Agate Berkomitmen Mendorong Inovasi dalam Pengembangan Game Indonesia

Agate kembali berpartisipasi di IGDX 2023 kemarin

Agate Berkomitmen Mendorong Inovasi dalam Pengembangan Game Indonesia

Agate International (Agate), kembali berpartisipasi di ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Conference 2023, acara yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan AGI.

Apa saja yang menarik?  Simak di bawah ini! 

1. IGDX, acara yang mengalami peningkatan partisipan dibanding tahun sebelumnya

Agate Berkomitmen Mendorong Inovasi dalam Pengembangan Game IndonesiaFoto dari lokasi IGDX 2023. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

IGDX Conference tahun ini diikuti oleh 250 business participants yang merupakan peningkatan 100% dibanding tahun sebelumnya, terselenggaranya 1.000 business meetings, dan mendatangkan animo dari berbagai pihak internasional dengan menghadirkan para pemain industri gaming dari 20+ negara termasuk dari China, Amerika Serikat, Jepang, Korea, Australia, Swedia, Polandia, Jerman, dan Perancis.

Agate melihat inisiatif ini merupakan momen penting yang membuka berbagai peluang besar untuk industri gaming di Indonesia, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pasar industri gaming terbesar di dunia.

Baca Juga: Daftar 6 Pemenang Indonesia Game Awards di IGDX 2023 

2. Peran Agate dalam games yang dipamerkan IGDX 2023

Menurut data dari Kemenkominfo, AGI, dan Niko Partner, pasar game di Indonesia tahun 2022, market size di Indonesia mencapai Rp 25 triliun dan 0,8-1% yang mengonsumsi game lokal dengan 174,1 juta pemain game. Tercatat potensi industri game nasional sebesar 56,1% perusahaan game Indonesia menargetkan penjualan di pasar global, dan hanya  0,5% perusahaan yang secara khusus menargetkan pasar lokal.

Sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan standar industri game di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, Agate percaya bahwa berinvestasi dalam pertumbuhan komunitas pengembang game lokal adalah langkah yang penting. Agate berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan keunggulan dalam ekosistem pengembangan game di Indonesia, salah satunya lewat IGDX Conference 2023, yang bertujuan untuk memberdayakan dan menginspirasi bakat-bakat lokal sekaligus meningkatkan standar industri game di Indonesia.

Agate juga membuka akses untuk kesempatan pendanaan dan kemitraan, seiring dengan harapan untuk menciptakan pusat pengembangan game yang berkembang dan diakui secara global bersama dengan pelaku industri gaming tanah air lainnya. Bahkan, games yang dipamerkan di IGDX Conference 2023 antara lain merupakan hasil mentorship Agate di IGDX Academy.

3. Yang disampaikan oleh para petinggi Agate

Agate Berkomitmen Mendorong Inovasi dalam Pengembangan Game Indonesia(Dok. Agate)

Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate menyampaikan begini, “Kami sangat bangga dapat kembali mendukung IGDX Conference 2023, yang merupakan upaya  strategis untuk terus mendukung pertumbuhan industri game di Indonesia. Agate berkomitmen untuk memperkuat ekosistem pengembangan game tanah air dengan menekankan pentingnya talenta lokal yang memenuhi standar internasional. Melalui kolaborasi, inovasi, dan peningkatan kualitas, kami bertekad membawa industri gaming Indonesia ke panggung global. Kami yakin bahwa dengan dukungan yang solid dari komunitas dan kemitraan yang kokoh, kita dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk industri game Indonesia.”

Aditia Dwiperdana, Chief People Officer Agate, yang menjadi salah satu panelis di IGDX Conference 2023 dengan tema “The Importance of Team Culture in Game Studios: The Secret Behind Successful Studio”, memaparkan mengenai perjalanan pertumbuhan Agate hingga menjadi salah satu yang terdepan di Asia Tenggara. Agate juga menanamkan nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk para tim di dalam perusahaan yaitu, Positivity, Collaboration, Excellence, dan Level Up dengan harapan agar Agate bisa menjadi tempat untuk berbagai talenta, budaya, dan latar belakang yang disatukan untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan.

“Culture memegang peran kunci di Agate, karena membentuk identitas yang dimiliki Agate saat ini dan akan terus memandu dalam menjalankan perusahaan. Dua aspek budaya utama di Agate yang disoroti adalah Meritocracy dan Level-Up. Agate menekankan pentingnya memberikan penghargaan dan apresiasi kepada individu berdasarkan kemampuan mereka, bukan bergantung pada jabatan, masa kerja atau politik kantor. Konsep Level-Up mencerminkan dedikasi setiap individu di Agate untuk terus mengasah dan meningkatkan kemampuan mereka secara tekun yang relevan dengan industri game di mana teknologi dan tren terus berubah. Hal ini menjadi sangat penting di Indonesia, di mana industri game masih dalam tahap perkembangan dan tertinggal jauh dibandingkan dengan industri game di wilayah lainnya,” tutup Aditia.

Berbagai upaya Agate pun diperkuat oleh sinergi dengan berbagai program pemerintah, termasuk ikut serta sebagai pelaku industri yang diminta masukannya dalam penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) yang tengah diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan kementerian terkait. Nantinya, Perpres ini akan mengatur dan menyatukan arah strategi dan usaha pemerintah untuk pengembangkan industri game di Tanah Air yang meliputi pengembangan industri game nasional dalam hal pengembangan SDM, pembukaan akses pembiayaan dan permodalan, peningkatan promosi dan pembukaan akses pasar, penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai dan kompetitif, penyusunan peraturan UU penguatan ekosistem industri perangkat keras, pengembangan industri perangkat keras, dan aktivasi game Indonesia di kawasan regional dan global.

Nah itu kabar soal komitmen Agate mendorong inovasi pengembangan game Indonesia.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: 6 Game Indonesia Akan Datang yang Disorot di Panggung IGDX 2023

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU