Mungkin di masa lalu, kamu pernah diberikan nasihat untuk mengatur waktu sebaik mungkin, pada saat itu kamu mungkin tidak langsung memahami manfaatnya. Namun seiring perjalanan hidup nanti (percaya saya), manfaat mengatur waktu akan semakin besar, bahkan sangat menentukan makna hidup.
Berdasarkan pengamatan saya itu, menurut saya waktu ada 2 jenis, waktu yang tertera dalam arloji dan waktu yang "nyata". Dalam waktu arloji, ada 60 detik dalam 1 menit, 60 menit dalam 1 jam dan 24 jam dalam 1 hari. Semua waktu yang lewat dan berdetak sama nilainya. Saat kamu berusia 30 tahun, usiamu adalah 30 tahun tidak kurang tidak lebih.
Dalam waktu "nyata", setiap detik adalah relatif. Waktu berjalan lebih lambat atau cepat berdasarkan apa yang kamu kerjakan. Dua jam di depan meja belajar bisa serasa berjam jam. Di sisi lain, belasan jam waktu untuk bermain game serasa singkat sekali.
Lalu, kamu hidup di dalam jenis waktu yang mana ?
Kita mulai dari definisi waktu sendiri, waktu adalah saat dimana segala sesuatu terjadi. Artinya jika pada saat itu kamu tidak tahu ada yang terjadi, maka waktu berdasarkan perspektif pengamat tidaklah "nyata". Dengan kata lain, waktu pada saat kita tidak sadar bisa jadi bukanlah milik kita-karena tidak ada yang terjadi pada kita pada saat itu.
Begitu juga waktu pada saat kita tidak melakukan apapun, tidak ada hal produktif yang terjadi pada saat itu, tidak ada memori yang diingat atau tidak ada acuan yang bisa dijadikan pijakan di masa depan.