Inilah Rencana Masa Depan Serial TV Marvel!
Heroic Hollywood membocorkan rencana serial TV Marvel! Superhero mana saja yang akan diadaptasi dalam serial ABC dan Netflix?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah Daredevil sukses besar di Netflix, baik dari segi rating maupun respons kritikus, Marvel mulai mempersiapkan karakter-karakter yang akan mereka tampilkan selanjutnya, baik yang lewat stasiun TV maupun yang akan ekslusif disajikan dari layanan Netflix. Siapa saja karakter yang sedang dipersiapkan untuk serial TV Marvel terbaru? Mari kita lihat!
Sumber dari berita ini adalah dari artikel [outbound_link text="Heroic Hollywood" link="http://heroichollywood.com/home-1/2015/5/31/a-look-inside-marvels-phase-2-of-netflix-shows"], yang telah melemparkan berbagai konfirmasi dan spekulasi tentang masa depan serial TV Marvel.
Dalam artikel itu disebutkan kalau Kevin Feige, kepala di balik Marvel Studios, sebenarnya tidak terlalu suka dengan dunia Marvel versi TV. Karenanya kalau kamu perhatikan, sejauh ini film-film Marvel Cinematic Universe mengabaikan saja plot Agent of S.H.I.E.L.D., sementara Agent Carter memang sama sekali tak akan mempengaruhi MCU.
Agent Carter dan Agent of S.H.I.E.L.D. tetap direncanakan untuk lanjut di ABC. Selain itu, ABC dan Netflix sama-sama sudah menyiapkan deretan karakter untuk semakin memanjakan fans. Siapa saja? Mari kita lihat!
[page_break no="1" title="Cloak and Dagger"]
Salah satu judul yang disebutkan akan jadi serial TV Marvel untuk ABC adalah Cloak and Dagger. Fans kasual mungkin tidak terlalu kenal karakter ini. Jadi, siapa mereka?
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/06/08/batman-mengalahkan-superman-dalam-iklan-hyundai/" title="Batman Mengalahkan Superman Dalam Iklan Hyundai Ini!"]
Garis besar masa lalu mereka bisa kamu lihat dalam artikel [outbound_link text="Cloak " link="http://marvel.wikia.com/Tyrone_Johnson_%28Earth-616%29"] dan [outbound_link text="Dagger " link="http://marvel.wikia.com/Tandy_Bowen_%28Earth-616%29"] di Marvel Wiki. Intinya, mereka adalah dua pelarian dari latar belakang berbeda. Dagger, Tandy Bowen, adalah putri orang kaya, sementara Cloak, Tyrone Johnson, berasal dari lingkungan kumuh. Mereka bertemu saat keduanya melarikan diri, dan menjadi sahabat baik.
Sebenarnya sayang kalau serial TV Marvel yang menayangkan Cloak dan Dagger justru tampil di ABC. Di komik, mereka mendapatkan kekuatan mereka setelah selamat dari percobaan obat Maggia (kelompok Mafia di Marvel Comics). Setelah itu Dagger mendapat kekuatan cahaya, yang memungkinkan dia melemparkan belati cahaya, sementara itu Cloak memperoleh kekuatan kegelapan.
Kenapa sayang Cloak dan Dagger justru tampil di ABC? Cloak dan Dagger tidak pernah menjadi superhero besar, namun sepanjang karir mereka, mereka sudah berinteraksi dengan banyak karakter. Salah satunya adalah Spider-Man, yang berhasil meyakinkan mereka untuk tidak bertindak terlalu brutal dalam menangani musuh. Mereka juga pernah bekerja sama dengan karakter-karakter yang kini dipersiapkan menjadi Defenders, yakni Iron Fist, Luke Cage, dan Daredevil. Maggia pun lebih dapat dibayangkan muncul mengganggu Daredevil di Netflix.
[page_break no="2" title="Ms. Marvel"]
Lho, bukannya Captain Marvel sudah direncanakan untuk tampil di [outbound_link text="Phase 3 Marvel Cinematic Universe" link="http://marvelcinematicuniverse.wikia.com/wiki/Phase_Three"]? Terus kenapa ada nama Ms. Marvel di daftar serial TV Marvel? Yah, itu karena Ms. Marvel yang disajikan di sini bukan Carol Danvers, yang akan menjadi Captain Marvel. Ini adalah karakter yang di komik menggantikan posisi Danvers sebagai Miss Marvel, yakni [outbound_link text="Kamala Khan" link="Kamala Khan"].
Walau menyandang nama Miss Marvel, Kamala berbeda jauh dengan Carol. Kalau citra Ms. Marvel Carol Danvers adalah penampilan seksi, dengan spandeks yang mirip swimsuit, penampilan Kamala terlihat lebih kasual. Sementara Carol Danvers adalah wujud fantasi standar bule, yakni perempuan blonde dengan tubuh menggoda, Kamala terlihat seperti gadis biasa. Bahkan asal-usul kekuatan mereka pun berbeda, Carol mendapat kekuatannya dari Kree sementara Kamala Khan memiliki kekuatan super karena ia keturunan Inhumans.
Kamala juga cukup unik karena dia adalah seorang muslim. Kepribadiannya pun cukup berbeda dengan Dust, superheroine beragam Islam lain yang telah terlebih dahulu malang-melintang di Marvel Comics.
Inhumans sudah disajikan di Agent of S.H.I.E.L.D. Mungkin nanti cerita mereka akan diabaikan juga, seperti Marvel Cinematic Universe versi layar lebar mengabaikan Agent of S.H.I.E.L.D. secara keseluruhan. Namun ini membuat Ms. Marvel bisa dengan mudah diintegrasikan di serial ABC, dan menjadi jawaban Marvel untuk Supergirl.
Latar belakang Ms. Marvel juga membuat dia bisa menarik perhatian dari penonton-penonton di negara mayoritas muslim, seperti Indonesia.
[page_break no="3" title="Hulk: Prequel"]
Nah, ini salah satu judul besar yang sedang direncanakan ABC dalam lini serial TV Marvel mereka. Kamu pasti sudah kenal dong siapa itu Hulk? ABC tampaknya ingin menyorot lebih dalam latar belakang Bruce Banner. Belum tersedia informasi lebih lanjut tentang proyek ini, tapi... ABC harus hati-hati dalam memproduksinya.
Pada akhirnya, setelah kita melihat sepak terjang Hulk di Avengers pertama dan Age of Ultron, kebanyakan fans ingin melihat Hulk Smash. Walau menarik, [outbound_link text="Hulk" link="http://en.wikipedia.org/wiki/Hulk_%28film%29"] versi Ang Lee yang lebih menyorot drama sudah terbukti tidak laku di pasaran. Kalau ABC ingin memproduksi prequel Hulk, sebaiknya mereka tidak terlalu lama menyorot Bruce Banner. Terutama karena hampir pasti pemerannya pun bukan Mark Ruffalo, yang berhasil menyajikan karisma unik dalam karakter ilmuwan jenius ini.
[page_break no="4" title="Punisher"]
Sekarang kita mulai memasuki serial TV Marvel versi Netflix.
[read_more link="www.duniaku.net/2015/06/06/jason-statham-kritik-marvel/" title="Jason Statham Memberi Kritik Pedas Untuk Film Marvel!"]
Sejauh ini seluruh adaptasi Punisher selalu disambut negatif. Punisher versi Dolph Lundgren memiliki banyak perbedaan drastis, yang membuat fans tidak menyukainya. Punisher tahun 2004 menyajikan Thomas Jane sebagai Frank Castle yang bagus, namun kritikus memberinya respons jelek. Film itu hanya dianggap lumayan hingga bagus oleh 29% kritikus di[outbound_link text=" Rotten Tomatoes" link="http://www.rottentomatoes.com/m/1131721-punisher/"]. Punisher: Warzone juga mampu menyajikan Frank Castle yang bagus, diperankan Ray Stevenson. Namun kembali kritikus tidak menyukainya, seperti yang bisa kamu lihat di halaman [outbound_link text="Rotten Tomatoes" link="http://www.rottentomatoes.com/m/punisher_war_zone/"]-nya.
Cukup menarik sebenarnya, melihat kebanyakan kritik yang dilontarkan ke Punisher 2004 dan Punisher: Warzone adalah tentang kebrutalan filmnya. Sebagai karakter, Punisher memang seharusnya brutal. Tak seperti mayoritas superhero, Punisher adalah karakter yang memutuskan untuk menghabisi semua penjahat yang ia buru. Tak heran bahkan komunitas superhero pun tak menyukainya.
Sekarang, Marvel Studio bisa mencoba menggarap sendiri karakter ini. Setting New York pasca penyerbuan Chitauri, yang bisa dilihat di Daredevil, menunjukkan kota kelam yang telah dikuasai dunia hitam. Latar yang benar-benar cocok untuk kemunculan Punisher, bukan? Tidak segan-segannya Punisher menghabisi musuh juga bisa membangkitkan drama, karena Daredevil pun sudah ditegaskan tidak akan membunuh lawannya kecuali benar-benar terpaksa.
Mungkin sebaiknya Punisher muncul sebagai karakter pendukung dulu, entah di Daredevil, Iron Fist, Luke Cage, A.K.A. Jessica Jones, atau malah di Defenders. Baru setelah dia menarik perhatian fans, Netflix mulai memproduksi serialnya.
[page_break no="5" title="Blade"]
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/06/06/tidak-ada-nick-fury-di-civil-war/" title="Benarkah Tidak Akan Ada Nick Fury Di Civil War?"]
Tahukah kamu kalau versi film Blade, yang diperankan Wesley Snipes, adalah adaptasi film pertama Marvel Comics yang sukses? Sebelum itu film mereka adalah Howard the Duck, yang dianggap sebagai salah satu film terjelek sepanjang sejarah, serta Punisher dan Captain America yang bahkan tidak tayang di Amerika. Karenanya tak heran kalau dalam artikel Heroic Hollywood, ada rencana untuk mengadaptasi pembasmi vampir ini menjadi serial TV Marvel.
Namun, sejauh ini karakter supranatural seperti vampir sama sekali belum ditampilkan di Marvel Cinematic Universe. Sebelum Blade menjadi serial TV Marvel, Marvel Studios dan Netflix tampaknya akan melihat dulu apakah film Dr. Strange sukses. Biar bagaimanapun, kalau dilihat dari jadwal Marvel, Dr. Strangelah satu-satunya kesempatan untuk menyajikan dan memperkenalkan sisi supranatural Marvel Cinematic Universe.
Blade juga berisiko kurang disukai dalam format serial TV. Sudah ada [outbound_link text="serial TV Blade" link="http://en.wikipedia.org/wiki/Blade:_The_Series"] sebelum ini, dan serial itu hanya mampu bertahan satu season saja. Cuma 13 episode pula. Blade versi TV bisa terjebak ke dalam format monster of the week, di mana tim produksi hanya memunculkan monster-monster baru untuk episode baru. Itu adalah salah satu alasan fans kasual tidak menyukai Constantine, dan kalau Marvel Studio tidak hati-hati, itu juga akan menjadi alasan Blade gagal.
Namun, akan menarik kalau Blade justru bukan debut di serialnya sendiri tapi malah di Dr. Strange.
[page_break no="6" title="Ghost Rider"]
Satu lagi karakter supranatural yang selain dibuat serial TV Marvel-nya dapat ditampilkan sebagai cameo di Dr. Strange. Ya, lisensi Ghost Rider memang sudah lama kembali ke Marvel, sama seperti Punisher. Tapi Marvel Studio ragu untuk menggarapnya. Properti Ghost Rider sudah telanjur dibuat jelek oleh dua film Nicholas Cage, sehingga Marvel seakan harus menunggu dulu agar "bau" dari dua film itu lenyap.
Netflix dikabarkan agak keberatan menampilkan Ghost Rider juga Blade. Di tangan yang salah, cerita supranatural memang bisa berujung konyol. Lihat saja film Ghost Rider sebelumnya. Faktor lain yang membuat mereka khawatir adalah karena Ghost Rider pasti akan membutuhkan banyak CGI. Padahal kalau dilihat dari Daredevil, juga A.K.A Jessica Jones, Luke Cage, dan Iron Fist, tampaknya visi Netflix adalah menyajikan street level heroes dengan pendekatan yang lebih menyerupai The Raid ketimbang versi layar lebar Marvel.
Seperti Blade, Ghost Rider juga bisa membuat debutnya di Dr. Strange dulu. Ketimbang Blade, justru lebih masuk akal bila Ghost Rider menemui Dr. Strange. Terutama kalau film Dr. Strange akan menyajikan karakter Sorcerer Supreme yang satu itu melintasi dimensi.
Itulah karakter-karakter yang direncanakan untuk tampil di serial TV Marvel, baik yang lewat ABC maupun Netflix. Bagaimana pendapatmu? Apa ada karakter lain yang ingin kamu lihat diadaptasi?