Lima Hal yang Bisa Dilakukan Komik Spider-Man Menyambut Film The Amazing Spider-Man 2
Dengan kondisi cerita komik Spider-Man yang jauh berbeda dengan filmnya saat ini, Marvel perlu melakukan penyesuaian agar pembaca komik tidak canggung mengikuti filmnya. Berikut menurut kami penyesuaian versi komik untuk mendukung The Amazing Spider-Man 2.
The Amazing Spider-Man 2 telah rilis di layar lebar pada 30 April 2014 di Indonesia. Para fans Spider-Man tentu menanti kehadiran superhero paling ramah di lingkunganmu ini (Your friendly neighborhood). Sebagian orang mungkin baru mengenal Spider-Man ketika menonton versi 4 film layar lebar terdahulu, melalui kartun animasi, ataupun melalui game nya. Namun tentu sebagian besar orang mengenal Spider-Man melalui komik, dimana karakter Spider-Man diciptakan oleh Stan Lee dan Steve Ditko.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa saga yang sedang berlangsung di komik Spider-Man jauh berbeda dengan cerita di film nanti. Banyak hal yang terjadi di komik saat ini, dimana Spider-Man yang sekarang tidak sekadar diperankan seorang siswa jenius yang terkena gigitan laba-laba radioaktif bernama Peter Parker. Dengan kondisi cerita komik yang jauh berbeda dengan di film nya saat ini, Marvel perlu melakukan penyesuaian agar pembaca komik Spider-Man tidak mersa canggung mengikuti film yang sedang tayang di layar lebar saat ini.
Kembalikan Spider-Man kepada Peter Parker
Semenjak Amazing Spider-Man #700, kita mengetahui bahwa yang berperan sebagai Spider-Man saat ini bukan "Peter Parker", melainkan Dr. Otto Octavius atau Doctor Octopus. Dengan teknologi pemindahan pikiran yang dikembangkannya, kesadaran Doc Ock kini berada dalam tubuh Peter Parker. Sedangkan Peter Parker yang awalnya diduga tewas saat bertukar tubuh dengan Doc Ock ternyata berhasil berpindah ke tubuhnya, hanya saja kesadaran Peter Parker terdominasi oleh kesadaran Doc Ock.
Hal ini yang membuat seri Spider-Man berganti menjadi Superior Spider-Man, dimana Doc Ock yang jenius dalam hal teknologi, mengembangkan Spider-Man baru yang didukung oleh pelindung dan persenjataan canggih. Jika Marvel ingin mendukung promosi film The Amazing Spider-Man 2, mau tidak mau Peter Parker harus kembali. Karena pembaca baru tentu akan bingung mengikuti cerita dimana kesadaran Doc Ock berada dalam tubuh Peter Parker.
Welcome back, Parker![/caption]
Setelah 30 edisi Superior Spider-Man, akhirnya Marvel memang mengembalikan kesadaran Peter Parker kembali ke tubuhnya, dan kesadaran Doc Ock pun lenyap (untuk saat ini). Walaupun kondisinya tidak sama seperti dahulu, setidaknya Peter Parker siap beraksi kembali pada The Amazing Spider-Man #1 (2014). Hal ini diharapkan juga agar pembaca baru bisa mengikuti cerita baik itu versi filmnya maupun versi komiknya.
Memperkenalkan kembali Gwen Stacy
Berbeda dengan trilogi Spider-Man sebelumnya yang mengangkat Mary Jane sebagai pasangan Peter Parker, di The Amazing Spider-Man pasangan Peter Parker yang diangkat adalah Gwen Stacy. Gwen Stacy yang diperankan oleh Emma Stone, memiliki kemistri dengan Andrew Garfield yang berperan sebagai Peter Parker, seperti halnya Peter Parker yang berpasangan dengan Gwen Stacy pada awal petualangannya sebagai Spider-Man di komik. Namun seperti yang kita ketahui, Gwen Stacy ini sudah tewas di komiknya, sehingga untuk menghidupkannya kembali akan terasa janggal.
Berayun bersama Gwen Stacy mungkin sedang menjadi impian bagi sebagian besar fans Spider-Man[/caption]
Untung saja Marvel mengembangkan tidak hanya satu universe utama, melainkan dua universe yang cukup berkembang pada produk komiknya. Earth-616 sebagai kontinuitas resmi tidak akan menjadi media untuk memperkenalkan Gwen Stacy, karena secara resmi dia sudah tewas di sini. Namun berbeda dengan Earth-1610, yang lebih dikenal sebagai Ultimate universe, dimana Gwen Stacy diceritakan masih hidup. Bahkan di Ultimate universe, peran Gwen Stacy lebih dominan dibandingkan Mary Jane. Jika Marvel ingin memperkenalkan Gwen Stacy kembali, Ultimate universe adalah media yang tepat untuk mengembangkan cerita dan karakter Gwen Stacy, walaupun kesulitannya adalah, justru Peter Parker telah gugur terlebih dahulu di Ultimate universe ini.
Kembalikan Spider-Man sebagai superhero tunggal
Di komiknya, Spider-Man terkenal sebagai superhero yang beraksi sendiri. Namun Spider-Man pernah bergabung ke beberapa tim superhero seperti Avengers-walaupun ia bukan anggota tetap- lalu bersama Future Foundation buatan Reed Richard, dan dalam beberapa kesempatan Spider-Man ber-team up dengan beberapa superhero seperti Namor, Punisher, Daredevil, bahkan bersama Sinister Six membentuk Superior Six. Tapi tentu saja di filmnya, karena ia terlepas dari Marvel Studio, Spider-Man tidak pernah bergabung dengan tim apapun. Ia selalu beraksi sendirian di New York, bahkan dalam menghadapi multi-villain di beberapa kesempatan, seperti pada The Amazing Spider-Man 2 ini.
Untuk sementara, Spider-Man jangan team-up dengan siapapun dulu. Tapi bukan berarti mesti begini juga sih...[/caption]
Agar tidak membingungkan pembaca komiknya, ada baiknya Spider-Man melepaskan keanggotaannya setidaknya untuk sementara. Ketika saga Superior Spider-Man, Spider-Man berulah dengan The Avengers hingga ia diasingkan oleh Avengers. Walaupun tidak ideal, sementara ini memang sebaiknya Spider-Man beraksi tunggal dahulu, setidaknya hingga momen The Amazing Spider-Man 2 berakhir.
Mengangkat satu / semua villain dari The Amazing Spider-Man 2
Villain yang hadir di film The Amazing Spider-Man 2 cukup banyak. Dengan konsep multi-villain seperti halnya Spider-Man 3 terdahulu, villain di The Amazing Spider-Man 2 melibatkan Electro, Rhino, dan Goblin. Villain-villain tersebut walaupun populer namun kemunculannya di komik sedang tidak sebanyak dahulu. Maka untuk menyambut momen The Amazing Spider-Man 2, Marvel perlu mengangkat kembali villain-villain ini.
Langkah yang cukup tepat adalah membuat chapter Goblin Nation, dimana para Goblin yang dipimpin oleh Goblin misterius secara sistematis menguasai New York dari bawah tanah. Setelah persiapan rencana para Goblin lengkap, mereka keluar dari persembunyian bawah tanah dan memporak-porandakan New York. Diiringi pembalasan dendam kepada Spider-Man, para Goblin ini juga menyerang Spider-Man/ Peter Parker dan juga aset yang dimiliki oleh Spider-Man yaitu Spider-Island dan laboratorium Peter Parker.
Goblin memang bukan villain sembarangan, setidaknya itulah yang terjadi di chapter Goblin Nation[/caption]
Osborn sebenarnya juga terlibat dalam serangan para Goblin ini. Hanya saja, ia menjadi sosok di luar dugaan para pembaca. Walaupun berbeda kondisi dengan di filmnya, chapter Goblin Nation ini adalah cara yang baik untuk mengenal villain Goblin. Tentunya jika ada kesempatan, Marvel juga perlu memperkenalkan kembali villain lainnya yaitu Rhino dan Electro.
Hilangkan Spider-Island dan Superior Spider-Man
Superior Spider-Man bisa dikatakan sebagai Spider-Man versi Doctor Octopus, karena terlihat jelas ia beraksi dengan mengandalkan teknologi. Bahkan Spider-Man nya Doc Ock ini juga memakai tentakel untuk membantunya bermanuver saat bertarung. Hal lainnya yang tak lazim adalah bahwa Superior Spider-Man memiliki anak buahnya sendiri, yang terkumpul pada Spider-Island. Spider-Island ini menjadi tempat rahasia untuk Spider-Man untuk mengembangkan teknologi yang dikuasainya.
Spider-Island no more![/caption]
Hal ini tentu tidak selaras dengan cerita di filmnya. Spider-Man di film masih merupakan awal karier superhero dari Peter Parker sehingga ia beraksi dengan kelengkapan seadanya. Jangankan memiliki pasukan ataupun markas pulau seperti Superior Spider-Man, teknologi paling mutakhir mungkin hanya web shooter.
Untung saja Spider-Island telah hancur lebur oleh serangan Goblin, dan kesadaran Peter akhirnya kembali. Jika pembaca mengikuti cerita Peter Parker yang memiliki perusahaan, markas, bahkan pasukan sendiri, tentu akan timpang dibandingkan film The Amazing Spider-Man 2 dimana Peter Parker beraksi sendirian.
Mensinkronkan cerita film dengan komiknya adalah salah satu upaya Marvel agar franchise mereka menghasilkan keuntungan yang maksimal. Di luar hal merilis produk tie-in seperti mainan dan merchandise lainnya, keselarasan storyline diperlukan agar Marvel mampu merangkul semua penggemar Marvel, baik itu komik, film, animasi, dan lini produk lainnya.