Review Film Black Panther: Paduan Cantik Konsep Futuristik dan Kearifan Lokal Afrika
Ingin tahu kenapa film ini begitu memikat dan sangat layak buat ditonton di akhir pekan? Baca saja review Black Panther di bawah ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film ini bisa dibilang merupakan paduan cantik antara kemajuan teknoligi dengan kearifan lokal khas kebudayaan Afrika. Ingin tahu kenapa film ini begitu memikat dan sangat layak buat ditonton di akhir pekan? Baca saja review Black Panther di bawah ini!
Ulasan mengenai film Black Panther akan sedikit berbau spoiler. Namun yang disinggung di sini hanya mengenai world building dan pendalaman karakter setiap tokohnya saja. Untuk jalan ceritanya sendiri, penulis tak akan membeberkannya kecuali bagian kecil adegan yang sangat berkaitan dengan setting dunianya.
Jadi, jika kalian masih pikir-pikir atau ragu menentukan film mana yang cocok untuk ditonton, lanjutkan saja membaca review film Black Panther di bawah ini.
Sinopsis
Film pertama yang mengangkat kebudayaan Afrika dan juga dibintangi oleh banyak aktor dan aktris berkulit hitam ini bercerita mengenai sebuah negeri tersembunyi bernama Wakanda yang berlokasi di salah satu bagian benua Afrika. Bukan sembarang kerajaan karena ternyata negeri ini memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah.
Yup, seperti dalam komiknya, Wakanda beruntung memiliki tanah yang kaya akan mineral terlangka dan sekaligus terkuat di bumi, vibranium. Banyak penjelajah dan kolektor yang berusaha memiliki secuil logam ini karena harga setiap gramnya sendiri sanggup untuk menafkahi seseorang seumur hidup.
Selain itu, vibranium juga sangat dibutuhkan bagi negara atau organisasi yang menginginkan kekuatan militer absolut. Kekuatannya yang mampu terus meningkat jika menerima tekanan membuatnya menjadi primadona di kalangan tentara seperti Captain America, Winter Soldier dan juga Ulysses Klaw yang sama-sama memakai vibranium sebagai senjata andalan mereka.
Fokus ceritanya sendiri berkisah mengenai T’Challa, putra mahkota kerajaan Wakanda yang ditinggal mati oleh ayahnya yang tewas akibat serangan yang didalangi oleh Baron Zemo. Ia harus kembali ke kampung halamannya untuk dinobatkan sebagai raja sesuai hukum adat yang berlaku.
Namun permasalahannya tak sesederhana itu. Ternyata ia harus menghadapi kenyataan bahwa ada beberapa orang jahat yang menginginkan tahta serta kekayaan negeri Wakanda demi ambisi pribadinya. Mampukah T’Challa mengatasi problematika yang dihadapi kerajaan tercintanya?
Simak Trailernya dulu sebelum melangkah lebih jauh yuk.
#tchallabelike #insearchofwakanda #blackpantherinme
Plot Sederhana Tanpa Berkesan Recehan
Kalau boleh dikatakan, rata-rata setiap film jebolan Marvel Studio pasti memiliki plot cerita yang sederhana dan terkesan linear. Namun hal itu bisa ditutupi dengan berbagai macam kejutan dan twist yang masuk akal bagi penonton awam sekalipun.
Hal itu juga berlaku bagi Black Panther. Jujur, saya sendiri kurang bisa menikmati jalan ceritanya karena hal yang sudah dijelaskan tadi. Misal hal A pasti terjadi karena penyebab A, kemudian berlanjut ke hal B yang terjadi karena sebab B. Intinya adalah segi ceritanya sendiri kurang memberi kejutan yang benar-benar fresh.
Namun nilai plus dari segi ceritanya tentu saja adalah mampu diterima oleh semua kalangan penonton, termasuk yang bukan penggemar Marvel sekalipun. Jadi, selain subjektifitas setiap penontonnya, Black Panther tak memiliki masalah berarti.
Meskipun sederhana, film ini mempunyai bobot tersendiri dari tema yang diusung. Jika kalian sudah menonton trilogi film Thor, mungkin bisa memahami makna yang tersampaikan dari Black Panther. Konflik-konfliknya tak sekedar hanya sebatas antara protagonis dan antagonis, tapi juga antara protagonis satu dengan lainnya juga memiliki perbedaan pemikiran yang berbenturan satu sama lain.
Jika kalian membaca berita premiere filmnya, pasti kalian tahu bahwa aktor Michael B. Jordan banyak mendapat pujian atas aktingnya sebagai antagonis utama. Mengapa? Klik halaman selanjutnya untuk membaca lanjutan review film Black Panther!
Karakter Setiap Tokohnya Sangat Masuk Akal
Seperti yang dijelaskan di atas, satu kelebihan Black Panther dengan film-film MCU pada umumnya adalah pendalaman karakternya yang sangat masuk akal. Dalam film ini, tak ada yang jahat karena murni jahat. Semuanya memiliki alasan sendiri yang patut dipertimbangkan dan malah dimaklumi oleh penonton.
Para protagonis di sini tak selamanya terlihat baik. Para antagonis tak selamanya terlihat buruk. Mereka melakukan apa yang mereka yang yakini. Para tokoh menyakini nilai yang mereka anut karena melihat sendiri hal yang membuat mereka berpikir seperti itu.
Jadi, saya sendiri tak akan heran kalau di antara para penonton, ada yang malah lebih menyukai Erik Killmonger daripada T’Challa. Mungkin ada juga yang malah berbalik membenci T’Chaka karena pemikirannya. Dan yang lebih hebat ada yang ingin mendukung tapi di sisi lain juga menolak pemikiran Shuri dan Nakia.
Di situlah letak menariknya Black Panther. Karakter setiap tokohnya yang manusiawi menjadi daya tarik yang memikat setiap penonton yang menikmati filmnya. Tak mustahil, pasti bakal ada #TimErik atau #TimT’Challa layaknya perang waifu zaman sekarang.
Nuansa Kebudayaan yang Sangat Kental dan Sisipan Isu-Isu Sosial yang Mengena
Selain dua kelebihan di atas, film ini juga memiliki kelebihan dalam mengadaptasi kebudayaan Afrika yang belum pernah dilirik oleh film superhero manapun. Penulis ingat sebelum Black Panther ada beberapa film yang juga mengadaptasi kebudayaan serupa seperti The Gods Must Be Crazy, Tarzan dan Mr.Bones.
Tidak hanya mengadaptasi, film ini juga mampu mengawinkan kearifan lokal budaya Wakanda dengan konsep fiksi ilmiah yang sangat futuristik secara berimbang. Tidak hanya dalam pembangunan dunianya, adaptasi budaya Afrika ini juga diaplikasikan dalam bentuk dialog setiap tokohnya. Mereka mampu melakukannya sampai-sampai gaya bicaranya masih tetap berasa “Afrika” meskipun sedang bertutur bahasa Inggris sekalipun.
Selain itu, isu-isu rasial yang sering terjadi di kalangan kulit hitam juga mampu disisipkan secara cerdik melalui tokoh-tokoh figuran dalam berinteraksi dengan para protagonis utama yang memang kebanyakan berkulit hitam. Penjabaran setiap masalah yang dihadapi para tokohnya juga seolah menggambarkan kejadian nyata yang biasanya dialami oleh keturunan penduduk Afrika di berbagai belahan dunia.
Lalu, adakah poin yang paling menarik dari film ini? Klik halaman selanjutnya untuk membaca lanjutan review film Black Panther!
Efek Visual yang “Wah” Pake Banget dan Koreografi yang Keren Punya
Sumber : Epeak World News[/caption]
Jika saya ditanya kenapa betah nonton film ini? Jawabannya sederhana, efek visual yang keren dan juga sangat futuristik. Marvel Studio benar-benar sukses meningkatkan gambaran Wakanda yang terkenal “amat sangat” canggih. CGI-nya rapi dan mulus tanpa ada yang terlihat kaku atau setengah jadi.
Saking epiknya, mungkin film ini layak menduduki peringkat kedua setelah Doctor Strange dalam soal kualitas visualnya. Efek motionnya juga benar-benar ciamik dan sangat memanjakan mata. Salah satu adegan favorit saya adalah sewaktu T’Challa mencoba berbagai penemuan sang adik.
Selain itu, adegan-adegan tarungnya juga dijadikan dengan indah. Banyak referensi berbagai macam aliran bela diri yang disajikan. Hanya saja, untuk bagian adegan puncak justru banyak yang terpotong karena fokus cerita yang saling bergantian di dua tempat yang berbeda. Jadi bagaimana kesimpulan untuk review film Black Panther ini?
Verdict : Mas Kawin Vibranium 24 Ton Di Malam Valentine, Siapa Mau?
Kesimpulannya, Black Panther sukses besar dalam menghibur para penonton dari segi pembangunan dunianya, pendalaman setiap karakter dan juga efek visual yang menakjubkan. Selain itu, sisipan-sisipan mengenai isu sosial yang terjadi di kalangan masyarakat mampu dimasukkan tanpa mengurangi kadar “menyenangkan” dari film ini sendiri.
Layaknya Wonder Woman, film ini berhasil menjadi film solo yang menjadi pembuka menjelang event akbar, The Avengers: Infinity War tanpa harus terpaku pada setting universal MCU. Jadi, tunggu apa lagi? Buat kamu yang masih jomblo di suasana Valentine, lebih baik beli tiketnya di bioskop terdekat sekarang juga.
Itulah review film Black Panther versi Duniaku.net. Bagaimana pendapatmu mengenai film ini? Sampaikan di kolom komentar, yah!
Diedit oleh Fachrul Razi