Mat Goceng, Card Game Bertema Batavia dari Manikmaya Games!
HelloFest Anima Expo 2013 yang berlangsung akhir pekan ini dimeriahkan banyak card game. Salah satunya adalah Mat Goceng yang dikembangkan Manikmaya Games ini. Seperti apa Mat Goceng? Simak detailnya di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pagelaran HelloFest Anima Expo 2013 mulai digelar hari ini, 9 November 2013 dan akan berlangsung dua hari hingga besok, 10 November 2013. Bertempat di Komplek Kolam Renang GBK Senayan Jakarta, event ini menghadirkan banyak card game baru yang bisa dimainkan, mulai dari Combo Arena, Vandaria Arkana, dan Mat Goceng. Nama terakhir adalah card game baru dan yang pertama kali dirilis oleh Manikmaya Games, developer yang berasal dari Bandung. Namanya saja sudah cukup unik, lantas apa yang ditawarkan oleh Mat Goceng?
Card game yang mengambil latar kota Batavia era pemerintahan kolonial Belanda tahun 1922 ini mengisahkan tentang seorang warga kota Batavia bernama Mat Goceng yang dicap oleh orang Belanda sebagai Vrijeman karena menolak mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan pemerintahan kolonial. Dalam permainan ini, karakter Mat Goceng akan berinteraksi dengan karakter lain seperti Wan Fulus, Nyi Kencleng, Baba Amsyong, Bang Codet, dan Rijkaard Cere. Interaksi antar karakter-karakter tersebut lah yang membangun kisah sang Vrijeman bernama Mat Goceng.
Permainan kartu Mat Goceng telah melalui masa pengembangan yang cukup intens selama kurang lebih 1.5 tahun, menyertakan lebih dari 100 tester , lebih dari 30 sesi game dan revisi gameplay sebanyak 7 kali untuk dapat menghantarkan konsep permainan dan penceritaan yang terbaik untuk para pemainnya. Sang game designer, Brendan Satria, melakukan beberapa kali riset kepada para tokoh budaya, sejarawan hingga studi literatur untuk bisa menyampaikan suasana kota Batavia dengan lebih detail. Hasil proses riset tersebut juga melahirkan penggambaran karakter seperti yang bisa dilihat pada produk final.
Dalam permainan Mat Goceng kemampuanmu untuk mengumpulkan data, menganalisa dan melakukan deduksi menjadi faktor yang sangat penting. Pada awal permainan, setiap pemain hanya akan mengetahui siapa karakter yang ia dapatkan, dan apa yang harus dia lakukan untuk bisa memenangkan permainan. Pemain lain hanya dapat mengetahui informasi tersebut seiring permainan berjalan dengan cara melakukan deduksi. Kunci kemenangan pertama adalah mengetahui karakter yang diperoleh pemain lain.
Faktor penting kedua adalah kemampuan komunikasi khususnya melakukan lobi. Seiring permainan berjalan, ada kalanya seorang pemain harus mampu meyakinkan pemain lain untuk menolong dirinya saat sedang membutuhkan pertolongan. Kemampuan melobi pemain lain juga digunakan untuk “menawarkan” jasa perlindungan/bantuan karena jika diterima maka sangat mungkin kamu akan mendapatkan koin dari pemain yang kamu tolong. Dalam setiap giliran, pemain bisa memilih pemain lain untuk diajak duel, saat tantangan ini diterima, dimulai dari penantang, kedua pemain harus bisa mengirimkan serangan beruntun dalam bentuk jurus-jurus silat. Pemain yang gagal membalas serangan akan kalah duel dan staminanya akan berkurang.
Mat Goceng didesain untuk dimainkan oleh 3 sampai 6 pemain dengan rentang usia di atas 10 tahun. Rata-rata permainan menghabiskan waktu 20 menit, relatif singkat sehingga permainan dapat dilakukan untuk mengisi waktu senggang tanpa membuang waktu yang terlalu lama. Kamu bisa mengetahui lebih banyak mengenai Mat Goceng dengan mengunjungi stand mereka di HelloFest Anima Expo 2013, tepatnya di booth nomor DP28 di area Polar II. Atau jika kamu berhalangan hadir, kamu bisa langsung memesan Mat Goceng langsung di website resminya yang ada di sini, dan mempelajari mekanisme permainannya dengan men-download Rulebook-nya di sini.