Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya

Fakta Pertaruhkan harga diri bangsa antar negara: INSIDE OUT (Amerika) VS BATTLE OF SURABAYA (Indonesia), hanya bisa dimenangkan kalau penonton Indonesia mendukungnya dengan menonton di bioskop.

Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya

Harga diri bangsa dan film animasi Battle of Surabaya (BoS) saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di antara netizen. Yap, film buatan anak negeri tersebut baru saja diluncurkan pada 20 Agustus 2015 di seluruh bioskop di Indonesia, dan kini menuai banyak kontroversi.

[read_more id="218866"]

Banyak masyarakat Indonesia yang dibuat penasaran dengan film Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya

Tapi sayangnya hal tersebut justru direspon negatif oleh netizen. Sebagian besar dari mereka menilai bahwa mencari dukungan tak perlu se-ekstrim itu, hingga menyebut-nyebut kata harga diri bangsa dan karya anak bangsa. Jika sebuah film memang berkualitas maka akan memiliki dan mendapatkan penontonnya sendiri.

"Sejak kapan harga diri bangsa hanya direpresentasikan dari cara menonton film buatan sendiri?" tulis seorang netizen. "Yakin demi harga diri bangsa atau untuk meningkatkan penjualan tiket."

Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya

Selain itu, film BoS juga terganjal kritikan negatif pada skor rating di IMDb yakni 9.1 dari 10. Netizen menilai itu hanya selling point. Masyarakat yang memberikan skor tinggi kurang memahami maksud dari penilaian IMDb. Skor tersebut bukan hanya tentang tentang kuantitas tapi lebih menjabarkan kualitas dari sebuah film.

Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya

Alhasil, banyak netizen yang awalnya pro jadi memberikan skor rendah. Perolehan skor tinggi jadi pertanyaan apakah benar-benar sesuai dengan filmnya. Mereka banyak memberikan kritikan pada isi cerita yang kurang berkesinambungan. Meski demikian netizen mengakui bahwa BoS cukup baik dalam visualisasinya.

Berikut beberapa review Battle of Surabaya oleh para netizen:

Anggur Merah: Patriotisme Buta

[embedly url="https://www.facebook.com/AnggurMerahYeelitist/posts/1636263239987810"]

Yudhanegara Njoman (re: ON)

[embedly url="https://www.facebook.com/yudhanjoman/posts/884700394934240"]

Jasmine Surkatty (Komik Ga Jelas)

[embedly url="https://www.facebook.com/LadyVaderIndo/posts/10206027566741646"]

Sepekan Peluncuran Battle of Surabaya

Harga Diri Bangsa untuk Battle of Surabaya

[read_more id="218858"]

Lebih dari 30 ribu penonton Indonesia telah menyaksikan film animasi Battle of Surabaya. Di awal pemutarannya penjualan tiket film ini sempat melampui film bergenre horor 'Palasik' yang dirilis di hari yang sama. Saat ini BoS masih diputar dan harus bersaing dengan film lain dari beragam genre untuk merebut perhatian masyarakat.

BoS berlatar kisah sejarah perang di Surabaya dengan Musa sebagai tokoh utamanya. Pemuda berusia 13 tahun tersebut bekerja sebagai tukang semir pasca kemerdekaan RI. Ia kemudian dipercaya sebagai pembawa pesan rahasia untuk Bung Tomo dan memulai petualangan dari sana.

Plot tersebut sebelumnya disajikan dalam trailer untuk menarik perhatian publik. Sepekan setelah pemutarannya masyarakat pun memberikan review beragam. Namun secara garis besar mereka memberikan penilaian sekitar 6 sampai 8 dari 10 point. Mereka cukup puas dengan visualisasi yang baik meski belum sebanding dengan animasi buatan luar negeri.

Secara isi, banyak yang kurang puas lantaran cerita terlalu bertele-tele, keselarasan cerita dan emosi yang kurang karena dubber dinilai belum mendalami peran.

Masyarakat cukup memberikan apresiasi karena BoS merupakan film animasi 2D pertama Indonesia yang disebarkan secara luas di Bioskop kenamaan. BoS juga kabarnya akan didistribusikan ke seluruh dunia (tanpa perlu penambahan kata harga diri bangsa). Semoga hadirnya BoS jadi pemicu semangat animator Tanah Air untuk lebih baik berkarya.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU