Review Legends of Tomorrow Episode 3 - Blood Ties
Episode yang patut untuk dicek, terutama untuk fans karakter White Canary dan Captain Cold.
Legends of Tomorrow episode 3 berkaitan dengan episode sebelumnya, terutama konsekuensi dari kejadian mengejutkan di klimaks episode 2. Apakah serial ini dapat menyajikan hiburan dan drama yang lebih baik?
Di episode sebelumnya, upaya tim ini untuk menghentikan Vandal Savage berujung kepada kegagalan. Untuk Legends of Tomorrow episode 3, dibantu oleh usulan Sara Lance, Rip Hunter mulai menyusun rencana untuk setidaknya menghambat Savage, hingga mereka bisa menemukan solusi menghentikan permanen manusia abadi itu. Namun rencana yang ia pikirkan justru akan membawanya menemukan kejutan tak mengenakkan, konsekuensi dari kesalahan timnya di episode sebelumnya.
Captain Cold dan Heatwave sejauh ini masih bisa menahan naluri kriminal mereka untuk mengacau. Namun kali ini Cold memikirkan sebuah rencana baru, yang berisiko melenyapkan dia dari linimasa. Akankah ia berhasil? Ataukah tindakan semberononya ini akan memicu masalah kepada keseluruhan tim?
Sementara itu, Hawkgirl masih terluka parah. Atom dan Martin Stein berupaya untuk menolongnya dengan cara yang... tidak konvensional. Apakah mereka berhasil?
[read_more id="239739"]
Apa kamu fans Sara Lance, sang White Canary? Atau Captain Cold? Kalau iya, episode ini wajib kamu saksikan. Dengan absennya satu anggota Legends, dan K.O-nya satu anggota lain, serial ini akhirnya bisa menyorot aksi Sara secara lebih mendalam.
Keberadaan seseorang yang "sekedar" ahli bela diri di tim bersenjata dan berkemampuan super memang selalu membuat kening berkerut. Lihat saja reaksi orang-orang kepada Hawkeye dan Black Widow sebelum Avengers pertama. Dibandingkan anggota lain Legends, yang dilengkapi dengan kemampuan energi api, pistol es dan panas, sayap, hingga armor canggih gabungan teknologi Iron Man-Ant-Man, Sara yang hanya mengandalkan teknik bela diri mungkin terkesan seperti titik lemah.
Tapi dia sama sekali bukan titik lemah Legends of Tomorrow. Mungkin dia tak terlalu menonjol di dua episode sebelumnya, namun episode kali ini menunjukkan secara detil bagaimana dia, sebagai mantan anggota League of Assassins, dapat memberi kontribusi signifikan kepada tim. Ia bahkan terlibat dalam dua adegan laga yang paling menonjol selama Legends of Tomorrow episode 3 ini, jadi fans benar-benar tak akan kelewatan aksinya.
Tapi, meski sejak dua episode perdana sepertinya tim ini mulai belajar menjadi satu kesatuan, persatuan itu masih juga belum terlihat di Legends of Tomorrow episode 3. Sejauh ini, kelompok ini benar-benar terlihat seperti kumpulan individu yang bergerak sendiri-sendiri, dengan alasan masing-masing. Cukup bikin bertanya-tanya kenapa Rip Hunter repot-repot merekrut mereka kalau ia akhirnya membuat keputusan seperti di episode ini.
Efek perjalanan waktu juga mulai membuat pusing. Kamu bisa melihat jawaban dari beberapa pertanyaan di sini, seperti kenapa Rip Hunter tidak langsung menyerang Savage di Mesir Kuno, di mana Kendra mungkin mengingat pasti di mana pria itu berada. Tapi itu pun juga memunculkan beberapa pertanyaan baru: kenapa dia tidak mencoba lagi? Apakah perjalanan lintas waktu ini memiliki batasan? Apa sebenarnya waktu akan mencoba memperbaiki lagi kesalahan di linimasa, seperti yang bisa kamu lihat contohnya di episode ini?
Kalau iya, apakah sebenarnya upaya para Legends untuk mengubah masa depan akan sia-sia?
Perjalanan lintas waktu bisa selalu membuat pusing bila digunakan untuk plot cerita. Terutama kalau plotnya lebih mementingkan hiburan, ketimbang pendekatan sains fiksi realistis. Sepertinya kunci untuk menikmati Legends of Tomorrow adalah tidak terlalu memikirkan efek tindakan karakter-karakter ini di masa lalu dan nikmati saja aksi-aksinya.
Tapi, secara keseluruhan ini adalah episode yang lumayan oke, dengan aksi-aksi keren, drama yang menarik, serta perkembangan karakter dan eksplorasi konsekuensi dari kejadian di episode sebelumnya. Masalahnya... hingga Legends of Tomorrow episode 3, serial ini terasa sekedar "cukup," bukan istimewa. Kualitas episodenya belum bisa disejajarkan dengan Arrow maupun musim perdana The Flash. Kita lihat saja apa serial ini juga bisa menjadi tayangan istimewa sebelum episodenya habis.