melihat alasan-alasan tersebut, sebagian besar audience menjadi lebih bersemangat, bagaimana tidak, perusahaan sebesar Square Enix akan membuka studio di kota Pahlawan Surabaya. WOW! Perusahaan yang memiliki filosofi "Memberikan Kebahagiaan Kepada Orang-Orang di Seluruh Dunia dengan Menyajikan Cerita Terbaik" ini tentu saja akan merubah peta Game Industri di Indonesia.
Sesi kuliah pun berakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Antusiasme menggebu-gebu terlihat dari para wajah penanya, yang sebagian besar merupakan mahasiswa dan fresh graduate dari PENS. Pertanyaan pertama, mengenai kemampuan programming seseorang. Sebagian besar yang dipaparkan beliau sepertinya memang terlihat seperti ajakan bagi para programmer, sehingga terlihat seperti perekrutan khusus programmer saja, namun ternyata menurut beliau, tentu saja ada kesempatan bagi yang memiliki skill lain meskipun programming skill mereka agak lemah, namun memiliki minat yang sangat tinggi terhadap perusahaan. Mereka berencana membuka sebuah studio, tentu saja skill-skill lain sangat diperlukan. Mereka akan merekrut para ahli dibidangnya masing-masing, namun yang menurut beliau paling dicari-cari adalah para ahli di bidang Planning Game, Perencanaan Game.
Lalu ada pertanyaan seputar kemungkinan penempatan di Jepang. Beliau menjawab bahwa kemungkinan tersebut tentu saja ada. Beliau juga menambahkan bahwa apabila memang suka, berusaha, dan sangat berniat, pasti ada bimbingan ke depannya. Hal ini juga termasuk bimbingan mengenai bahasa Jepang dan mengenai budaya-budaya disana pula.
Pertanyaan menarik lainnya adalah apakah bisa para pekerja nantinya dibiayai untuk melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi di Jepang. Menurut beliau, hal tersebut memang belum direncanakan, namun tidak menutup kemungkinan. Namun, yang lebih ditancapkan nantinya dalam perusahaan adalah Skill. Beliau menjelaskan bahwa apresiasi terhadap skill-lah yang bakal menempatkan seseorang jauh diatas rekan-rekannya yang lain, bukan gelar. Beliau menjelaskan bahwa ada pekerja di Square Enix yang bahkan belum lulus kuliah, tapi karena memang skillnya yang lebih ketimbang rekan-rekannya yang lain, ia mendapatkan upah yang lebih tinggi dari yang lain yang sudah lulus. Jadi di perusahaan nantinya yang mereka sangat pertimbangkan adalah faktor skill.
Hiroaki Kanamaru bersama penerjemah[/caption]
Di akhir sesi, beliau memberitahu waktu pembukaan secara resmi perusahaan Gotanda Denshi dan Square Enix akan dilaksanakan sekitar bulan November 2012, namun beliau mulai dari sekarang mempersilahkan para pelamar untuk mengirimkan lamaran pekerjaan mereka ke email beliau. Yang tentu saja, jangan lupa agar pelamar nantinya apabila lolos akan di interview bersama dengan portofolio karya-karya mereka, seperti Tugas Akhir dan lain-lainnya.
Berbincang dengan para dosen PENS[/caption]
Setelah banyak para audien meninggalkan teater, kali ini beberapa dosen mendatangi beliau untuk menceritakan mengenai rencana PENS membuka program studi Game Technology tahun depan. Mereka menanyakan apakah mungkin melakukan magang dosen di perusahaan beliau. Beliau menjelaskan kemungkinan tersebut. Meskipun belum ada rencana, namun hal tersebut bisa dipertimbangkan kedepannya.
Bagi para peminat yang berdomisili di Surabaya dan sekitar, apabila berniat, sepertinya beliau juga akan mengikuti Bursa Karir yang akan berlangsung di waktu dekat ini di ITS.
So, what are you waiting for?