5 Anime Ini Keren, tapi Pantas Diberi Predikat Anime dengan Ending Terburuk!
Tak ada yang lebih memuakkan ketimbang harus menerima fakta bahwa anime pujaan kita gagal menghadirkan ending yang memuaskan.
Bersiaplah untuk ... T E R C E N G A N G[/caption]
Tak ada yang lebih memuakkan ketimbang harus menerima fakta bahwa anime pujaan kita gagal menghadirkan ending yang memuaskan. Inilah 5 anime dengan ending terburuk!
[duniaku_baca_juga]
Ending atau penutup kisah dari sebuah anime merupakan salah satu bagian paling sakral dalam sebuah karya. Diperlukan gagasan terbaik dan paling matang untuk menciptakan suatu ending yang berkesan di hati para penonton.
Jika dianggap sepele, suatu judul anime yang berisi belasan hingga puluhan episode yang telah berhasil memuaskan hasrat para penikmatnya selama itu bisa berakhir hambar, mudah dilupakan, serta dibanjiri kicau-kicau negatif sepanjang masa. Maka dari itu orang-orang di balik pembuatan anime senantiasa mengerahkan daya pikir ekstra untuk menyajikan “klimaks” yang sesuai dengan ekspektasi para pemirsa.
Sayangnya tak semua kreator berpikiran mulia seperti itu.
Tak sedikit dari mereka yang tampaknya kurang piawai dalam mengeksekusi ending terbaik bagi animenya sendiri. Entah sengaja atau tidak, mereka menyisipkan berbagai unsur yang tak perlu atau tak penting dalam akhir kisah animenya. Beberapa di antara mereka bahkan seperti telah terkuras habis daya kreativitasnya dan kehilangan arah seiring dengan semakin dekatnya mereka ke pengujung akhir karyanya.
Sebagai penonton apalagi yang gratisan, kita tentu maklum dengan terlibatnya ragam faktor eksternal maupun internal yang menyebabkan “tragedi” ini bisa terjadi. Barangkali faktor minimya biaya yang membuat mereka terpaksa memangkas jumlah karyawan atau ketidakpastian dari pihak stasiun televisi yang sudi menayangkan kompilasi episode musim berikutnya dari karya mereka.
Akan tetapi, apa jadinya jika bencana ini ikut menyerang sebuah anime yang ditonton oleh jutaan pasang mata dengan basis penggemar yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia? yang memiliki dana yang nyaris tak terbatas berkat larisnya hak siar anime mereka? atau bahkan manganya jauh sebelum karya tersebut dijewantahkan ke dalam format digital? Pastinya di situ kita merasa semakin muak.
[duniaku_adsense]
Kendati mendapat banyak protes dari para pemirsa, adalah sebuah fakta bahwa ending tak jelas seperti ini mempunyai pasarnya sendiri. Kamu mungkin saja tidak akan mengerti apapun setelah menonton ending yang ngawur tersebut. Mungkin juga setelahnya kamu bakal makin giat berdiskusi dengan sesama fans, menontonnya kembali, menelaah tiap-tiap poin didalamnya, dan malah makin kebingungan dibuatnya, atau kamu cukup beruntung dan menemukan makna-makna simbolis yang terkandung dalam karya tersebut.
Cukup basa-basinya dan mari langsung saja kita simak lima anime dengan ending terburuk:
[page_break no="1" title="Fullmetal Alchemist (2003-2004)"]
Bukan, ini bukan tentang Fullmetal Alchemist Brotherhood rilisan tahun 2011 yang fenomenal itu. Ini adalah tentang seri orisinalnya yang bercabang sesaat setelah Maes Hughes terbunuh. Para homunculus yang ada dalam seri ini berbeda dari manganya, di mana Sloth adalah mayat ibu Edward dan Alphonse sendiri, dan Envy adalah mayat guru mereka yang berubah menjadi homunculus. Dan meski punya 51 episode untuk menguraikan kisah yang epik ini, ending Fullmetal Alchemist dinilai sangat mengecewakan para penggemarnya.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/07/23/pembahasan-dragon-ball-super-100/" title="Suka Ama Goku? Kupas Tuntas Yuk Dragon Ball Episode 100!"]
Di akhir cerita, Ed mengorbankan nyawanya sendiri untuk menjadi Philosopher’s Stone demi menyelamatkan adiknya yang sekarat, di mana dia dilemparkan ke dunia kita tanpa alkimia dan sedang dilanda Perang Dunia 2 dan hidup bersama adik dan ayahnya versi dunia kita untuk selamanya. Bingung, kan? Oh, ngomong-ngomong supaya ending ini jadi semakin ngawur, Alphonse dunia alkimia juga hilang ingatan.
Movienya menceritakan perjuangan Ed di Jerman dan gerbang antar dunia terbuka kembali, dan Alphonse memutuskan masuk ke dunia ini dan hidup bersama Ed, meninggalkan Winry sendirian. Tak ada Fullmetal ataupun Alchemist dalam ending itu.
[page_break no="2" title="Macross Frontier (2008)"]
Seri perang robot raksasa yang ditunggangi pemuda tampan memang lebih didominasi oleh Gundam. Namun seri Macross tak patah arang. Dirilislah Macross Frontier dengan visual memukau, robor-robot gagah, dan sang pilot sebagai tokoh utama yang tampak lebih mirip sebagai model majalah wanita.
Dengan cerita yang berkutat di seputaran perang angkasa dengan para alien monster serta romansa sang tokoh utama Alto Saotome dengan dua heroine, Sheryll Nome dan Ranka Lee, seri ini sukses menggaet perhatian penonton terutama berkat cinta segitiga mereka. Namun, setelah seri usai dan dua movie dikeluarkan, Macross Frontier masih nihil dalam menyajikan ending yang memuaskan para fans.
Ranka Lee yang berperan sebagai perwakilan para alien dan Sheryl Nome yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan alien melalui nyanyiannya terlihat berduet dengan Alto di dalam robot raksasa yang ditungganginya sembari menghancurkan semua yang menghalangi jalannya di akhir movie kedua.
Setelah mereka sampai di monster alien raksasa penyebab semua kekacauan di movie, Alto jelas menolak Ranka dan saat akan menghadap Sheryl mengalami kecelakaan sembari Sheryl pingsan karena menghabiskan sisa kekuatannya. Hal selanjutnya yang kita tahu adalah Ranka yang duduk di sebelah Sheryl yang tidur dalam tabung es Cryogenic, dan Alto dianggap meninggal dalam tugas. Tamat.
Fans yang murka menyesalkan banyaknya pertanyaan dalam seri Macross Frontier yang tak terjawab dan movie kedua hanya menegaskan bahwa Alto menolak Ranka.
[page_break no="3" title="School Days (2007)"]
Saat pertama menontonnya, kamu tak akan pernah menyangka bagaimana alur dari anime bernuansa romantis ini. Makoto Ito kedapatan menyukai Kotonoha oleh Sekai teman sekelasnya saat dia menjadikan gadis itu wallpaper ponselnya. Tak hanya mendukung, Sekai juga malah membantu mencomblangkan mereka berdua hingga akhirnya mereka berpacaran.
Sayang Makoto bukanlah gambaran pacar teladan, dan mulai berselingkuh dengan Sekai yang juga memendam perasaan padanya. Dengan perasaan bersalah namun senang, Sekai menerimanya.
[duniaku_adsense]
Masalah mulai muncul saat Sekai mengaku mengandung anak Makoto. Makoto yang kebingungan memutuskan untuk kembali pada Kotonoha yang mulai gila karena ditinggalkan olehnya. Sekai yang marah karena Makoto “selingkuh” pada Kotonoha kalap dan menusuk-nusuk Makoto dengan pisau, membunuhnya. Kotonoha yang mengetahui itu memotong kepala Makoto dan memberinya pada Sekai sebelum membunuhnya juga.
Anime ini berakhir dengan Kotonoha yang sudah gila mengelus-elus potongan kepala Makoto sambil tersenyum di atas kapal layar menatap matahari terbit. Adegan ini sangat brutal hingga harus diundur beberapa minggu karena bertepatan dengan kecelakaan kapal layar di Jepang.
[read_more id="323286"]
Kamu tak akan menyangka anime apa yang bercokol di posisi 4 dan 5. Klik langsung untuk mencari tahu!
[page_break no="4" title="Naruto (2002-2016)"]
Dan Anime dengan jumlah filler paing banyak jatuh ke pada ...[/caption]
Naruto adalah sebuah seri kolosal yang bercabang menjadi seri game dan anime dengan fanbase loyal yang akan mendukungnya sepenuh mati. Perjuangan sang tokoh utama kita ikuti mulai sejak ia kecil hingga beranjak dewasa dan akhirnya menjadi Hokage, posisi yang dia impi-impikan sejak dahulu kala.
Tepuk tangan meriah dan ucapan selamat tak henti terucap saat seri ini akhirnya tamat di tahun 2016. Namun tak hanya kegembiraan dan senyum yang mengantar kepergian Naruto, karena nyatanya banyak yang kecewa dengan bagaimana Naruto berakhir.
[duniaku_baca_juga]
Naruto terkenal dengan jutsu-jutsunya yang keren dan pertarungan antar Shinobi yang memukau. Namun melaju ke akhir seri, Naruto seperti terobsesi untuk menyelamatkan lawan-lawannya. Dan yang paling terkenal adalah pertarungan Naruto dan Obito dimana Naruto “mendakwahi” Obito hingga ia berubah pikiran.
Sang mangaka juga terlihat seperti memasang-masangkan para karakter agar mendapat jodoh masing-masing, dikompori oleh permintaan fanbase yang memang gemar menjodoh-jodohkan karakter sedari dulu.
Ini terlihat jelas di akhir jilid manga dimana para karakter dipasangkan dan menikah dengan yang lainnya, seperti Ino dan Sai, Shikamaru dan Temari, Sasuke dan Sakura, Naruto dan Hinata, dan yang lain. Terlebih di dalam movie Road to Boruto mereka mempunyai anak-anak yang tak lebih dari fotokopi orang tuanya.
Movie The Last Naruto juga dilihat sebagai fanservice besar-besaran di mana jika semua jutsu dan pertempuran di dalamnya dihilangkan, yang ada hanyalah drama percintaan antara Naruto dengan Hinata serta Sasuke dengan Sakura yang tak diperlukan. Apalagi, mengingat di akhir manga kita bisa melihat mereka menikah bahagia dan bersama anak-anak mereka. Sepertinya Masashi Kishimoto tak teguh dalam menjalani “Jalan Ninja”-nya.
[page_break no="5" title="Neon Genesis Evangelion (1995-1997)"]
Neon Genesis Evangelion adalah salah satu pelopor, jika bukan yang nomor satu dalam urusan ending tak masuk akal. Seri ini diisi oleh ABG yang merengek dan menolak untuk bertarung dalam robot raksasa, gadis yang terlihat tak bisa berekspresi apapun, seorang tsundere yang psikologisnya terguncang, ayah yang ingin menghancurkan dunia demi bertemu kembali dengan mendiang istrinya, dan karakter lainnya lagi yang kurang lebih sama dengan yang di atas.
Pesan simbolis dan emosional di dalam seri ini begitu melimpah sehingga membuat orang heran bagaimana seri sekontradiktif ini dapat tayang di depan layar kaca, mungkin badan penyensoran televisi pada jaman itu tak seketat sekarang.
[duniaku_adsense]
Dari episode pertama kita disuguhi dengan pertarungan antara robot raksasa dengan monster berbentuk aneh bernama “malaikat” yang merupakan ancaman bagi bumi. Mengenyampingkan pilot berusia 14 tahun dan pesan-pesan simbolis bertema alkitab dalam malaikat, seri ini penuh dengan masalah psikologis dan konsekuensinya bagi para remaja pilot robot raksasa “Eva”.
Setelah melalui beberapa pertarungan setengah mati dengan para malaikat, masalah psikologis remaja yang menyerupai PTSD yang tak terselesaikan, romansa membingungkan yang tak membuat satupun karakter merasa bahagia, dan jeritan Shinji yang memekikkan telinga, dalam dua episode terakhirnya kita disuguhi dengan garisan gambar warna warni, pelamunan tentang masalah-masalah psikologis para karakter, dan istilah-istilah yang tak masuk di akal.
Episode terakhir menghadiahi penonton dengan tepuk tangan dari seluruh karakter untuk si tokoh utama, Shinji Ikari, dan berkata semua ini hanyalah eksperimen yang mereka buat, bahkan oleh penguin peliharaan mereka. Bayangkan bertarung setengah mati dengan monster mematikan hanya untuk mendapat tepuk tangan dari seekor penguin.
Walaupun movie-nya muncul untuk menyelesaikan masalah ini, alur ceritanya tak kalah membingungkan dan memusingkan penonton bahkan yang setia mengikuti serinya. Butuh diskusi bertahun-tahun dan analisis mendalam dari para fans untuk mendapatkan teori bagaimana alur cerita seri dan movie Neon Genesis Evangelion berlangsung dan itu semua hanyalah spekulasi semata. Sutradara seri ini mungkin seorang jenius atau dia sedang mabuk saat membuat cerita ini.
Itulah 5 anime dengan ending terburuk, paling mengejutkan, dan paling bikin kita muak melihatnya versi Duniaku. Mana ending yang paling mengejutkan atau mengesalkan menurut kamu? Tulis di kolom komentar ya!
[read_more id="323457"]
Diedit oleh Arya W. Wibowo