Memperingati Hari Pahlawan: Yuk Kenali 10 Superhero Klasik Indonesia Ini!
Yang tentunya tidak kalah hebat dibandingkan superhero DC atau Marvel!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tokoh-tokoh superhero DC dan Marvel mungkin sudah tidak asing di telinga kalian. Mulai dari Batman, Superman, Iron Man, hingga Captain America sudah menjadi idola banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun tidak berimbang jadinya apabila kita hanya mengidolakan para superhero-superhero asing tersebut tanpa mengenal lebih dulu para superhero asli dari Indonesia.
Yap, tidak kalah dengan negara-negara lain, Indonesia juga memiliki banyak superhero klasik legendaris yang tentunya juga tidak kalah kuat dibandingkan dengan para superhero asing tersebut. Nah, untuk memperingati hari Pahlawan yang jatuh tepat di hari ini, 10 November tidak ada salahnya bukan untuk mengisinya dengan mengenal kembali sepuluh pahlawan super legendaris asli Indonesia ini. Yuk kita simak bersama!
[page_break no="1" title="Gundala Putera Petir"]
Dari sekian banyak nama superhero legendaris Indonesia, nama Gundala Putra Petir tentunya menjadi nama pertama yang akan disebut. Gundala adalah karakter yang dibuat oleh Hasmi, dan pertama kali dirilis dalam bentuk komik pada tahun 1969. Sekilas, mungkin kamu melihat Gundala ini mirip dengan Flash, salah satu superhero dari DC. Namun menurut Hasmi, Gundala tidak secepat Flash saat berlari atau bergerak.
Menurut kisahnya, Gundala aslinya adalah seorang peneliti jenius bernama Ir. Sancaka. Pada suatu hari, dia berhasil menemukan sebuah serum anti petir. Namun sayang, karena dia terlalu asyik dengan percobaannya, Sancaka pun sampai lupa dengan ulang tahun kekasihnya, sehingga membuat hubungan mereka putus. Saat Sancaka tengah patah hati dan berlari di tengah hujan deras, petir pun menyambar. Saat dia berada dalam keadaan koma, dia ditarik oleh sebuah kekuatan dari planet lain dan diangkat menjadi anak oleh Raja Kerajaan Petir, Kaisar Kronz.
Gundala sendiri saat ini disiapkan untuk "bangkit" kembali lewat sebuah film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Rencananya, film berjudul Gundala Putra Petir ini akan dirilis pada tahun 2016 besok. (baca: Gundala akan Ditayangkan 2016, Bareng 4 Superhero Marvel dan DC)
[page_break no="2" title="Aquanus"]
Aquanus berumur lebih "tua" dibandingkan Gundala, karena baru muncul pertama kali dalam komik pada tahun 1968 lalu. Dikisahkan, Aquanus sendiri adalah putra angkat raja Sving yang diselamatkan dengan menggunakan roket saat bangsa Burbur menyerang planet mereka. Roket tersebut akhirnya jatuh ke bumi, dan Aquanus pun dibesarkan oleh keluarga pemburu paus dengan diberi nama Dhanus.
Suatu saat ketika bermain di dasar laut, Dhanus bertemu dengan seseorang yang mengaku dari Zyba, tanah kelahirannya. Orang tersebut memberikan sebuah sabuk sinar pelangi kepada Dhanus, yang akhirnya menjadi senjata andalannya. Aquanus sendiri merupakan nama yang terdiri dari dua bagian, Aqua yang artinya air dan Nus yang diambil dari nama aslinya, Dhanus.
[page_break no="3" title="Kalong/Calong"]
Hasmi bisa disebut "Stan Lee"-nya Indonesia karena dari tangannya lahir banyak superhero, seperti Kalong atau Calong ini. Kalong pertama kali muncul dalam komik pada tahun 1972 lalu. Awalnya, Kalong adalah seseorang yang memiliki nama asli Agus Supriyadi. Agus mendapatkan kekuatan Kalong setelah terjerumus dalam sebuah gua yang berisi ribuan kelelawar. Rupanya, gua tersebut merupakan tempat tinggal manusia kelelawar dari kerajaan Laksa Bantala.
Raja dari Laksa Bantala, Xamfereet memberinya sebuah benda yang bisa mengubahnya menjadi Kalong apabila ditempelkan di kening. Kalong dapat terbang seperti kelelawar, kebal terhadap senjata dan memiliki sinar penerjemah di ujung jarinya. Jika sinar ini diarahkan ke hewan, maka Kalong bisa memahami apa yang dikatakan oleh hewan tersebut.
[page_break no="4" title="Godam Manusia Besi"]
Godam dibuat oleh Wid NS dan pertama kali muncul dalam komik yang dirilis pada tahun 1969. Godam berasal dari dimensi lain bernama Godam yang dikuasai oleh Ratu Candalani yang jahat. Karena selalu diburu di tempat asalnya, Godam yang saat itu masih bayi akhirnya dikirim ke bumi oleh kedua orang tuanya. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan dirinya, hingga suatu saat Godam bisa melanjutkan usaha pemberontakan terhadap ratu Candalani tersebut.
[page_break no="5" title="Pangeran Mlaar"]
Pangeran Mlaar juga diciptakan oleh Hasmi. Mlaar aslinya adalah Putra Mahkota di planet asalnya, Covox. Setelah ayahnya terbunuh oleh komplotan Menteri Telern dan Putri Kepala Perak, Mlaar dibawa lari oleh pamannya yang merupakan seorang ilmuwan. Berkat kepintaran pamannya tersebut dalam hal rekayasa genetika, akhirnya Mlaar memiliki tubuh yang elastis dan bisa memanjang dalam batas tertentu seperti karet.
[page_break no="6" title="Merpati"]
Sama seperti Gundala, Merpati juga diciptakan oleh Hasmi. Nama aslinya adalah Sedah Hesti Wulan yang merupakan seorang wartawati. Saat sedang menolong ayahnya yang diculik, ia terjatuh dalam sebuah jurang. Beruntung, dia ditolong oleh sekumpulan merpati yang lantas membawanya ke Ratu Merpati. Akhirnya Ratu Merpati memasukkan Sedah ke dalam sebuah ramuan ajaib yang membuatnya memiliki kekuatan super dan dapat terbang. Oiya, Sedah juga akhirnya menjadi istri dari Gundala.
[page_break no="7" title="Sembrani"]
Sembrani pertama kali muncul dalam serial Gundala 1000 Pendekar di tahun 1974. Superhero yang juga diciptakan oleh Hasmi ini memiliki nama asli Tangguh. Suatu hari, Tangguh sedang berada di tepi kawah gas beracun di Dieng. Tiba-tiba, ada sesuatu hal yang membuatnya tertarik untuk menuruni kawah tersebut, yaitu adanya sebuah pesawat yang rupanya sudah menetralisir racun gas tersebut.
Di dalam pesawat tersebut, dia Sembrani bertemu dengan seorang panglima perang bernama Otohrb lewat proyeksi 3 dimensi. Otohrb telah lama tewas dalam pertempuran di sistem bintang Ristuty. Dia akhirnya memberi Tangguh sebuah kalung yang bisa mengubahnya menjadi seorang Sembrani. Kekuatan utamanya adalah kemampuan untuk menetralisis medan magnet, medan listrik dan racun, serta bisa terbang. Namun kelemahannya adalah ada di logam emas. Jika dia bersentuhan dengan emas, maka kekuatan supernya akan hilang selama 7x24 jam.
[page_break no="8" title="Maza dan Jin Kartubi"]
Maza[/caption]
Keduanya juga diciptakan oleh Hasmi. Maza diciptakan karena terinspirasi dari tokoh Tarzan yang dibuat oleh Edgar Richard Burroughs. Nama asli Maza adalah Kanigara, seorang seniman yang terkenal di Yogyakarta. Kanigara bisa berubah menjadi Maza dengan menghentakkan kuas saktinya ke tahan.
Jin Kartubi[/caption]
Sama seperti Tarzan, Maza juga hanya menggunakan cawat dan tanpa alas kaki sama sekali. Dia menggunakan sebuah pisau belati sebagai senjatanya, yang merupakan perwujudan lain dari kuas saktinya tersebut. Di dalam pisau tersebut bersemayan Jin Kartubi, yang bisa dia panggil sewaktu-waktu untuk membantu. Kemampuan Jin Kartubi untuk terbang benar-benar dimanfaatkan oleh Maza.
[page_break no="9" title="Putri Bintang"]
Putri Bintang diciptakan oleh salah satu komikus legendaris Indonesia yang populer di era 1950 hingga 1970-an, Djoni Lukman. Pertama kali tampil dalam komik tahun 1954 dengan diterbitkan oleh penerbit Melodie. Puteri Bintang digambarkan sebagai sosok seorang gadis yang cantik, seksi, lincah, enerjik, tomboi dan jago ilmu bela diri.
Puteri Bintang yang memiliki nama asli Yati Suryanegara ini memiliki beberapa musuh, antara lain Badut Elmaut, Mr. Setan dan Jenidroit.
[page_break no="10" title="Sri Asih"]
Sri Asih diciptakan oleh Almarhum R.A Kosasih, yang pertama kali muncul dalam komik pada tahun 1954. Karena pada saat itu masih sangat sedikit superhero wanita yang diciptakan, Sri Asih pun sangat populer di kalangan pecinta komik Indonesia. Memiliki nama asli Nani, Sri Asih bisa terbang di udara, memperbanyak diri dan memiliki tenaga super.
Ada nama-nama legendaris lain yang ingin ditambahkan? Silahkan share di kolom komentar ya!