Review Central Intelligence - Film Komedi yang Seru
Sekali lagi, Dwayne "The Rock" Johnson memperlihatkan kalau dia adalah salah satu aktor paling karismatik di dunia!
Dalam Central Intelligence, Dwayne "The Rock" Johnson tampil bersama Kevin Hart untuk menangani masalah spionase. Baguskah filmnya?
Plot
Tahun 1996, Calvin Joyner adalah bintang di SMA Central. Anak muda ini berprestasi di berbagai klub olahraga, klub drama, dan kecerdasannya pun luar biasa. Tak heran ia dianggap sebagai anak dari SMA Central yang paling mungkin meraih kesuksesan.
Di sisi lain, Bob Stone alias Robbie Weirdicht adalah anak dengan obesitas yang tak memiliki teman. Menjelang kelulusan, ia dikerjai oleh sekumpulan penindas di hadapan semua sekolah, dan bahkan tak ada guru yang berinisiatif membantunya. Satu-satunya yang bersedia menolong Bob hanya Calvin.
2016, karir Calvin mandek sebagai akuntan. Bahkan untuk promosi dia disalip oleh yuniornya di kantor. Ia pun tak bersemangat saat hendak diundang datang ke reuni sekolah. Di saat itulah ia kembali dihubungi oleh Bob Stone, yang telah menjelma menjadi The Rock. Apakah Bob benar-benar hanya ingin bersenang-senang dengan satu-satunya orang yang pernah baik kepadanya di sekolah? Ataukah ada maksud gelap di balik kedatangannya ini? Dan kenapa pula CIA sampai terlibat ke dalam kehidupan Calvin?
Komedi Dewasa yang Cukup Oke
[read_more id="256064"]
Di Amerika, Central Intelligence diberikan rating PG-13 untuk humor kasar dan vulgar, beberapa adegan bugil, sedikit kata-kata kasar, serta kekerasan. Unsur-unsur tersebut mungkin dinilai pas untuk remaja di negeri asalnya. Namun di sini, Central Intelligence diberi rating untuk dewasa.
Membaca penjelasan tadi sebenarnya membangkitkan citra film sekelas American Pie, yang mengandalkan humor vulgar menjijikkan, situasi dewasa, dan lain sebagainya untuk mengundang tawa. Apakah itu juga yang disajikan Central Intelligence? Untungnya tidak.
Untuk ukuran film humor dengan deretan peringatan seperti di atas, Central Intelligence justru terasa jinak. Mungkin memang karena ada adegan yang disunting oleh lembaga lokal, atau mungkin memang sejak awal filmnya tersaji seperti ini. Tapi tak ada humor yang mengandalkan unsur jijik, tak ada fan service yang terlalu ditujukan ke laki-laki. Komedi yang tersaji malah sebenarnya terasa bisa dinikmati oleh ABG hingga dewasa.
Lucunya, ketimbang untuk karakter perempuan, fan service di film Central Intelligence justru terfokus kepada badan kekar The Rock. Jadi mungkin justru penonton perempuan yang harus waspada bila ingin menyaksikan film ini di saat puasa.
Tontonan yang Ringan dan Menghibur
CENTRAL INTELLIGENCE[/caption]
Tanpa humor vulgar ataupun fan service berlebihan, film ini harus mengandalkan karisma The Rock dan kemampuan komedi Kevin Hart. Hasilnya? Ternyata sangat menghibur.
The Rock kembali tampil dalam personanya di film-film awalnya dulu: seorang pria perkasa namun dengan selera kocak. Sementara itu, Kevin Hart kurang lebih menyajikan karakter yang mirip dengan karakter-karakternya sebelum ini. Mereka berdua adalah fokus cerita, dan mereka pun mampu membawa film ini dari awal hingga akhir.
Tak hanya komedi, Central Intelligence pun diisi dengan adegan-adegan laga yang serius. Tidak setingkat dengan aksi The Rock di Fast and Furious mungkin, namun bisa menghibur fan yang membutuhkan tembak-tembakan dan baku hantam sebagai hiburan.
Kesimpulan
Central Intelligence tidak termasuk ke dalam film yang berbobot. Kamu bisa saja sudah melupakan banyak detil ceritanya saat kamu meninggalkan bioskop. Plotnya pun tergolong mudah untuk ditebak. Namun itu bukan berarti ini film yang buruk.
Karisma The Rock, kemampuan komedi Kevin Hart, dan juga naskah yang melandasi Central Intelligence sukses menyajikan tontonan yang bisa membuat terpingkal-pingkal. Selama kamu bukan tipe penonton yang bisa tergoda dengan fisik The Rock yang disajikan fan service sepanjang film, ini adalah film ringan yang bisa kamu saksikan sambil menunggu buka.
[youtube_embed id="MxEw3elSJ8M"]