Inilah 5 Komposer Musik Film Terbaik di Tahun 2017!
Karena sebuah film tidak akan sempurna tanpa alunan musik indah yang menemani sepanjang film berjalan.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah film akan hambar tanpa adanya musik latar. Kali ini, Duniaku.net mengumpulkan 5 komposer musik film terbaik saat ini! Siapa saja mereka? Kita lihat saja!
[duniaku_baca_juga]
Waktu boleh berganti, dunia sinema juga perlahan-lahan mulai berubah. Dari yang dulunya syuting dengan kamera film, sekarang syuting dengan kamera digital. Yang dulunya syuting langsung di lokasi, sekarang bisa dengan mudah menggunakan layar hijau.
Aktor-aktor yang sudah meninggal bahkan bisa "dibangkitkan" kembali menggunakan teknologi CGI, seperti Peter Cushing di film Rogue One.
Namun, ada satu aspek dalam film yang dari dulu tidak pernah berubah: Musik. Musik film adalah jenis musik yang digunakan untuk menambah efek dramatis dalam sebuah film, baik itu film drama epik seperti perang, drama, horor, romansa, maupun komedi sekalipun tidak akan lengkap tanpa ditemani dengan alunan musik-musik yang memanjakan telinga penonton sepanjang film berjalan.
[read_more id="345475"]
Bahkan tidak jarang, musik-musik film bisa menjadi sangat ikonik dan mainstream, seperti musik tema Star Wars gubahan John Williams, Pirates of the Carribean dan Wonder Woman gubahan Hans Zimmer, dan sebagainya.
Kali ini, sebagai bukti kecintaan penulis terhadap genre musik film, inilah 5 daftar komposer musik film yang sekarang tengah naik daun! Siapa saja mereka? Simak di sini!
[page_break no="5" title="Jed Kurzel"]
Nama Jed Kurzel memang masih cenderung asing di telinga, namun keahliannya dalam membuat komposisi musik film patut menjadi perhatian. Ia adalah kakak dari sutradara Justin Kurzel (Macbeth, Assassin's Credd) sekaligus anggota dari band rock asal Australia; The Mess Hall.
Kurzel mulai masuk ke ranah musik film dengan memproduksi skor musik untuk film Snowtown (2011), yang disutradarai oleh adiknya sendiri. Musik film tersebut kemudian memenangkan penghargaan APRA-AGSC Screen Music Awards 2011, serta berbagai nominasi-nominasi lainnya.
Karier Jed Kurzel sebagai komposer musik film pun terus berjalan dengan mulus, setelah menarik perhatian banyak penggemar musik film dengan komposisinya untuk film Macbeth (2015) dan Assassin's Creed (20160, yang mana keduanya disutradarai oleh adiknya sendiri.
Di tahun 2017, Jed mendapat kehormatan untuk bekerjasama dengan salah satu sutradara terbaik di Hollywood yaitu Ridley Scott, untuk membuat komposisi skor musik untuk film Alien: Covenant. Jed yang menggantikan Harry Gregson-Williams menggabungkan elemen orkestra ala Jerry Goldsmith untuk skor musik Alien (1979) dengan sedikit sentuhan elektronika.
Hasilnya berbuah manis, dengan Jed Kurzel berhasil memenangkan penghargaan kategori Album Jalur Suara Terbaik di Screen Music Awards 2017 untuk album skor Alien: Covenant.
[page_break no="4" title="Benjamin Wallfisch"]
Benjamin "Ben" Wallfisch sedang berjaya di tahun 2017 ini. Mantan murid dari musisi musik film kondang Hans Zimmer ini memulai karier profesionalnya sebagai konduktor di English Chamber Orchestra, di mana ia pernah bekerjasama dengan sesama komposer skor film Dario Marianelli untuk film Atonement (2007) yang memenangkan penghargaan Musik Skor Terbaik di ajang Oscar.
[read_more id="352596"]
Kariernya sebagai musisi musik film lewat film Dear Wendy (2004), yang mana karyanya untuk film itu mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak. Baru di tahun 2016 ia mulai mendapatkan perhatian lebih besar setelah memproduksi skor musik untuk film Hidden Figures bersama Hans Zimmer dan Pharrel Williams.
Di tahun 2017, karier Wallfisch semakin berkembang dengan membuat komposisi untuk beberapa film-film paling populer di tahun ini seperti Annabelle: Creation, It, dan Blade Runner 2049.
Komposisi musiknya di film It berhasil mendapatkan banyak perhatian dari banyak kalangan, hingga akhirnya menjadi cukup populer di khalayak umum penggemar musik.
Untuk film It, Wallfisch memutuskan untuk melawan arus, di mana ketika film-film dan serial TV serupa yang berlatar di era 80an sering menggunakan musik elektronika yang bernuansa retro, ia menggunakan musik orkestra penuh. Ia terinspirasi oleh musik-musik gubahan John Williams untuk film E.T.: The Extraterrestrial karena menurutnya film It bukanlah sepenuhnya film horor, namun juga tentang petualangan anak-anak.
Sedangkan untuk Blade Runner 2049, ia lagi-lagi berkolaborasi dengan mentornya sendiri Hans Zimmer, menggantikan Johann Johansson yang menjadi pilihan pertama sutradara Denis Villeneuve. Lagi-lagi, skor musiknya mendapatkan banyak pujian dan menjadi salah satu unggulan untuk maju ke ajang Oscar 2018 nanti.
[page_break no="3" title="Jonny Greenwood"]
Jonny Greenwood mungkin memang lebih dikenal lewat kariernya sebagai gitaris salah satu band rock paling terkenal di dunia: Radiohead. Jonny yang memang dari dulu merupakan seorang ahli multi-instrumental sudah sering mendapat pengakuan dari berbagai banyak pihak sebagai salah satu musisi terbaik di generasinya.
Namun sepertinya tidak ada yang menyangkan bahwa dirinya memiliki talenta yang mencengangkan dalam membuat komposisi musik film.
Di tahun 2007, ia melakukan gebrakannya sebagai komposer musik film lewat There Will Be Blood garapan Paul Thomas Anderson, yang berhasil mendapatkan banyak penghargaan dan bahkan dinobatkan oleh majalah The Rolling Stones sebagai salah satu skor musik film terbaik di abad 21.
Bakat Greenwood dalam menggarap musik film berkembang sejak ia masih kecil, di mana ia sering ikut serta dalam grup-grup orkestra muda. Selain itu, ia satu-satunya dari lima anggota Radiohead yang pernah mempelajari teori musik.
Komposisi musik-musik Greenwood memang unik dan hampir tiada duanya. Terinspirasi dari musik-musik orkestra klasik, Greenwood sering menggubah musik yang hampir bertolakbelakang dengan isi filmnya sendiri, contohnya di film drama There Will Be Blood, di mana ia menciptakan musik yang mencekam dan memekakkan telinga seperti di film-film horor (yang bisa anda dengar di atas).
[read_more id="352999"]
Setelah sempat vakum dari dunia film musik karena kesibukan jadwal tur promosi album Radiohead terbaru, tahun ini Greenwood kembali meggubah musik film dalam kolaborasi ketiganya dengan sutradara Paul Thomas Anderson untuk film Phantom Thread.
Sebelumnya, Greenwood pernah berkolaborasi dengan Anderson di film There Will Be Blood, The Master (2012), dan Inherent Vice (2014).
Tidak hanya itu, tahun ini juga menandakan kolaborasi keduanya dengan sutradara Lynne Ramsay untuk skor musik film You Were Never Really Here yang mendapat pujian dari kalangan kritikus ketika tayang di Cannes Film Festival 2017.
Sebelumnya, di tahun 2011 mereka sempat berkolaborasi di film We Need to Talk About Kevin yang dibintangi oleh Tilda Swinton dan Ezra Miller.
Beberapa proyek musik film lainnya adalah untuk film dokumenter Bodysong (2003) dan film Jepang adaptasi novel karya Haruki Murakami Norwegian Wood (2010) grapan Tran Anh Hung.
Kira-kira siapa dua musisi terbaik lainnya? Simak di halaman kedua!
[page_break no="2" title="Michael Giacchino"]
Bicara soal Michael Giacchino, kata yang tepat untuk menggambarkannya adalah: Serba bisa! Giacchino memang salah satu komposer musik film yang sudah cukup tinggi jam terbangnya sejak awal 2000an lalu. Ia adalah komposer untuk beberapa serial TV seperti Lost, Alias, dan Fringe yang sangat populer kala ketiganya masih tayang.
Ia memulai gebrakannya sebagai komposer musik film lewat film animasi populer The Incredibles (2004), di mana ia mendapatkan berbagai macam nominasi penghargaan di antaranya Grammy Award untuk kategori Album Jalur Suara Terbaik dan Komposisi Musik Orkestra Terbaik. Ia sempat mendapatkan nominasi Oscar untuk musiknya di film Ratatouille (2007), sebelum akhirnya berhasil menang lewat film Up (2009).
Berjaya di film-film animasi tidak membuatnya betah bermain aman, ia berkolaborasi dengan sutradara Matt Reeves untuk dua film dengan genre yang jauh berbeda yaitu film monster Cloverfield (2007) dan film horor-romantis Let Me In (2010).
Ia juga merambah ranah film aksi dan fiksi ilmiah lewat Mission: Impossible 3 (2005) dan trilogi reboot Star Trek, semuanya merupakan kolaborasinya dengan JJ Abrams.
Di tahun 2016, ia menjadi musisi pengganti untuk Alexandre Desplat yang memutuskan untuk keluar dari proyek Rogue One: A Star Wars Story akibat kendala jadwal.
Giacchino hanya diberi waktu satu bulan untuk menulis komposisi musik untuk film spin-off tersebut. Meskipun dianggap sebagai masih di bawah kualitas musik John Williams, karyanya di Rogue One ditanggapi dengan cukup manis.
Tahun 2017 menjadi tahun kejayaan untuk Giacchino, di mana ia menjadi komposer film musik untuk tiga film terpopuler di tahun ini yaitu War for the Planet of the Apes, Spider-Man: Homecoming, dan Coco yang sekarang sedang tayang di bioskop.
Skor musiknya untuk War dipuji oleh banyak kritikus, dan menjadi unggulan untuk maju ke ajang Oscar 2018 mendatang.
Dan agaknya karir Giacchino akan terus berjalan manis hingga beberapa waktu yang akan datang, karena di tahun 2018 ia sudah akan mengisi skor musik untuk dua film blockbuster yaitu Incredibles 2 dan Jurassic World: Fallen Kingdom.
[page_break no="1" title="Alexandre Desplat"]
Saat ini, sepertinya tidak ada komposer musik film yang lebih jenius dari Alexandre Desplat. Musisi asal Prancis ini memulai kariernya sebagai komposer musik film lewat flm-film produksi Prancis sejak tahun 1992, sebelum akhirnya melakukan gebrakannya di Hollywood lewat film Girl With a Pearl Earring di tahun 2002, di mana ia mendapatkan nominasi-nominasi di BAFTA dan Golden Globes Awards.
Di tahun 2007, ia berkolaborasi dengan sutradara ternama Ang Lee dalam film spionase erotis Lust, Caution yang dibintangi oleh Tony Leung. Desplat kembali menuau pujian dan memenangkan penghargaan Skor Film Orisinal Terbaik di perhelatan Golden Horse Awards.
Namun meskipun sudah memenangkan banyak penghargaan di tahun-tahun sebelumnya, nama Desplat sebagai komposer musik film yang handal mulai dikenal publik lewat komposisinya di film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 (2010), di mana lewat film itu ia berhasil "menyihir" para penggemar Harry Potter yang awalnya lebih menggemari John Williams serta sutradara David Yates sendiri.
Kesuksesannya di film itu membuatnya kembali direkrut oleh Yates untuk menggubah skor musiik Harry Potter and the Deathly Hallows di tahun 2011, yang kembali mendapatkan banyak pujian.
Bak bunglon, di tahun 2014 ia memproduksi tiga skor musik untuk tiga film yang jauh berbeda pula. Di tahun itu, Desplat menunjukkan kepiawainnya dalam mengkomposisi gaya musik yang berbeda-beda, mulai dari musik bombastis untuk film sang raja kaijuu Godzilla, musik bernuansa Eropa timur di The Grand Budapest Hotel, dan lebih eksperimental untuk Imitation Game.
Musiknya untuk film The Grand Budapest Hotel dan The Imitation Game berhasil mendapatkan nominasi di ajang Osar 2015, dengan Budapest Hotel berhasil memenangkannya.
Kemenangan Desplat di tahun itu menjadi kali kedua seorang komposer berhasil mengalahkan skor musiknya sendiri di film lain, fenomena yang terakhir terjadi di tahun 1977 ketika John Williams memenangkan piala Oscar untuk film Star Wars ketika berhadapan dengan musik karyanya sendiri di film Close Encounters of the Third Kind.
[read_more id="350636"]
Apabila ada orang yang layak untuk dianggap sebagai penerus mendiang Jerry Goldsmith, maka Desplat adalah orangnya. Ia tidak peduli dengan kualitas filmnya, karena ia akan tetap memberikan komposisi kelas A.
Terbukti di tahun 2017 lewat film Valerian and the City of a Thousand Planets dan Suburbicon yang keduanya dianggap gagal secara finansial dan kritik, namun tetap mendapatkan pujian untuk skor musiknya.
Komposisi musik filmnya untuk The Shape of Water (2017) berhasil menarik perhatian banyak kritikus film.
Di film kolaborasinya dengan Guillermo Del Toro itu, ia berhasil memenangkan berbagai macam penghargaan di antaranya kategori Skor Film Original Terbaik di Venice Film Festival dan Hollywood Music in Media Awards. Dan tentu saja, skornya menjadi unggulan untuk maju ke ajang Oscar 2018 mendatang.
Setuju dengan daftar di atas? Atau merasa ada musisi favorit kalian yang terlewatkan? Berikan opini kalian di bagian komentar!
Diedit oleh Doni Jaelani