Seminar dan Workshop Unity @Surabaya Bersama Brett Bibby
Puluhan game developer dan mahasiswa Surabaya berkumpul di iSTTS untuk mengikuti seminar dan workshop Unity yang dibawakan oleh Brett Bibby. Bagaimana suasana acara ini?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak tools dan IDE (Integrated Development Environment) yang bisa digunakan para developer game untuk mengembangkan game mereka, salah satunya adalah Unity. Nah, pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2012, Duniaku.net berkesempatan untuk ikut dalam workshop dan seminar yang diadakan oleh Unity, dan dibawakan oleh Brett Bibby. Seminar ini sendiri diselenggarakan di empat kota, mulai dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga yang terakhir Surabaya, yang bertempat di ruangan U-401 iSTTS Surabaya.
Sebelum mulai masuk ke materi seminar dan workshop, mungkin banyak dari pembaca yang masih belum tahu, siapa sebenarnya Brett Bibby? Brett Bibby adalah founder dan CEO dari Game Brains, salah satu dari studio game paling senior di Asia Tenggara dan juga Product Evangelist dari Unity. Dalam kesempatan kali ini, Brett membawakan tiga topik menarik tentang game development, mulai dari bagaimana membuat game yang bisa terjual dengan baik, pengenalan mengenai Unity itu sendiri, dan juga penggunaan Unity untuk membuat game-game 2D.
[/caption]
Sesi dibuka dengan presentasi mengenai bagaimana membuat sebuah game yang bisa terjual dengan baik. Brett mengungkapkan, bahwa untuk membuat sebuah game yang bisa terjual dengan baik, sebuah game tersebut harus bisa meningkatkan hasrat orang-orang untuk membelinya. Dia memberikan contoh ketika kita lapar, maka kita akan berusaha sekuat mungkin untuk mencari makanan karena terdorong oleh rasa lapar tadi. Begitu pula dengan game, ketika hasrat kita sudah ingin memainkan sebuah game karena tertarik, maka kita juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan game tersebut.
Namun, bagaimana cara developer untuk meningkatkan hasrat dari orang-orang untuk memainkan game yang kita kembangkan? Brett menuturkan bahwa kita harus membuat sebuah materi promosi yang saat kita tunjukkan kepada target pasar kita, mereka bisa menjawab tiga pertanyaan berikut ini: Apa yang kamu lihat? Apakah kamu menyukainya? dan Apakah kamu termasuk audience saya? Nah untuk membuat materi promosi ini, developer juga harus memperhatikan beberapa aspek, seperti melihat bagaimana audience-nya, apa yang pantas diberikan developer untuk audience-nya, mempelajari apa keuntungan dan kekurangannya agar bisa menjadi lebih kreatif, membuat materi promosi untuk penawaran, membuat game, dan tentu saja bagaimana cara untuk membawa audience ke store tempat kita menjual game.
[/caption]
Di akhir sesi pertama ini, Brett juga menggaris bawahi pentingnya membuat game yang efektif. Efektif maksudnya di sini adalah sesuai dengan audience yang kita tuju, bukan hanya membuat sebuah game yang benar. Membuat sebuah game yang benar tetapi tidak menyasar satu kelompok audience tertentu juga tidak baik. Brett juga membuka sesi tanya jawab kepada para peserta, yang ingin menanyakan tentang proses pengembangan game, hingga bagaimana membuat sebuah game studio startup yang baik.
[/caption]
Di sesi kedua, Brett menunjukkan bagaimana ketangguhan Unity untuk mengembangkan sebuah game. Unity bisa digunakan baik untuk programmer maupun artist selama masa pengembangan game, dan banyak kelebihan yang bisa didapatkan dengan menggunakan Unity, mulai dari multiplatform, bisa digunakan untuk mengembangkan game 3D atau 2D dengan sama baiknya, hingga banyak fitur-fitur di dalam IDE yang tangguh jika harus digunakan sebuah tim pengembang yang terpisah tempat. Brett sempat juga tidak menyebut Unity sebagai sebuah tool untuk mengembangkan game, melainkan "sebuah game yang digunakan untuk membuat game". Menarik!
Di sesi terakhir setelah makan siang, Brett lebih banyak berbicara tentang teknis bagaimana pengembangan sebuah game 2D menggunakan Unity. Dengan menggunakan Unity, artist sudah tidak perlu untuk mengganggu kerja programmer, karena dia juga bisa meng-export grafis yang dia buat secara langsung ke Unity dengan menggunakan sedikit script tertentu. Di sisi programmer, setelah artist selesai meng-export grafisnya, mka programmer bisa langsung menggunakannya untuk pengembangan game selanjutnya.
[/caption]
Selain itu, Brett juga memberikan tips dan trik bagi para artist untuk membuat sebuah grafis yang tidak memberatkan platform game yang dituju, seperti mengkompres sprite dan menjadikan semua sprite dalam satu file saja. Di akhir sesi, Brett juga meminta para peserta yang hadir untuk lebih mencintai lingkungan. Dia tidak menginginkan aplaus ataupun ucapan terima kasih dari para peserta, namun dia hanya berpesan untuk mencintai lingkungan sekitar kita. Selain itu, dia juga berjanji akan kembali lain waktu, untuk menjelaskan beberapa materi yang belum sempat dijelaskannya kemarin, seperti bagaimana membangun sebuah game MMO menggunakan Unity.
[/caption]
Sampai jumpa di lain kesempatan Brett!