Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel

Masih dalam rangka perilisan Thor: The Dark World, kali ini kami menyajikan artikel yang membahas perbedaan konsep Thor antara mitologi Norse dengan konsep Thor yang merupakan imajinasi Stan Lee dan Marvel.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel

Pada tahun 1962, Stan Lee berencana untuk memperluas dunia Marvel yang telah dibuatnya. Dia pun mulai melihat banyak aspek di dunia. Ketika dia menjelajah latar belakang fiksi ilmiah, dia membuat Fantastic Four. Setelah itu, dia menjadikan duo peneliti Jekyll & Hyde yang membuat monster sebagai inspirasi dan menciptakan Hulk. Diluar dari itu, Stan Lee juga ingin mengambil aspek mitologi untuk ditanamkan ke dalam karakter Marvel selanjutnya yang dia buat. Bukan mengambil latar belakang mitologi Yunani yang banyak dijadikan referensi, namun Stan Lee mengambil referensi mitologi yang tidak biasa, mitologi yang berasal dari Skandinavia yang dikenal sebagai mitologi Norse. Marvel terkenal dengan deretan superheronya, dan sudah pasti dengan mengambil referensi mitologi Norse tersebut, Stan Lee pun mengadaptasi seseorang hebat yang ada di mitologi tersebut: sang dewa petir Thor! Menggandeng seorang illustrator bernama Jack Kirby dan saudara laki-lakinya Larry Lieber yang bertindak sebagai penulis skrip, lahirlah komik pertama dari Thor.

Konsep Thor sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep superhero kebanyakan, dimana terdapat seorang manusia biasa bernama Dr. Donald Blake yang mendapatkan anugerah kekuatan dari sang dewa petir tersebut. Namun seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak elemen Norse yang ditambahkan dalam komik-komik Thor, sehingga akhirnya Thor lebih dikenal dengan identitasnya sebagai dewa petir, bukan lagi Dr. Blake yang mendapatkan kekuatan dari Thor. Dr.Blake sendiri akhirnya menjadi identitas palsu dari sang dewa petir saat berada di bumi. Masih dalam rangka memeriahkan Thor: The Dark World, yuk kita simak bersama apa saja sih perbedaan antara konsep Thor versi asli mitologi Norse dengan konsep Thor hasil imajinasi Stan Lee dan Marvel.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Thor versi Mitologi Norse[/caption]

Thor

Kita mulai dengan Thor itu sendiri. Versi asli Norse menggambarkan Thor sebagai seorang lelaki yang memiliki rambut merah dan jenggot yang panjang. Tetapi, versi Marvel sebaliknya, dimana Thor digambarkan tidak memiliki jenggot dan memiliki rambut keemasan. Thor versi Marvel terbang dengan cara memukulkan Mjolnir ke udara, sedangkan Thor versi Norse terlihat lebih “sederhana” dimana dia bepergian kemana saja mengendarai keretanya yang ditarik oleh sepasang kambing bernama Toothgnasher dan Toothgrinder. Thor versi Marvel juga dikisahkan sudah memiliki kekuatan tanpa menggunakan sabuk dan sarung tangannya, sedangkan versi Norse menggambarkan Thor memiliki kekuatan jika menggunakan kedua aksesoris tersebut. Versi Marvel menggambarkan dua aksesoris tersebut sebagai penambah kekuatan Thor saja.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Thor versi Marvel[/caption]

Baik Thor versi Marvel maupun Norse juga jatuh cinta kepada gadis. Namun ada perbedaan dimana Thor versi Marvel mencintai dua orang, Jane Foster di bumi dan seorang dewi di Asgard bernama Sif, sedangkan Thor versi Norse dikisahkan sudah menikahi Sif dan memiliki hubungan khusus dengan Jarnsaxa. Terakhir, kita hanya melihat Thor memiliki anak di komik versi alternatif masa depannya, sedangkan Thor versi Norse dikisahkan sudah memiliki tiga orang anak dari hubungan dengan para wanita tersebut. Tentu saja perbedaan-perbedaan ini bermuara kepada perbedaan kepribadiannya, dimana Thor versi Marvel memang digambarkan sebagai seorang superhero yang membuat siapa yang ada di dekatnya merasa aman, sedangkan Thor versi Norse adalah seorang prajurit garang, yang siap melawan siapa saja yang menantangnya.

Lanjut ke halaman berikutnya untuk Odin dan Loki..

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Odin versi Mitologi Norse[/caption]

Odin

Bagaimana dengan Odin sendiri? Marvel menggambarkannya sebagai sosok mandiri dan memiliki karisma sebagai seorang raja, yang mengawasi dunia dari kejauhan. Odin versi Norse merupakan sosok yang penuh teka-teki, yang memiliki keahlian dalam menggunakan sihir. Versi Norse seringkali menggunakan identitas lain dari satu manusia ke manusia yang lain untuk belajar ataupun memberi suatu pelajaran kepada manusia.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Odin versi Marvel[/caption]

Odin versi Norse juga dikisahkan kehilangan satu matanya yang dikorbankan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai kekuatan magis. Aspek lain yang direferensi dengan baik oleh Marvel adalah adanya tombak magis Gungnir, kuda berkaki delapan Sleipnir, dan sepasang gagaknya yang bisa berbicara, Hugin dan Munin.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Loki versi Mitologi Norse[/caption]

Loki

Loki versi Marvel memang digambarkan sebagai sosok jahat, yang ingin mengalahkan Thor dan mendapatkan kekuasaan di Asgard. Loki versi Norse digambarkan sebagai sosok yang lebih kompleks, dan bisa dibilang sebagai seorang troublemaker. Di awal, dia seringkali bergabung dengan Thor dan dewa Norse lain dalam petualangannya, dan seringkali menjadi peran yang sangat membantu mereka menyelesaikan masalah selama perjalanan. Tidak seperti dalam komik Marvel yang dikisahkan dia merupakan anak yang diadopsi oleh Odin, Thor dan Loki sudah disumpah menjadi saudara kandung, meskipun Loki seringkali berada di sisi musuh para penduduk Asgard, para raksasa di Jotunheim.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Loki versi Marvel[/caption]

Titik balik Loki versi Norse menjadi sosok yang dibenci penduduk Asgard adalah pada saat dia menjadi sosok penting dibalik pembunuhan salah satu anak kesayangan Odin, Balder. Hal ini membuat hubungan antara Loki dengan penduduk Asgard menjadi renggang, dan membuat Loki dan pasukannya menjadi musuh utama mereka dalam Ragnarok.

Lanjut ke halaman selanjutnya untuk konsep sembilan alam dan Ragnarok

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Bifrost versi Mitologi Norse[/caption]

Konsep Sembilan Alam dan Dewa Vanir 

Setiap dewa membutuhkan rumah yang nyaman, sehingga para dewa pendahulu Norse yang disebut dengan Aesir membuat sebuah tempat menyerupai surga yang disebut dengan Asgard. Baik versi Norse maupun Marvel, Asgard digambarkan terkoneksi dengan bumi (atau yang disebut dengan Midgard) melalui sebuah jembatan yang disebut dengan Bifrost, yang merupakan cikal bakal mitologi mengenai pelangi. Alam dalam Norse bukan hanya Asgard dan Midgard saja, melainkan terdapat total sembilan alam yang membentuk semesta Norse.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Bifrost versi Marvel[/caption]

Tidak ada perbedaan mencolok antara versi Marvel dengan Norse mengenai konsep Sembilan alam ini. Satu alam Norse yang sebenarnya penting namun jarang disebutkan dalam komik adalah Vanaheim, yang merupakan dunia tempat bersemayan dewa-dewa dengan faham berseberangan yang disebut dengan Vanir. Vanir bukanlah dewa jahat, namun mereka selalu berkompetisi dengan dewa Asgard. Dalam mitologi, keduanya selalu berperang untuk urusan yang simpel,yaitu perebutan tanah dan sumber daya. Hal itulah yang membuat Aesir memisahkan keduanya dalam dunia berbeda, dan menjalankan kehidupannya sendiri-sendiri.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Ragnarok versi Mitologi Norse[/caption]

Ragnarok 

Ragnarok adalah versi Norse dari kiamat, dimana terjadi perang yang sangat hebat sehingga menghancurkan dunia beserta isinya. Terdapat banyak variasi kisah mengenai seperti apa Ragnarok ini, namun semua sumber tersebut setuju bahwa Ragnarok adalah masa saat semua musuh Asgard bersatu untuk melawan dewa-dewa dalam sebuah pertempuran dahsyat yang banyak menewaskan dewa Asgard. Loki, yang sebelumnya dipenjara karena tindakan kriminalnya berhasil lepas dan bergabung dengan para musuh Asgard. Odin pun harus menghadapi monster serigala Fenrir, yang akhirnya tewas di mulut serigala tersebut. Thor yang ditugaskan untuk membunuh Midgard Serpent pun terpaksa harus mengalah terhadap bisanya. Di waktu yang sama, dunia yang dihuni manusia pun mengalami banyak bencana alam, dan akhirnya menghapuskan semua peradaban di muka bumi. Akhirnya, perang pun bisa diakhiri dan tidak semua dewa tewas dalam perang tersebut. Beberapa dewa berhasil bertahan hidup, bersama dengan dua orang manusia di bumi yang mendapatkan tugas untuk membangun peradaban kembali.

Konsep Thor, Perbedaan Antara Mitologi Norse dengan Versi Marvel Ragnarok versi Marvel[/caption]

Ragnarok beberapa kali muncul dalam sejarah Thor di Marvel. Yang paling dikenal adalah dalam komik Thor #128 yang mengakhiri jalan cerita Odinsword Quest karangan Stan Lee dan Jack Kirby. Namun karena Thor adalah franchise berharga milik Marvel, maka Ragnarok versi Marvel bukanlah akhir dari segalanya seperti dalam mitologi dan Thor pun tidak tewas karena bisa dari Midgard Serpent. Yang menarik adalah karena Jack Kirby juga menulis untuk DC, maka Ragnarok ini pun memiliki benang merah dengan komik New Gods yang diperkenalkannya di komik DC. New Gods digambarkan sebagai satu ras dewa baru yang muncul karena kehancuran ras dewa sebelumnya (akibat Ragnarok tadi).

[Sumber: ifanboy]

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU