Nostalgia Review Justice League Unlimited: Sebuah Gambaran Sempurna Konsep Superhero
Salah satu alasan kita menghabiskan waktu di depan televisi. Miss childhood :')
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Para pembaca pasti masih ingat dengan Justice League Unlimited yang sempat ditayangkan stasiun televisi Trans 7 beberapa tahun lalu silam, kan? Rasanya tak afdol jika kita melewatkan sore hari tanpa menonton satu episode pun. Tak heran pada zaman itu, banyak yang masih setia duduk di depan televisi sembari menunggu acara ini tayang.
Di antara kalian, pasti ada yang pernah suka duduk manis di depan televisi pada jam empat sore. Seingat penulis, dulu Trans 7 sering menayangkan serial kartun Amerika seperti Superman The Animation, Justice League Unlimited, Teen Titan, Scooby Doo dan masih banyak kartun seru lainnya. Rasanya tak afdol jika ada satu atau dua episode yang terlewatkan oleh kita. Dari semua kartun tersebut, yang paling berkesan bagi penulis tentu saja serial kartun yang akan dibahas kali ini.
Banyak hal yang ditawarkan oleh serial kartun ini seperti banyaknya superhero yang ditampilkan, konflik cerita yang seru dan adegan tarung yang tak kalah dengan film superhero zaman sekarang. Jadi, apa yang membuat serial kartun ini begitu menyenangkan untuk ditonton? Simak ulasannya di bawah ini!
Sinopsis
Serial kartun ini bercerita mengenai kelanjutan kisah Justice League setelah ditinggal oleh Hawkgirl pasca insiden Thanagarian. Krisis yang dihadapi membuat para anggota pendiri menyadari bahwa mereka harus menyatukan semua pahlawan dan mengkoordinasikan mereka dalam satu komando. Oleh karena itu, Superman dan kawan-kawannya merekrut semua pahlawan di bumi.
Tidak hanya para meta human yang direkrut. Pahlawan yang terspesialisasi di seni bela diri, penggunaan senjata bahkan yang berfokus di bidang intelejensi juga ditarik. Dari situlah, sayap Justice League semakin melebar dan semakin efektif menangani semua kekacauan baik di bumi maupun luar angkasa.
Namun, krisis yang mereka hadapi bukan sekedar kekacauan yang dihadapi oleh monster. Banyak konflik internal yang bahkan mampu mengancam kelangsungan hidup Justice League. Mampukah para superhero bisa menangani semua permasalahan yang semakin menjepit?
Plot Episodik dengan Konflik yang Bervariatif
Seperti serial kartun pada umumnya, konflik yang terdapat dalam ceritanya tidak hanya satu atau dua saja. Banyak alur cerita yang bervariatif menghiasi perjalanan kelompok pahlawan super kita dengan bumbu beraneka ragam.
Ingin cerita terdampar di dunia lain layaknya protagonis di light novel Jepang? Ada! Atau cerita fantasi sihir dan mitologi? Banyak! Romansa dan drama yang menyentuh? Jangan tanya lagi! Temanya yang beragam inilah yang membuat Justice League Unlimited tak lekas membuat bosan.
Meskipun terkesan episodik, biasanya tiap episode masih memiliki keterkaitan satu sama lain. Hanya saja kekurangannya adalah jarak antar episode yang berhubungan terlalu jauh sehingga kadang penonton suka lupa hubungan satu episode dengan lain. Misalnya kemunculan Darkseid yang muncul di musim kedua Justice League baru muncul di musim ketiga Justice League Unlimited.
Banyak penonton yang sangat suka musik pengiringnya yang nge-rock abis. Selain itu ada hal lain yang membuat kartun ini tak pernah membuat penonton bosan untuk menontonnya berulang kali. Apa itu? Klik halaman selanjutnya!
Fokus Karakter Tidak Terlalu MC-Sentris dan Manusiawi.
Keunggulan serial tv satu ini dengan dua musim pendahulunya adalah sorotan yang ditampilkan tidak hanya menampilkan fokus ke para pendiri Justice League belaka. Banyak tokoh superhero sampingan yang banyak menjadi peran utama di episode tertentu atau minimal menjadi kunci plot dalam cerita.
Tentu saja, cara itu membuat serial tv ini dianggap menghargai para tokoh sampingan dan membuatnya lebih hidup. Kita juga bisa mengenal dan mengetahui lebih dekat mengenai sepak terjang mereka selain para superhero utama. Malah terkadang, perjuangan mereka jauh lebih menarik untuk disimak daripada para superhero utama.
Namun yang terpenting adalah para kreator dari Warner Bros tak lupa bahwa superhero juga makhluk hidup yang berperasaan. Terkadang para jagoan ini juga memiliki permasalahan emosional yang terbilang kompleks selain menghadapi kejahatan di luar. Hal itulah yang membuat penonton merasa lebih relate dengan para tokoh.
Musik Pengiring dan Suara Dubber yang Gampang Nyantol Di Telinga
Selain musik pembuka yang nge-rock abis, musik pengiring yang digunakan dalam animasi ini memiliki keunggulan dalam mengukir kesan yang di hati para penonton. Variasi yang terdapat dalam musik pengiringnya diolah secara pas menurut suasana yang terjadi di sepanjang cerita.
Efek suara animasinya juga turut berperan besar dalam membangun tensi para penonton sehingga antusiasme mereka bisa dipertahankan dari awal sampai akhir. Dan jangan lupa, sisipan musik gitar ala “rock” mampu dimasukkan secara berimbang. Tak heran penulis bisa menikmati semua serialnya secara maraton tanpa merasa bosan.
Selain itu, para pengisi suara tokoh mampu memberi kesan kuat terhadap karakter yang mereka perankan. Kesan Superman yang mengayomi semua anggotanya, Batman yang misterius, The Flash yang ceria terpancar kuat.
Efek Visual yang Sederhana tapi “Pecah”
Gaya animasinya sendiri bisa terbilang sederhana. Tak banyak detail mencolok pada setiap tokohnya. Cara penggambaran bentuk anatomi tubuh para tokoh seperti bentuk segitiga terbalik untuk karakter pria dan bentuk gitar spanyol untuk karakter wanita pada zaman itu masih banyak diterapkan.
Contohnya kita bisa lihat pada petail otot yang terdapat pada setiap karakter pria hanya digambar dengan garis lurus tanpa banyak tonjolan. Akibatnya, alih-alih menonjolkan bentuk tubuh para tokoh prianya, hal itu malah membuat tubuh mereka terutama bagian bisep lengan lebih seperti balon yang mengembang.
Untungnya hal itu tak begitu banyak menganggu penulis. Tindakan bisa dimaklumi karena target penontonnya pada saat itu masih anak-anak usia tiga belas tahun ke atas. Sederhana tapi pas untuk semua kalangan.
Ada satu hal yang membuat serial kartun ini tak bosan ditonton berulang kali. Penasaran? Klik halaman selanjutnya!
Adegan Aksi yang Seru dan Mendebarkan
Kisah superhero tanpa pertarungan seperti nasi tanpa lauk dan sayurnya. Menonton kartun ini berarti harus siap disuguhi pertarungan habis-habisan para jagoan dalam memberantas kejahatan. Tak tanggung-tanggung, banyak menu pilihan yang disajikan dari pertarungan jalanan hingga ke peperangan skala planet siap memuaskan mata dan adrenalin para penontonnya.
Mau pertarungan jalanan? Green Arrow, Black Canary, Wild Cat dan Huntress siap memberimu sajian atraksi bela diri dan senjata yang indah namun mematikan. Superman dan para meta human lainnya juga tak mau kalah dengan menyuguhkan pertarungan habis-habisan yang mampu merusak seisi kota.
Pertarungan fantasi yang melibatkan sihir dan makhluk mitologi juga kalian bisa dapat di sini. Intinya semua tipe adegan aksi yang kamu inginkan bisa ditemukan di sini dan dijamin membuat adrenalinmu naik. Hanya saja, tak ada darah yang akan bercucuran meskipun para karakternya babak belur atau seluruh gedung perkotaan hancur.
Kesimpulan: Masa Kecil Anda Dijamin Bahagia
Menonton animasi Justice League Unlimited akan membawa anda kembali ke masa kecil di mana para pahlawan melakukan perannya sebagai pelindung umat manusia. Meskipun demikian, sisipan pesan emosional juga tersampaikan dengan baik pada penonton yang lebih suka tontonan edgy.
Bisa dikatakan bahwa serial tv kartun ini benar-benar mewakili genre superhero baik dari segi cerita maupun karakterisasinya. Konflik luar dan dalam yang dihadapi para jagoan kita tentu saja membuat perjalanan mereka menarik untuk terus disimak.
Seandainya DC Cinematic Extended Universe mengadopsi konsep serial kartun ini, bisa saja ia mampu mengalahkan saingan terberatnya dan menjadi franchise terlaris sepanjang masa. Ide ceritanya yang original dan mampu diterima semua kalangan tentu saja mampu mengantarkan DCEU ke puncak kejayaan di dunia perfilman.
Masihkah kalian menontonnya sampai sekarang?
Diedit oleh Doni Jaelani