8 Momen Tersedih di Tournament of Power: Ada yang Gak Terduga Bikin Nangis!
Ada beberapa momen ini yang bener-bener ngagetin dan nge-feels!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada dasarnya, Universal Survival saga memiliki potensi menjadi alur yang bisa membuat depresi. Bayangkan saja, kita harus mengenal tujuh tim selain Universe 7, yang pada akhirnya pasti akan musnah.
Ending-nya mungkin bahagia. Tapi tetap saja, selama berjalannya turnamen ada beberapa momen yang sempat membuat sakit hati. Tentunya beberapa kehancuran semesta bikin sedih, tapi ada juga momen individu yang tak kalah bikin sakit.
Inilah delapan momen tersedih di Tournament of Power!
Saat melawan Saonel dan Pirina, Piccolo awalnya terlihat terdesak. Bukan hanya karena dia kelelahan (dia sudah harus menumbuhkan lengannya, itu memakan energi), tapi juga karena dia grogi harus melawan kaumnya sendiri.
Lalu begitu didatangi oleh bayang-bayang Kami dan Nail, dua sosok yang telah memperkuatnya, Piccolo pun terpaksa menerima kenyataan kalau ia harus berjuang dan membantu Gohan.
Pada awalnya, tidak ada petarung Universe 10 yang menonjol. Bahkan Murichim pun dapat tersingkir dengan mudah.
Lalu muncul Obuni, pejuang yang tampaknya terlihat sombong. Ia lalu membuktikan kalau dirinya mampu merepotkan Gohan, dan Gohan tidak hanya bisa mengandalkan ototnya untuk menang.
Setelah Obuni tersingkir, dia meninggalkan harta berharganya di arena: foto keluarganya. Tidak perlu flashback, satu temuan itu saja sudah memberi pendalaman karakter yang benar-benar nendang. Terutama untuk Gohan, yang sama-sama sudah punya anak-istri, dan baru saja mengalahkan Obuni.
Kemudian Universe 10 musnah dan bahkan peninggalan Obuni itu pun tak dibiarkan tersisa.
Dua lagi momen tersedih di Tournament of Power dapat kamu baca di halaman kedua!
Gowasu belum lama harus menelan pil pahit karena ulah Zamasu. Setelah itu Rumsshi sampai harus membantunya merekrut petarung, karena Gowasu khawatir petarung yang ia temukan akan seperti Zamasu lagi.
Seakan itu belum cukup buruk, semestanya tersingkir cepat di turnamen. Bukannya menjerit putus asa seperti Ro, Gowasu justru dengan tenang memberi selamat kepada Obuni
Setelah tersingkir, Jiren dikelilingi Pride Troopers dan Toppo. Bahkan Belmod pun ikut memandanginya.
Anggota Pride Trooper yang sepanjang turnamen ini tidak peduli terhadap rekannya kini berhasil memperoleh respek dan perhatian rekan-rekannya setelah upayanya untuk menang meski sudah kelelahan dan dikeroyok oleh tiga musuh tangguh.
Jangan lupakan juga senyum terakhir Jiren sebelum dia dimusnahkan. Satu momen itu menunjukkan kalau kepribadian Jiren mulai berkembang dibanding saat dia pertama kali muncul.
Lanjutan momen tersedih di Tournament of Power dapat kamu baca di halaman ketiga!
Android 17 baru saja disangka meledakkan diri. Frieza menghilang. Goku masih tidak bisa bergerak. Hanya Vegeta yang dapat mengulur waktu agar rivalnya bisa bangkit dan menggunakan Ultra Instinct lagi.
Tapi Vegeta bahkan tidak bisa menjadi Super Saiyan 1.
Itu tidak menghentikan Vegeta untuk mencoba melawan, tentu saja. Meski begitu, walau ia masih dimotivasi untuk memulihkan Universe 6 dan dikompori visi keluarganya, pada akhirnya ia bahkan tidak bisa memberi perlawanan berarti kepada Jiren.
Itulah alasan pengorbanan Vegeta termasuk momen tersedih di Tournament of Power. Kalau saja dia menjadi SSGSS Evolution, dia mungkin bisa memberi perlawanan yang menarik. Namun ia bahkan tidak mampu melakukan itu.
Sudah dibahas sebelumnya di artkel adegan kehancuran terbaik di Dragon Ball Super, kemusnahan Universe 6 terasa sangat nonjok karena kita familier terhadap semua orang dan dewa yang lenyap.
Cabba terancam tidak bisa memenuhi janjinya kepada Vegeta. Caulifla musnah sebelum dapat menguasai Super Saiyan 3. Upaya Saonel dan Pirina meleburkan diri dengan banyak sekali Namek terbukti sia-sia.
Jangan lupakan juga anggukan respek Vados melihat Champa dilenyapkan, juga reaksi Beerus yang seperti terpukul melihat saudaranya sendiri – yang sangat sering cekcok dengan dia – benar-benar dilenyapkan.
Dua momen tersedih di Tournament of Power yang sempat beneran bikin baper banget dapat kamu cek di halaman keempat!
Ini adalah momen yang benar-benar mengejutkan.
Sebelumnya, kita sudah tahu kalau motivasi 17 adalah untuk keluarganya. Dia hanya ingin kapal pesiar mewah agar dia bisa membawa anak istrinya keliling dunia.
Saat 17 menyatakan dia membuang motivasi tersebut, lalu ia seperti meledakkan diri, tidak sedikit penonton yang terpukul. Apalagi kita kemudian diperlihatkan reaksi sedih Android 18.
Awalnya 18 mungkin dingin terhadap saudaranya sendiri. Namun mereka saling membantu di turnamen. Setelah 17 menolong 18 sebelum menghadapi Ribrianne, mereka pun terasa benar-benar dekat. 18 bahkan seperti menyadari 17 lebih kuat dan berguna ketimbang dirinya, sampai dia mengorbankan diri untuk memastikan 17 tetap di ring.
Melihat 17 seperti meledakkan diri, 18 jelas adalah salah satu yang paling terpukul.
Untungnya terungkap kemudian kalau 17 baik-baik saja.
Memang kematian ini tidak permanen, tapi tetap saja menyaksikan ini benar-benar nonjok. Terutama untuk veteran yang sudah menyaksikan seri ini sejak Dragon Ball klasik dulu.
Sempat diprediksi akan tersingkir pertama karena latihannya yang konyol, Roshi justru mengeliminasi sejumlah petarung yang berpotensi mengganggu rekan-rekannya jika dibiarkan. Termasuk Ganos, tukang pukul utama Universe 4.
Di puncak momen kehebatannya ini, Roshi berhasil didesak balik oleh Ganos. Namun ia mengerahkan seluruh energi kehidupannya untuk menembakkan Kamehameha terkuat yang dapat ia luncurkan. Ganos kalah, tapi Roshi sendiri ambruk dan benar-benar sempat mati.
Untung Goku masih sempat menghidupkannya dengan manipulasi Ki.
Nah, itulah menurut penulis momen tersedih di Tournament of Power. Kalau menurut kamu mana nih yang paling sedih? Sampaikan di kolom komentar!