Casual Connect Asia 2016, Konferensi Game Kasual yang Semakin Mendunia!
Ada banyak perbedaan yang membuat penyelenggaraan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apa saja?
Casual Connect Asia 2016 kembali digelar di Singapura. Apa yang membedakan antara gelaran tahun ini dengan tahun lalu? Semeriah apa acaranya?
[read_more id="252138"]
Sudah empat tahun berturut-turut Duniaku menjadi media partner resmi
Lantas, selain venue acara yang dipindahkan, apa saja sih yang berubah dibandingkan gelaran tahun lalu?
Pertama dari segi penataan venue acara. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat digelar di Shangri-La, venue acara kini lebih terpusat di satu titik. Ada sebuah hall besar di bagian depan tempat para sponsor menampilkan produk mereka, developer yang memamerkan karya, dan juga peserta Indie Showcase yang menampilkan karya-karya kreatif. Dan di belakang hall besar ini, terdapat tiga ruang lecture tempat para profesional industri untuk membagikan pengalaman dan insight mereka terhadap industri yang mereka geluti. Setelah pengunjung masuk ke dalam venue acara, mereka tidak perlu keluar lagi untuk berpindah dari ruang lecture ke hall showcase ataupun sebaliknya.
Selain itu, penataan venue acara juga terkesan lebih rapi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Sponsor (utamanya yang gold atau platinum) tidak lagi "diasingkan" dengan ruangan terpisah yang eksklusif. Semuanya menjadi satu, berbaur dengan developer yang mengikuti showcase. Tentu ini memudahkan banyak pihak, di satu sisi sponsor bisa dengan mudah bertemu dengan developer untuk menawarkan solusi yang mereka miliki untuk mengembangkan bisnis si developer. Di sisi lain, developer juga dengan mudah menemukan solusi yang mereka cari tanpa harus meninggalkan booth terlalu jauh. Sisi positifnya, tidak ada lagi ruangan yang terkesan "kosong" dari pengunjung seperti beberapa tahun sebelumnya.
Penataan meja Indie Showcase juga lebih rapi dan lebih "lega" untuk pengunjung. Penulis masih ingat tahun lalu sempat cukup kesulitan untuk menjangkau developer yang berada di tengah karena mepetnya jarak antar baris meja. Kali ini, jarak antar baris lebih lega, sehingga memudahkan pengunjung untuk mencicipi game-game yang berada di tengah barisan.
Berbicara mengenai Indie Showcase, ini adalah salah satu elemen yang membuat Casual Connect Asia 2016 ini lebih "mendunia". Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana showcase didominasi oleh developer asal Asia, kali ini tampak peserta dari luar Asia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Asia memang masih mendominasi, namun kali ini developer dari luar Asia juga cukup mengimbangi dari segi jumlah. Sebut saja contohnya Eropa, yang tahun ini diwakili beberapa negara seperti Jerman, Italia, Spanyol dan Polandia.
Positif? Tentu saja. Karena dengan lebih banyak negara yang ikut serta, antar negara bisa saling sharing mengenai bagaimana strategi untuk memasuki pasar negara masing-masing, yang tentu membuka wawasan baru di negara yang baru. Khususnya yang lintas benua, dimana developer Eropa bisa mencari tahu bagaimana memasuki pasar Asia, dan begitu pula sebaliknya. Namun kekurangannya, slot developer untuk setiap negara sepertinya dibuat lebih merata. Panitia Indie Showcase juga tampak lebih selektif dalam memilih game yang lolos. Hal ini dibuktikan dari kualitas game untuk Indie Showcase tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Oiya, tahun ini terjadi penurunan dari segi jumlah developer Indonesia yang mengikuti Indie Showcase ini. Jika tahun lalu tercatat ada lebih dari sepuluh developer yang lolos, maka tahun ini hanya empat saja: Agate Studio, Joyseed Gametribe, Anoman Studio dan GameChanger Team. Berkurangnya jumlah developer ini entah karena panitia Indie Showcase ingin lebih mengajak developer dari lebih banyak negara, atau karena memang karena kalah kualitas dibandingkan developer dari negara lainnya. Meskipun jumlah peserta Indie Showcase menurun, namun developer Indonesia yang datang sebagai pengunjung cukup banyak. Bukan cuma developer saja, melainkan ada juga dari publisher, payment gateway, ads network, mahasiswa dan juga media.
Dari segi lecture, di hari pertama tampak lebih banyak diskusi panel dibandingkan sesi sharing perseorangan. Materi bisnis masih mendominasi sebagian besar sesi di hari pertama. Namun bukan berarti materi teknis tidak ada. Salah satunya, di hari terakhir Epic Games secara khusus akan menggelar workshop Unreal Engine untuk para developer. Secara garis besar format acara, tidak banyak perbedaan antara penyelenggaraan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun dari sisi kemeriahan, jumlah developer baik yang memamerkan karya ataupun yang jadi pengunjung dan juga materi-materi yang disajikan di hari pertama ini, penulis rasa Casual Connect Asia 2016 secara keseluruhan bakal lebih meriah dibandingkan tahun lalu.
Namun sayang, di tahun keempat ini masih saja panitia tidak menyediakan press room bagi media yang hadir. Jadi, media yang meliput mau tidak mau jika ingin menulis harus "curi-curi" menulis di ruang lecture. Beruntung, yang tidak kalah penting, tahun ini makanannya lebih yahud dibandingkan tahun lalu! Hehehe..
Penasaran dengan apa saja materi menarik yang disajikan di Casual Connect Asia 2016 ini dan juga hal-hal menarik lainnya? Kamu bisa mengunjungi link di bawah ini. Artikel ini akan selalu di-update, jadi silahkan di-bookmark!
- Casual Connect Asia 2016 Segera Digelar, Apa Saja Agendanya?
- Tips untuk Developer Indie agar Bisa Adaptasi dengan Tren Pasar yang Cepat Berubah
- Square Enix tentang Pembajakan dan Perlunya Kerja Sama dengan Developer Lokal
- 9 Game Indie Keren Jawara Indie Prize 2016 Casual Connect Asia!
- 5 Tips Sukses dari Publisher untuk Merilis dan Monetisasi Game
- 10 Game Terbaik di Indie Prize Asia 2016 Versi Duniaku yang Wajib Kamu Mainkan!
- Mengintip Aktivitas Developer Indonesia Peserta Indie Prize Casual Connect Asia 2016!
- 3 Langkah Meningkatkan Jumlah Pengguna Game Menggunakan Facebook
- Tips Sukses Membuat Game Menggunakan Engine Unity
- 10 Kesalahan yang Harus Kamu Hindari Saat Menghadiri Casual Connect Asia