Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 4
Di sesi terakhir ini giliran Pak Yusuf, salah satu pengajar di UMN, Altermyth dan Agate Studio yang akan membagi pengalaman. Ingin tahu apa saja yang mereka bagikan dalam sesi terakhir kali ini?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[/caption]
Setelah coffee break terakhir dalam GDG 2012 ini yang seperti biasa digunakan oleh para peserta untuk saling berkenalan atau melanjutkan diskusi, acara kembali dilanjutkan dengan menghadirkan tiga pembicara terakhir yaitu Yusuf Martyastiadi, Abianingrum dan Arief Widhiyasa.
Pak Yusuf mengawali sesi ketiga ini dengan memberikan presentasi tentang bagaimana pembelajaran tentang desain game di dalam perkuliahan. Yusuf yang juga merupakan salah satu tenaga pengajar di UMN menjelaskan beberapa hal penting yang mendasari bagaimana pembelajaran desain game, mulai dari pentingnya melakukan brainstorming dengan para mahasiswanya, hingga pentingnya menanamkan konsep yang kuat terhadap sebuah aspek tertentu di dalam game.
Lebih lanjut, Pak Yusuf juga membeberkan kesulitan dalam mengajarkan mata kuliah tentang teori game di dalam kelas. Menurutnya mengajar mata kuliah tentang teori game sangat susah dan merupakan tantangan yang besar karena game adalah sebuah hal yang dinamis dan relatif. Ada banyak hal yang membuat sebuah game menjadi relatif dan dinamis, beberapa diantaranyan adalah karena harus berhubungan dengan psikologi pemain, serta juga banyaknya ilmu lain yang berada di game tersebut mulai dari Matematika, Fisika, hingga seni.
Setelah larut dalam presentasi teori tentang mendesain game, peserta kembali dibawa menuju dunia pengembangan game dengan hadirnya Abianingrum dari Altermyth. Dalam kesempatan kali ini, Altermyth mempresentasikan tentang kisah pengembangan Final Fantasy (FF) yang ditranslasikan ke bahasa Indonesia. Mereka menceritakan, bahwa kisah pengembangan FF versi Indonesia ini dimulai pada bulan Maret 2011, dimana pada saat itu Square Enix mengunjungi kantor Altermyth. Setelah menjalani proses pembicaraan yang cukup panjang dan melakukan berbagai macam survei, akhirnya Square Enix mempercayakan FF untuk ditranslasikan ke bahasa Indonesia.
Lebih lanjut, Altermyth juga mempresentasikan sedikit mengenai latar belakang kisah dari FF, yang aslinya adalah proyek terakhir dari Hironobu Sakaguchi, namun justru menjadi titik balik kebangkitan SquareSoft, hingga meraih kesuksesan hingga seri-seri berikutnya. Di akhir sesi, Altermyth juga membeberkan rencana mereka yang nantinya akan memperlebar sayap, menjad publisher untuk game-game dari developer game Indonesia.
Sesi terakhir dari GDG 2012 ini ditutup oleh presentasi dari Arief Widhiyasa, CEO dari Agate Studio, sebuah studio startup dari Bandung yang didirikan pada tahun 2009. Dalam kesempatan kali ini, Arief mempresentasikan tentang tema Sustainability, sebuah tema yang cukup menarik bagi para developer yang berencana akan mendirikan sebuah startup di bidang game. Selain itu, Arief juga memperkenalkan sedikit tentang Agate Studio, yang sudah mengembangkan lebih dari 100 game sejak tahun 2009 untuk berbagai macam platform. Pengenalan ini juga dibarengi dengan penayangan sebuah video yang memperlihatkan bagaimana suasana kerja di Agate Studio.
Lebih lanjut Arief membeberkan tentang Golden Circle, sebuah paradigma yang harus dimiliki oleh seseorang jika akan mengerjakan sesuatu. Dimulai dengan “Why”, jadi apa alasan kamu mengerjakan sesuatu hal tersebut, dilanjutkan dengan “How”, yang menunjukkan bagaimana cara kamu dalam melakukan sesuatu, dan diakhiri dengan “What” mengenai apa yang kamu lakukan atau target apa yang akan kamu capai dengan melakukan pekerjaan tersebut. Selain itu, Arief juga membeberkan tiga hal penting yang harus dimiliki setiap personal untuk tetap berpikir positif, yaitu ownership, accountability, dan responsibility. Sebaliknya, ada tiga hal yang harus dihindari untuk menghindari pikiran negatif, yaitu blame, excuse dan denial. Di akhir presentasi, Arief juga memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir untuk bisa seperti Agate, bahkan lebih.
Sesi pembicara sudah berakhir dan diakhiri dengan penyerahan penghargaan kepada ketiga pembicara yang sudah mengisi sesi terakhir ini. Selanjutnya, acara kembali dilanjutkan dengan pengumuman pemenang UMN Proto War, sebuah kompetisi pengembangan game yang diikuti oleh para mahasiswa UMN. Setelah melalui babak penjurian, akhirnya diperoleh tiga pemenang dari Proto War ini. Kompetisi ini akhirnya menghasilkan tiga game sebagai pemenang, Para Pejuang Cinta yang menempati juara ketiga, Bot-Trayal! di posisi kedua, dan The Pairs of Destiny yang menempati posisi juara pertama.
[/caption]
Rangkaian acara GDG 2012 ini akhirnya ditutup dengan pengundian doorprize untuk peserta yang mengikuti acara ini, berupa voucher dari sponsor dan juga sebuah Netbook dari Zyrex untuk doorprize utamanya.
[/caption]
Sampai jumpa di GDG tahun depan dan semoga tahun depan lebih banyak lagi pesertanya. Maju terus buat para developer game di Indonesia!
Ingin tahu bagaimana pesan dan kesan dari para pembicara dan peserta mengenai acara ini? Tunggu artikel bagian terakhir dari Game Developer Gathering 2012 ini besok hanya di duniaku.net!
Bagi yang ketinggalan dengan tiga artikel sebelumnya, silahkan arahkan mouse kamu ke salah satu link berikut.
- Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 1
- Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 2
- Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 3
- Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 4
[/caption]