Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 3

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

[/caption]

Saat makan siang pun, diskusi diantara para peserta, pembicara, maupun dengan media masih berlanjut. Selain itu, banyak  juga yang menjadikan momen makan siang ini sebagai momen untuk mencari jaringan baru, kenalan baru, atau mungkin menjalin kerja sama baru. Terima kasih buat teman-teman game developer indo (Amagine, Own Games, Nightspade, Jotter, Altermyth dan banyak lainnya yang tidak bisa saya sebutin satu-satu.. hehe) yang sudah menemani saya makan siang dengan cerita-ceritanya yang menarik..:D

Setelah makan siang selama satu jam, acara dilanjutkan kembali dengan sesi ketiga. Pembicara pertama dalam sesi ketiga kali ini adalah Toshimichi Namba, EVP dari CyberAgent America. Namba banyak bercerita tentang Ameba Pico, yang di Jepang dikenal dengan Ameba Pigg. Ameba Pigg sendiri sudah menjadi dunia virtual nomor satu di Jepang, dimana dalam game ini, pemain selain bisa berinteraksi dengan dunia game,  juga bisa berinteraksi dengan pemain lainnya. Selain itu, Namba juga memaparkan bagaimana cara melokalisasi Ameba Pigg tersebut ke beberapa negara di dunia. Menurutnya, lokalisasi ini penting untuk bisa menjaring pemain di negara tersebut, sebagai contoh Ameba Pigg tersebut ketika di lokalisasi ke Indonesia, berubah judul menjadi Pico World.

Selain perubahan nama, Namba juga memaparkan beberapa hal penting lain yang bisa dilakukan oleh developer saat ingin melokalisasi game-nya ke suatu region tertentu, salah satunya adalah perubahan nama karakter, pembangunan server di region tersebut, dan juga penambahan-penambahan kustomisasi karakter yang khusus tersedia di negara tersebut. Yang menarik, dengan menggunakan strategi tersebut saat dirilis di Indonesia, Pico World berhasil meraih pemain terbanyak di Indonesia dengan 26% dari total pemain Pico World seluruh dunia.

Setelah Namba, giliran Eric Chen, Team Lead dari Mochi Media yang mendapatkan kesempatan presentasi di atas panggung. Di awal presentasinya, Chen menceritakan banyak tentang Mochi Media, yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang in-game advertising untuk game-game flash, dan merupakan jaringan terbesar game flash online di seluruh dunia. Mochi Media sendiri bertindak sebagai penghubung, antara developer game, advertiser yang ingin memasang iklan, dengan publisher game yang bersangkutan.

Lebih lanjut Chen mempresentasikan tentang API Mochi Media terbaru mereka, versi 3.0 yang akan memaksimalkan IP dari developer bersangkutan, agar lebih dikenal luas di seluruh dunia. Selain dikenal, tentu dengan memaksimalkan IP ini, developer bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar pula dari in-game advertising. Di akhir presentasi, Chen juga memberikan sedikit overview perbedaaan antara pasar gaming di Asia dengan pasar gaming di negara barat. Menurutnya, pasar Asia sangat berbeda dengan pasar di negara barat di berbagai aspek, mulai dari gaya bermain, hingga genre apa yang cocok dimainkan di tiap-tiap negara.

Pembicara terakhir di sesi ketiga ini adalah Gregorius Martinus, lead artist dari Boomzap, sebuah developer internasional yang krunya tersebar di banyak negara termasuk Indonesia. Dalam kesempatan kali ini, Greg mempresentasikan tentang bagaimana caranya membuat sebuah studio game multinasional seperti Boomzap. Di awal, dia membeberkan beberapa teknologi yang bisa digunakan untuk membuat studio “virtual” ini, mulai dari SVN, Dropbox (cloud storage) hingga FTP server. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa bekerja di studio virtual ini meskipun tidak dibatasi oleh waktu kerja, namun tetap saja ada tanggung jawab harian yang harus diselesaikan oleh masing-masing krunya, seperti laporan harian, upload file progress pekerjaan hari tersebut atau hanya sekedar mengecek email internal.

Di akhir presentasinya, Greg menunjukkan beberapa hasil karya art-nya yang sudah digunakan dalam beberapa game Boomzap yang dirilis untuk PC, Mac, Wii dan iOS. Selain menunjukkan hasil karyanya, Greg juga membeberkan tentang waktu yang diperlukannya dan juga artist lain untuk mengerjakan art tersebut.

Seperti biasa, di akhir sesi para pembicara mendapatkan souvenir dan penghargaan dari panitia, serta kembali acara dihentikan sejenak untuk coffee break. Saya akan segera kembali dengan liputan sesi keempat atau yang terakhir..

Bagi yang ketinggalan dua part sebelumnya, silahkan menuju ke salah satu link di bawah ini..

• Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 1
• Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 2
• Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 3
• Game Developers Gathering 2012: Event Roundup Part 4