Bedah Tren Pertumbuhan Game Mobile Asia dan Dunia Bersama App Annie
Mau bikin game? Atau sudah siap merilis game yang kamu buat? Simak data-data menarik dari App Annie di Casual Connect Asia 2015 ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tren pertumbuhan game mobile di Asia dan dunia meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, bagaimana tren sebenarnya dari pertumbuhan ini?
Tidak bisa dipungkiri, perkembangan game kasual di mobile dari tahun ke tahun semakin pesat. Penulis masih ingat dua tahun lalu saat mengikuti Casual Connect Asia 2013, dimana masih banyak developer yang mengembangkan game web based. Tahun ini, developer yang mengembangkan game mobile semakin banyak, dan yang masih bertahan di web based pun bisa dihitung dengan jari. Jadi, bagaimana sih sebenarnya tren pertumbuhan game mobile Asia dan Dunia ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebu, hadir Junde Yu yang merupakan Vice President untuk App Annie di Asia Pacific. Sebagai salah satu perusahaan penyedia tool analitik market terbesar, App Annie kali ini membeberkan banyak fakta mengenai tren pertumbuhan game mobile di Asia dan dunia melalui data-data yang sudah dikumpulkannya. Plus, Junde juga memberikan beberapa kuis kecil, dimana peserta yang bisa menjawabnya dengan benar berkesempatan untuk mendapatkan tool dari App Annie gratis!
Tidak seperti game konsol dan handheld yang menunjukkan tren menurun di kuartal kedua tahun kemarin, lantas meningkat kembali di kuartal akhir (karena banyaknya judul AAA baru yang dirilis), tren pertumbuhan game mobile baik di iOS maupun Android terus meningkat secara konstan dari kuartal kedua ke kuartal ketiga tahun kemarin. Peningkatannya pun cukup signifikan, dimana untuk iOS peningkatannya sebesar 30%, dan Android sebesar 75%. Tren peningkatan ini dalam arti jumlah download dan juga revenue yang didapatkan baik dari in app purchase, atau game berbayar.
Tren pertumbuhan game mobile terbesar di awal tahun 2015 ini terdapat di negara-negara berkembang. Contohnya Brazil, dimana negara ini mencaatatkan jumlah download (gabungan di iOS dan Android) terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat! Di daftar sepuluh besar jumlah download terbanyak pun beberapa negara berkembang pun cukup mendominasi, sebut saja Thailand yang menempati peringkat ke-10 dunia (dan terbesar di Asia Tenggara), India di posisi 9, dan Turki di posisi ketujuh.
Untuk yang spesifik di Google Play Store, Indonesia memasuki peringkat ke delapan pen-download game terbanyak di market game Android tersebut pada Maret 2015. Namun sayang dalam hal "mengeluarkan uang" untuk membeli in app purchase atau game berbayar, Indonesia masih minim dan berada di luar sepuluh besar. Jepang masih negara dengan spender terbanyak, diikuti dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Taiwan. Kamu ingin mengimplementasikan in app purchase atau membuat game berbayar? Mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk menarget lebih spesifik ke negara-negara ini.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/19/liputan-casual-connect-asia-2015-day-1/" title="Casual Connect Asia 2015, Mengintip Miniatur dan Perkembangan Industri Game Kasual"]
Dari genre sendiri, di iOS genre Action masih menjadi favorit dan menempati puncak game yang paling banyak di-download dan mendatangkan revenue. Sedangkan di Google Play Store, game kasual masih menjadi favorit dengan paling banyak di-download, dan RPG adalah genre game yang terbanyak menghasilkan revenue.
Untuk Asia Tenggara, Clash of Clans masih menjadi primadona dengan total download dan revenue terbanyak. Disusul dengan Subway Surfers dan Candy Crush Saga di peringkat dua dan tiga untuk total download, serta LINE Let's Get Rich dan Summoners Wars di posisi dua dan tiga untuk game dengan revenue terbanyak. Junde juga mengungkapkan pentingnya untuk memahami data-data ini sebelum seorang developer membuat sebuah game dan melepaskannya di pasaran.