Kenal Nggak? Inilah 6 Saiyan Perempuan di Dragon Ball! Semuanya Kuat!

Sebagai sebuah ras besar, tentunya bangsa Saiyan juga memiliki populasi perempuan. Mengingat seperti apa cara kerja kaum yang satu ini, sudah tentu mayoritas Saiyan perempuan pun minimal memiliki tekad bertarung yang setara dengan laki-lakinya.

Di era Dragon Ball Z, jumlah Saiya yang eksis mungkin sangat sedikit. Namun seiring dengan berkembangnya semesta seri ini, mulai bermunculan juga para Saiyan perempuan. Ada yang berdarah murni, ada juga yang dari garis darah orang tuanya.

Siapa saja? Cek daftar enam Saiyan Perempuan berikut ini!

Saiyan perempuan yang satu ini sih rasanya pasti dikenal oleh penonton Dragon Ball Super.

Caulifla adalah salah satu Saiyan paling cerdas yang pernah muncul di layar. Mungkin penampilan premannya membuat orang meremehkannya, namun nyatanya gadis ini bisa berubah menjadi Super Saiyan karena memahami aliran Ki-nya sendiri.

Kemampuan bertarung Caulifla juga terus berkembang selama turnamen, hingga ia sempat merepotkan Goku yang kelelahan. Kalau saja Caulifla dibiarkan mengasah skill-nya lebih cepat, ia mungkin minimal bisa mencapai Super Saiyan 3 di turnamen.

Sayangnya, karena keterbatasan waktu, kemampuan Caulifla pun tidak sampai berkembang ke batas maksimum. Setidaknya, setelah bergabung dengan Kale, ia sempat menjelma menjadi salah satu makhluk terkuat di semesta, yang harus dikalahkan oleh Ultra Instinct Goku.

Saiyan perempuan yang satu ini juga rasanya tidak mungkin terlupakan oleh fan Dragon Ball Super.

Caulifla mungkin butuh waktu untuk mencuri perhatian, mengingat perubahan wujudnya “hanya” Super Saiyan standar, sementara para Saiyan di Universe 7 antara sudah memiliki God Ki atau Mystic form. Tapi Kale langsung diperhatikan sejak desainnya pertama kali terkuak karena dia ini Broly di Dragon Ball Super.

Kale pun menunjukkan tendensi destruktif khas Broly di Tournament of Power. Selain Jiren, ia selalu bisa menghajar siapa pun yang mencoba menghadang jalannya. Termasuk Super Saiyan Blue Goku.

Bisa dibilang, kekuatan fisik Kefla mungkin bisa begitu kuat sebagian besar karena Kale. Caulifla yang menjadi penyumbang kecerdasan dan teknik.

Dua Saiyan perempuan lain bisa kamu cek di halaman kedua!

Saiyan perempuan yang satu ini adalah bagian dari kelompok elit Bardock, bapaknya Goku. Sama seperti rekan-rekannya, Fasha dapat berubah menjadi Oozaru. Kekuatan ini lalu bisa ia manfaatkan untuk menghancurkan penduduk dari planet-planet yang diincar.

Meski brutal, Fasha juga masih memiliki sisi lembut. Dia yang menasehati agar Bardock menemui anaknya, setelah mereka sebelumnya sukses menyerang Planet Kanassa.

Fasha dan rekan-rekannya, sayangnya, dibunuh oleh pasukan Dodoria.

Saiyan perempuan yang satu ini jelas sangat berpengaruh untuk dunia Dragon Ball secara keseluruhan. Dialah istri Bardock. Jadi, yep, dia ini ibu dari Raditz dan Kakarot.

Sebelum menjadi ibu, Gine adalah petarung. Ia bahkan sempat berada di kelompok Bardock. Namun tampaknya ia memutuskan untuk mundur dan bekerja sebagai pemotong daging.

Meski begitu, Gine masih mengenakan armor khas bangsa Saiyan. Jadi mungkin kalau memang dibutuhkan, ia masih bisa bertempur.

Gine adalah salah satu korban dari kehancuran Planet Vegeta di tangan Frieza.

Dua Saiyan perempuan di halaman ketiga tergolong unik. Kenapa? Karena mereka bukan darah murni! Cek identitas mereka di halaman ketiga!

Pan tergolong seperempat Saiyan. Ayahnya, Gohan, sejak awal adalah campuran antara penduduk Bumi dengan Saiyan. Lalu Gohan menikah dengan Videl yang benar-benar manusia.

Gadis yang satu ini masih jadi bayi di Dragon Ball Super. Tapi di Dragon Ball GT dia bisa dibilang termasuk sebagai salah satu tokoh utama, bersama Trunks dan Goku yang jadi kecil lagi.

Walau darahnya hanya seperempat Saiyan, Pan masih memiliki kemampuan bertarung yang diturunkan dari gen ayah dan ibunya. Ia bisa terbang dan meluncurkan Kamehameha.

Menariknya, dari segi penampilan Pan lebih terasa sebagai Chichi kecil ketimbang keturunan dari Videl. Darah Gohan jelas lebih kuat untuk putrinya ini.

Mengingat Bulla adalah turunan dari Vegeta dan Bulma, Saiyan perempuan yang satu ini mungkin memiliki darah yang lebih murni bila dibandingkan Pan. Dia bahkan seharusnya bisa berubah menjadi Super Saiyan dengan mudah, seperti yang terjadi kepada Trunks dan Goten.

Meski begitu, ketimbang mirip Vegeta, Bulla jauh lebih menyerupai ibunya, baik dari penampilan maupun sifat. Hobi Bulla yang terasa seperti gadis remaja biasa, seperti remaja, tampaknya menghambat bakat petarungnya untuk tumbuh dengan benar.

Sejauh ini, Bulla baru terlahir di Super. Untuk GT, Bulla juga benar-benar hanya tampil sebagai karakter pendukung dan tak pernah menunjukkan potensi petarungnya.

Nah, itulah enam Saiyan perempuan yang berpengaruh di semesta Dragon Ball. Ada nama lain yang seharusnya disebutkan di sini? Sampaikan di kolom komentar!

Ingin mendiskusikan topik ini dengan teman-temanmu? Jangan ragu untuk share dan tag!