Inilah Kisah Hidup Gatotkaca, Sang Hero Baru Mobile Legend
Mobile Legend kedatangan hero asli dari Indonesia, seorang super hero sakti mandraguna, pahlawan perang Kurusetra, putra kesayangan Pandawa, sang otot kawat tulang besi.. Dia adalah Jabang Tetuka alias Gatotkaca!!
Mobile Legend kedatangan hero asli dari Indonesia, seorang superhero sakti mandraguna, pahlawan perang Kurusetra, putra kesayangan Pandawa, sang otot kawat tulang besi. Dia adalah Jabang Tetuka alias Gatotkaca!
Sudah banyak kita kenal game game yang mengambil tokoh dari mitologi Indonesia. Setelah sebelumnya Gatotkaca tampil di Lost Saga, lalu ada Roro dari Nyi Roro Kidul dari Seven Knight, kini Gatotkaca tampil kembali di Mobile Legends, salah satu game mobile bergenre moba yang sedang hype di Indonesia. Sang Raja sakti dari Pringgondani kembali memberangus musuhnya di tiap lini, siapa lengah dan tak waspada bersiap menghadapi tinjunya.
[duniaku_adsense]
Gatotkaca di Mobile Legends ditampilkan dengan penampilan khas versi Tanah Jawa, Caping Basunanda dan lambang bintang di dada serta Kotang Antakusuma ditampilkan dengan sangat baik. Senjata andalannya yang berupa tinju kanan dan kirinya digambarkan menggunakan semacam gauntlet atau glove besar layaknya Thanos yang melambangkan ajian Brajamusti dan Brajadenta kebanggaannya.
Kisah Gatotkaca
Source : bp.blogspot
Lahir dan Ditakdirkan Tewas Di Tangan Pusaka Penolongnya
Gatotkaca sendiri dilahirkan dari ibunya yang bernama Dewi Arimbi yang merupakan makhluk raksasa anak Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa raksasa. Alkisah saat lahir, dia dinamakan Jabang Tetuka. Sampai usia 1 tahun belum ada satu benda pun di tanah Amarta yang sanggup memotong ari-ari atau tali pusarnya. Arjuna sebagai pamannya pun bergegas bertapa memohon pada para Dewa untuk diberikan pusaka guna mengatasi hal ini.
Tak disangka Karna dari pihak Kurawa juga memohon hal yang sama, namun Karna meminta pusaka jelas untuk tujuan yang lain. Batara Narada selaku utusan langit pun kecele, melihat rupa kedua Ksatria ini, beliau pun salah memberikan pusaka Kuntawijaya kepada Karna, bukan Arjuna. Ya, pada saat itu dipercaya para dewa pun memihak kubu Pandawa saat era Perang Kurusetra
Arjuna bergegas melesat terbang mengejar Karna. Keduanya terlibat pertempuran sengit yang membuat pusaka tersebut terpisah 2, warangka atau sarung dari pusaka tersebut yang terbuat dari Kayu Mastaba jatuh ke tangan Arjuna, dan bisa digunakan untuk memutus tali pusar Gatotkaca.
Keajaiban terjadi, warangka tersebut hancur dan melebur masuk ke dalam perut Gatotkaca, menyebabkan dia menjadi sangat sakti mandraguna. Namun sayang saat itu juga tercetus ramalan bahwa Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.
Belajar dari Para Dewa, Digodok di Candradimuka
Source : Deviantart
Jabang Tetuka alias Gatotkaca itu kemudian langsung ditempa layaknya masakan Padang, dicampur dan dimasukkan berbagai bumbu dan rempah alias senjata pusaka dan ajian. Karena itulah Gatotkaca kemudian kita kenal mempunyai otot kawat, tulang besi, sumsum gegala, yang dalam kidung jawa masa kecil kita kesaktiannya digambarkan sebagai :
"Otot kawat balung wesi. Sumsum gegana, dengkul paron, daging kencana, kulit tembaga. Pupu mriem, driji gunting, sikut palu. Ora tedhas tapak paluning pande, sisaning gurinda Nganggo caping basunanda, kotang antakusuma. Yen udan ora kudanan, yen panas ora kepanasen. Bisa mletik tanpa suthang, bisa mabur tanpa elar"
atau
"Otot kawat, tulang besi. Sumsum awan, lutut (dari atau seperti) baja penempa besi, daging emas, kulit tembaga, paha meriam, jari tangan gunting, sikut palu (godam). Kebal terhadap semua pukulan, tendangan, dan senjata yang terbuat dari besi/baja. Mengenakan caping basunanda, kostum (penutup tubuh) antakusuma. Jika hujan tidak kehujanan, jika panas tidak kepanasan. Bisa melesat tanpa kaki, bisa terbang tanpa sayap".
Setelah itu bayi kecil ini dibawa ke Kahyangan untuk langsung bertempur menghadapi musuh para dewa bernama Patih Sekipu utusan Kalapracona dari Kerajaan Trabelasuket yang berniat untuk meminang bidadari Kahyangan. Sekipu tak kuat menahan malu setelah mengetahui kesaktiannya seakan jadi ampas di hadapan Gatotkaca. Dia menyerah dan menyerahkan kembali Gatotkaca ke Batara Narada.
[duniaku_baca_juga]
Oleh sang tangan kanan Batara Guru, si bayi Gatotkaca dilempar ke Kawah Candradimuka. Ditambah pula para dewa kembali menghunjam dengan berbagai pusaka, dan seketika Gatotkaca keluar kembali ke permukaan dengan wujud pria dewasa perkasa dan seketika membantai Sekipu dengan sekali gigitan. Mengetahui hal tersebut Prabu Kresna yang sejak awal menjadi penasihat Pandawa memutuskan untuk memotong taring Gatotkaca dan memintanya untuk tidak lagi menggunakan sifat trah Raksasa.
Batara Guru raja kahyangan kemudian menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu diganti namanya menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang secepat kilat menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona sang musuh para dewa.
[duniaku_baca_juga]
Ingin tahu kisah kesaktiannya Gatotkaca? Atau siapa Kalabendana itu? Simak halaman berikutnya yuk!!
Kesaktian, Apes Kalabendana, Perang Kurusetra dan Ramalan Yang Terbukti
Salah satu kesaktian Gatotkaca yang luar biasa adalah tinju kanan kirinya yang dinamakan Brajamusti dan Brajadenta. Penamaan ini diambil dari kedua pamannya yaitu raksasa kembar yang diadu domba oleh Sengkuni saat perebutan tahta Pringgandani hingga bertempur sampai ajal yang menyebabkan mereka berdua kemudian melebur ke dalam tangan Gatotkaca. Seiring perjalanannya Gatotkaca melakukan sebuah kesalahan penting yang akhirnya berimbas ke kematiannya nanti di Perang Kurusetra.
Di suatu kisah diceritakan Gatotkaca ini begitu akrab dengan Abimanyu saudara sepupunya anak kesayangan Arjuna. Suatu ketika Abimanyu ingin menikah dengan seorang putri bernama Utari dan dia mengaku masih perjaka padahal sudah menikah sebelumnya dengan putri Prabu Kresna bernama Siti Sundari. Untuk menghindari konflik rumah tangga, Siti Sundari dititipkan di kerajaan Gatotkaca yaitu di Pringgandani. Malangnya dia mengetahui suaminya menikah lagi.
Source : Wikimedia (Abimanyu kala dihantam oleh ribuan panah dibadan)
Kalabendana seorang raksasa kecil namun berhati mulia, paman dari Gatotkaca adik dari Arimbi pun pergi menemui Abimanyu di rumah madunya untuk mengajak pulang. Utari mengetahui hal tersebut dan cemburu besar sampai membuat Abimanyu bersumpah jika memang dia sudah beristri maka dia akan tewas dikeroyok musuh suatu saat nanti (dan itu terbukti di hari ke 13 perang Kurusetra di mana Abimanyu dicacah habis oleh pasukan Kurawa).
[duniaku_baca_juga]
Kalabendana kemudian pulang ke Pringgandani dan melaporkan hal tersebut ke Gatotkaca yang ditanggapi dengan amarah. Gatotkaca memukul kepala pamannya tersebut hingga tewas padahal pukulan tersebut cukup pelan menurut Gatotkaca. Kejadian ini yang menyebabkan Kalabendana nantinya punya andil dalam kematian Gatotkaca di Perang Kurusetra.
Perang Besar Kurusetra terjadi, dan di hari ke 14 setelah Jayadrata tewas di tangan Arjuna, Duryudana begitu sedih dan membuat strategi tidak terhormat yaitu menyerang di malam hari. Padahal itu adalah waktu yang disepakati gencatan senjata oleh kedua belah pihak.
Dari pihak Kurawa, Duryudana mengirim Karna untuk menyerang perkemahan Pandawa. Sebaliknya Pandawa mengirim Gatotkaca untuk menghadapinya karena Kotang Antakusuma memiliki fitur bisa bersinar dengan terang.
Pertempuran sengit terjadi. Kedua paman Gatotkaca yaitu Brajalamadan dan Brajawikalpa gugur bersama musuhnya yang bernama Lembusura dan Lembusana. Setelah mengamuk dengan brutal, Gatotkaca bertemu dengan Karna, dan saat itu juga dia tahu bahwa dia bukan tandingan Karna.
Tergetar sanubari sang Raja Pringgandani begitu dia melawan pamannya yang paling sakti. Seketika dia melesat dan membelah diri menjadi seribu untuk membingungkan pamannya.
Karna yang memang sangat amat tangguh tanpa kesusahan berhasil menemukan sosok Gatotkaca yang sebenarnya. Kemudian dia melepaskan Senjata Kuntawijaya setelah sebelumnya diperintahkan oleh Duryudana untuk segera menghabisi Gatotkaca karena melihat sang ksatria sakti ini sudah membantai separuh pasukan Kurawa di malam itu.
[read_more id="315337"]
Karna sempat menolak karena dia bermaksud menggunakan Kunta untuk melawan Arjuna karena senjata ini hanya bisa dilepas sekali atau single target, namun tak ayal dia merapal mantra,menengadah ke angkasa dan melepaskan Kuntawijaya ke arah Gatotkaca. Sang ksatria melesat terbang bermaksud menghindar, namun di saat usahanya mengecoh malaikat kematian, arwah pamannya Kalabendana datang dan memegang si pusaka tersebut sembari membisikkan bahwa menurut Kahyangan, Gatotkaca ditahbiskan mati malam itu.
Gatotkaca tak kuasa menolak, namun dia meminta kepada pamannya agar jasadnya masih bisa digunakan untuk menghabisi sisa pasukan Kurawa. Kalabendana setuju. Setelah menusukkan Kunta ke perut Gatotkaca sampai tewas, di mana pusaka tersebut langsung hancur dan bersatu dengan sarungnya, dia melempar jasad Gatotkaca yang sudah berukuran sangat besar ke arah kereta Karna, sang adipati bisa menghindar namun tidak kereta perangnya.
Pusaka Kuntawijaya
Kereta tersebut hancur dan pecahannya bersemburat ke segala arah dan membunuh sisa pasukan Kurawa pada malam durjana itu. Gatotkaca gugur, dan Pandawa berkabung karena kehilangan ksatria terbaiknya. Perang tetap berlangsung sampai akhirnya Karna berhasil dihabisi oleh Arjuna di hari ke 17.
Bagaimana menurut kalian? Kisah hidup sang Gatotkaca, cukup menarik? Atau yang versi India lebih mengagumkan, silahkan tuangkan di kolom komentar yah.
Diedit oleh Fachrul Razi
Pameran komunitas game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> http://www.gameprime.asia/pameran